003

320 27 7
                                    

Hari dimana Haikal dan Sahmura bertemu pertama kali sudah berhari-hari yang lalu. Setelah itu mereka tak bertemu kembali sampai sekarang. Terhitung dua minggu ini.

Sahmura telah ditetapkan menjadi MC bersama Maheswara itu. Beberapa hari yang lalu sebenarnya ia sempat tak sengaja bertemu dengan si kakak tingkat beda fakultas itu. Pertemuan tanpa sengaja di perpustakaan menjadikan ajang perkenalan lagi setelah sekian lama tidak pernah berbicang-bincang. Apalagi Sahmura kenal juga karena Maheswara anak dari salah satu Dosennya.

Ia pernah ditunjuk untuk ikut penelitian bersama Dosen di salah satu sekolah inklusi luar kota. Kebetulan yang menjadi supir kemana-kemana dosennya adalah anaknya sendiri alias Maheswara ini. Jadi selama 4 hari ia sering mengobrol dengan anak dosennya ini. Sampai ia mengetahui Maheswara SMP sampai setengah SMA ia bersekolah di London, jadi murid yang pintar lalu kembali ke Indonesia menyelesaikan sekolah akhirnya dan berlanjut berkuliah disini.

Ia juga mengetahui Maheswara memiliki adik perempuan yang masih SMP, dan kondisi keluarganya yang bercerai. Jadi perbincangan hari itu hanya untuk menghilangkan canggung acara BEM bulan depan. Hitung-hitung dia punya teman baru lagi, bukan hanya sekedar kenalan saja.

Bahu Sahmura ditepuk Alan yang ada di sebelahnya. "Sekelompok sama aku ya, ini kurang satu. Aku mau nya sama kamu juga" Alan menunjuk segerombolan teman yang lainnya, yang mana itu akan menjadi kelompoknya juga.

Sahmura mengangguk. "Terima kasih Alan. Aku duluan ya, mau ke perpustakaan". Alan mengangguk dan menepuk kembali bahu Sahmura.

Sahmura bergegas pergi karena hari semakin sore. Kelas baru saja selesai pukul tiga, sedangkan perpustakan tutup satu jam lagi.

Ia setengah berlari ke sana. Ia tak bisa menaiki sepeda motor, ia ke kampus juga sering ikut Dimas jika jadwal mereka sama. Jika tidak ya ojek online jadi pilihannya. Gedung fakultasnya ada di bagian belakang sedangkan perpustakaan ada di bagian tengah kampus. Cukup jauh jika jalan kaki.

Tin tin!

Suara bel motor mengagetkan dan membuatnya berhenti. Ia menoleh ada laki-laki dengan motor besar menghampirinya. Laki-laki tersebut membuka helm yang ia pakai. Itu Haikal.

"Hai Niskala, mau kemana?" Haikal melepas helm dan turun dari motor

Sahmura sedikit salah fokus dengan panggilan Haikal padanya. "Oh, aku mau ke perpustakaan. Keburu tutup". Ia sambil melirik jam tangannya

Haikan menarik pelan tangan Sahmura. "Ayo gue anter". Buru-buru Sahmura mencoba melepas genggaman tangan itu.

"Enggak, gak usah repot-repot. Aku bisa kok". Ia menolak dengan halus

Haikla tersenyum. "Keburu tutup Niskala. Yuuk, gak repot sama sekali". Haikal kembali memegang tangan Sahmura. Jantung Sahmura hampir merosot, apa yang Haikal lakukan bukan hal yang biasa dengan kondisi mereka masih baru kedua kali bertemu.

"Yukk mau ya, langit juga udah mendung tuh". Haikal menunjuk langit sore yang lebih gelap dari biasanya. Tanda hujan akan deras malam ini

Sahmura hanya mampu mengangguk dan membiarkannya tangannya ditarik pelan ke arah motor yang terparkir. Setelah memastikan Sahmura duduk nyaman di belakang, ia langsung tancap gas ke perpustakaan.

Tepat setelah motor terparkir di sebelah perpustakaan, hujan langsung turun dengan deras. Waktu yang tepat untuk sampai.

"Nah kan ujan juga, kamu bakal kehujanan kalo gak cepet-cepet"

"Terima kasih Haikal atas bantuannya". Sahmura tersenyum ke arah Haikal, dan Haikal mengangguk.

"Dah sana masuk, masih ada setengah jam lagi sebelum tutup"

NirmalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang