015

244 14 7
                                    

Kediaman keluarga Adi selama beberapa hari ini cukup ramai. Apalagi ada anak kembar laki-laki dan perempuan dari Mbak Hani dan Mas Gio, Aidan dan Aycel namanya. Suara tawa riangnya setiap hari pasti terdengar.

Ini sudah masuk hari ke empat Sahmura berada di sini. Setiap hari Sahmura tidak lepas dari tertawa karena keponakan lucu Haikal itu, usianya yang masih 5 tahun benar-benar menggemaskan. Seperti yang di ketahui bahwa Sahmura mahasiswa pendidikan Sekolah Dasar yang mana akan sering bertemu anak kecil, ia sangat suka anak kecil.

Selama disini Sahmura juga banyak belajar memasak dan baking bersama Nyonya Andhin, ia banyak membantu membuat cookies, cake, brownise, dan juga makanan berat seperti rendang, seefood, dan lainnya. Ia juga banyak mengatahui apapun kesukaan dan ketidaksukaan Haikal, semua ia ketahui dari Nyonya Andhin.

Bagi Sahmura, Nyonya Andhin benar-benar sosok ibu yang pengertian dan lembut. Ia selama disini tak pernah melihat beliau marah ataupun membentak. Begitupun dengan Tuan Adi, yang berwajah tegas dan kaku tapi hatinya lembut dan penyayang.

Ia merasakan kasih sayang yang penuh selama di rumah Haikal. Ia jadi tak ingin segera pergi dari sini.

"Mana duo krucil mbak?" Haikal datang dari kamar menuju ruang TV, ia duduk dibawah diantara kaki Sahmura yang sedang makan cookies.

"Udah tidur. Kecapean tadi mancing sama papa sampe sore". Jawab Mbak Hani tanpa melepas pandangan dari TV.

"Mama papa mana?"

"Keluar"

"Kemana?"

Mbak Hani mendelik ke arah Haikal. "Kepo banget sih, kencan lah. Apalagi?"

"Dih, kan cuma nanya". Haikal ikut menjawab jengkel. Sahmura menyisir pelan rambut Haikal dan sesekali menyuapi cookies kearahnya.

"Ngantuk kah?" Tanya Sahmura saat merasa wajah Haikal mengusap pada betisnya. Haikal mengangguk dan mendongak mengode untuk ikut ke kamar.

"Mbak, aku sama Haikal ke kamar dulu ya"

"Iya sayang" Mbak Hani tersenyum ke arah Sahmura dan mendelik ke arah adiknya

"Dih! Manja bener sih!" Ia menatap sinis ke Haikal. Sang adik hanya menjulurkan lidah tanpa menjawab.

"Kamu tidur aja dulu, aku cuci muka dulu". Haikal yang melihat Sahmura ke kamar mandi pun ikut.

"Mau cuci muka juga?". Haikal tak menjawab namun memeluk tubuhnya dari belakang. Sahmura yang sudah tau tabiat mesum kekasihnya hanya menghela nafas pelan. Ia tetap melanjutkan mencuci muka dan sikat gigi nya tanpa memperdulikan Haikal yang menempel erat di tubuhnya.

Sahmura berbalik arah dan membalas pelukan Haikal. "Yuk tidur sayang". Mendengar itu Haikal langsung mengangkat tubuh kekasihnya dan mereka sama-sama berbaring di kasur.

"Tadi aku denger mama besok ada acara ya?"

"Iya, arisan rutinan. Bulan ini bagian dirumah mama"

"Okeii, bakal rame ya besok"

Haikal mengangguk dan semakin mengeratkan pelukannya, hingga rasa nyaman itu menyebarkan kantuk. Ia tertidur dengan tangan Sahmura yang terus mengusap-usap punggungnya pelan.

Sesuai dengan rencana kemarin bahwa rumah Haikal akan menjadi tempat perkumpulan ibu-ibu arisan. Sejak pagi Nyonya Andhin, Mbak Hani, dan Sahmura sibuk berkutat di dapur dengan berbagai macam adonan kue. Lain hal dengan Tuan Adi, Mas Gio dan Haikal yang mendapat bagian membersikan pekarangan depan dan belakang. Perlu diketahui rumah keluarga Adi memang tak memiliki pembantu ataupun tukang kebun, jika memang diperlukan baru mereka akan memanggil orang suruhan saja.

NirmalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang