Suara peralatan dapur beradu dengan merdu pagi ini. Sahmura memasak dengan tenang karena Haikal masih terlelap, apalagi ini masih hari libur.
Apartemen Haikal yang tak ditinggali satu minggu menghasilkan debu tipis. Sahmura dengan semangat membersihkan dari sudut hingga sudut lainnya agar tetap terlihat besih dan rapi. Apartemen ini cukup terbilang nyaman dengan ruangan yang luas, apalagi ruang TV nya yang tak terpisah dengan dapur. Jadi sangat longgar untuk Haikal sendiri, tidak bisa dibilang sendiri jika ada tiga temannya yang cukup sering menginap.
Meskipun begitu, teman Haikal tetap bertanggung jawab atas kebersihan tempat ini. Apalagi dengan Candra yang sangat gila kerapian dan kebersihan.
Sahmura duduk santai dengan secangkir teh hijau yang menemani paginya, sangat tenang. Ia belum pernah merasakan hal seperti ini semasa hidupnya. Haikal tipikal manusia yang membebaskan pasangan sehingga ia bisa melakukan apapun yang ia suka.
Bukan berarti ia tak bahagia sewaktu ia bersama Dimas dulu. Tapi keseganan ia pada Dimas dulu masih cukup tinggi meskipun ia berteman sejak SMA, dan berkat Haikal ia jadi bisa sedikit demi sedikit mengutarakan apa yang ia suka dan senangi pada Dimas maupun orang lain.
Semilir angin kecil dari jendela kaca yang ia buka membuat ia sedikit mengantuk. Ia belum lapar dan berencana untuk sarapan dengan Haikal saja, toh sekarang juga masih jam setengah sembilan.
"Sayang". Suara parau bangun tidur Haikal membuat ia tersentak sedikit pada lelapnya. Ia menoleh mendapati wajah mengantuk kekasihnya.
Haikal menghampiri Sahmura yang duduk di sofa. Ia berbaring dengan paha Sahmura sebagai bantal. "Masih ngantuk kah?"
"Hm.." Haikal memeluk pinggang ramping itu dan terlelap kembali. Sahmura mengusap rambut lebatnya sembari menyisir kecil.
"Kamu gak berniat potong rambut kah? Udah panjang juga lho". Haikal berbaring telentang menghadap kekasihnya yang telah cantik pagi ini.
"Kenapa? Kata anak-anak lain keren lho rambut panjang. Apalagi teknik, biasanya rambut nya gondrong gitu"
Sahmura tersenyum lalu merunduk untuk mengecup pelas bibir Haikal yang kering. "Iya, kamu bakal tetep keren kok dengan rambut apapun. Tapi aku lebih suka kalo rapi. Gak dipotong pendek juga gak papa, dipotong aja pinggirnya ini biar kelihatan rapi. Boleh kan sayang?" Haikal tersenyum mengangguk senang.
"Lagi lagi". Ia mengisyaratkan dengan menutup mata dan memajukan bibirnya sedikit. Sahmura terkekeh, ia kembali merunduk untuk meraih bibir kekasihnya.
Haikal menekan tengkuk kekasihnya sembari melumat bibir merah muda itu, sangat menggoda bagi Haikal. Sahmura lebih dulu memutuskan pagutan, ia butuh bernafas sejenak
Haikal bangun dan memutar badannya dengan cepat. Ia langsung memanggut bibir kekasihnya yang telah memerah dan basah. Jika keadaannya seperti ini Sahmura akan berpasrah diri pada Haikal.
Lidah Haikal menyapu basah leher putih itu dengan gigitan kecil, semua ia cicipi tanpa sisa. Tangan Haikal tidak akan diam di tempat, kedua tangan itu bergerak gesit untuk membuka pakaian Sahmura seluruhnya. Bahkan Haikal hanya menurunkan celananya samlai betis dan membuka seluruh kancing nya tanpa melepas.
Desahan Sahmura menggema merdu pagi hari ini, sarapan pagi yang cukup panas bagi mereka. Haikal duduk bersandar dengan tubuh Sahmura yang bertumpu padanya. Jemari Haikal telah masuk pada lubang yang berkedut milik kekasihnya.
Dengan kesadaran yang kuat, Haikal langsung memasukkan miliknya yang telah mengeras dengan sekali hentakan. Keduanya mendesah nikmat, ketika merasakan tubuh satu sama lain.
Tangan Sahmura meremat kuat rambut Haikal menandakan ia menikmati permainan kekasihnya.
"Its been a long time beb and you stil- fuck aah". Jepitan lubang kekasihnya hampir menghilangkan kewarasan dia pagi ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Nirmala
RomanceSahmura itu sederhana yang dicari Haikal selama ini. Tenang dan nyaman Inilah cerita sederhana dari mereka BxB Hyuckren Hc dom - Rj sub