023

277 29 6
                                    

Sepasang kekasih itu melangkah dengan tergesa-gesa, bahkan demi menyamai langkah besar dominan nya, kakinya berlari kecil mengikuti.

Pintu tertutup dan ia kunci, lalu ia memeluk kekasihnya begitu erat. "Sayaaang..". Suara Haikal terbenam di leher putihnya memberikan rasa geli.

"Kamu kenapa sih? Kamu dari tadi kayak dikejar-kejar". Suara Sahmura terdengar jengkel, ia sedikit terengah karena Haikal yang dari tadi menyeretnya cepat.

Haikal langsung membungkam bibir merah itu dengan lumatan yang terkesan menggebu-gebu, bahkan Sahmura kewalahan sendiri menghadapi mulut Haikal yang terus menyedot, menggigit, dan lidahnya yang mengobrak-abrik mulur kecilnya. Tangan Haikal menarik pinggang kecil itu lebih erat dan semakin erat, mulutnya terus bekerja tanpa berhenti ataupun terdistrak dengan kekasihnya yang meminta berhenti untuk berhafas. Lelehan saliva keduanya bertaut, bercampur jadi satu.

Desahan tertahan Sahmura terdengar dengan nafas yang tertahan. Kepala Haikal turun ke leher depan hingga belakang, dengan lidah yang terus bermain. Tangan Haikal telah membuka seluruh kancing miliknya serta milik Sahmura, bahkan celana pendek yang melekat telah terjatuh. Sahmura terus mendesah, tubuh nya terangsang dengan cepat, hingga ia tangannya terus membelai rambut Haikal dan menekannya lebih dalam.

Kedua tubuh panas itu telah telanjang dengan cepat. Haikal memeluk tubuh mungil yang telah lemas itu, membuat tubuh tegang keduanya bersentuhan.

"Aahh.."

"Sayang..." Suara berat Haikal menggema di telinga Sahmura.

Haikal mengangkat tubuh kekasihnya dan memangkunya saat ia duduk di single sofa yang berada di pojok kamar. Haikal kembali mencumbu puting Sahmura dengan mulutnya, sedang kedua tangannya membelah bongkahan pantat sintal lalu menggoda analnya. Sahmura mendesah tepat di telinga Haikal dengan sesekali menggigit bahkan menjilta telinga itu, dengan kedua tangannya yang mencengkram punggung kokoh miliknya.

"Aah.. Ha..Haikal.." Desahan nama Haikal mulai terdengar ketika satu jari masuk ke lubang berkedut yang telah basah itu, lalu bertambah satu jari lagi melesak di titik terdalam hingga mencapai spot kenikmatan miliknya. Gerakan jari panjang itu semakin dalam dan cepat hingga Sahmura mencapai orgasme pertamanya.

Jari Haikal masih berada di dalam dengan sesekali menggodanya menekan titik itu, membuat tubuh kecil yang berada di pangkuannya bergetar dengan desahan putus asa. "I know your favorite spot my darling". Tangan besar lainnya ia arahkan untuk menggenggam kedua tubuh tegang mereka. Tangan dominan bekerja secara bersamaan, ia pun juga mendesah saat rasa nikmat kejantanannya yang bergesekkan dengan milik Sahmura. Pun dengan pria mungil yang terus mengeluarkan suara rengekan dari stimulus yang diberikan kekasihnya secara  bersamaan. Kenikmatan yang selalu akan menjadi hal baru bagi Sahmura, meskipun ia telah merasakannya berkali-kali dengan kekasihnya.

Sahmura mendapatkan orgasme disusul Haikal setelahnya. Tangan Haikal yang penuh dengan cairan milik mereka berdua, ia usap pada lubang dan daerah sekitarnya. Gairah Haikal masih berada di puncak, ia langsung mengangkat sekejap tubuh Sahmura yang telah lemas di pangkuannya. Hentakan satu kali yang Haikal lakukan membuat Sahmura mendongak dan mendesah panjang, tubuh tegang Haikal tepat menekan titik terdalamnya

"Haikal.. please..". Tanpa sadar lubang itu mengetat membuat Haikal memejamkan matanya merasakan kenikmatan yang membuat kepalanya pening, juga tangannya mencengkram pinggang ramping itu.

"Oohh.. you're so tight". Ia merasa mampu orgasme hanya dengan jepitan panas lubang sempit ini. Ia mengeluarkan sedikit kejantanannya lalu melesakkan dengan keras pada titik dalam Sahmura,

Sekali

Dua kali

Tiga kali

Empat kali

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NirmalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang