Pov. Author
Hari ini mbak Hana menghampiri ku di kamar kost. Dia menitipkan suami nya padaku karena dia ingin pulang kampung. Dia mendapat kabar bahwa keluarga mereka sedang berduka disana. Neneknya meninggal dunia.
"Fir, mbak mau nitip mas Bram ya! Mbak minta tolong sama kamu, kalo mas Bram butuh sesuatu tolong kamu bantu ya!" Ucapnya.
"Loh mbak! Mbak Hana mau kemana?" Tanyaku.
"Mbak mau pulang kampung fir! Nenek mbak meninggal dunia!" Ucapnya lagi.
"Innalillahi wa innailaihi rodjiun! Firman turut berduka cita ya mbak!" Ucapku
"Ya fir! Makanya mbak mau kesana. Mbak nitip mas Bram ya!" Ucapnya.
"Loh! Emang mas Bram gak ikut mbak?" Tanyaku.
"Nggak fir! Mas Bram lagi gak enak badan!" Jawabnya.
"Oh gitu ya mbak!" Ucapku.
"Iya! Ya udah ya fir, mbak mau berangkat dulu takut kesannya nyampe malam". Ucap mbak Hana dan berlalu meninggalkanku
***
Pada malam harinya aku sedang santai di dalam kamar sambil membaca ulang buku buku buat ujian besok. Namun tiba tiba datang Mas Bram kedalam kamarku.
Kebetulan pintu kamarku tidak aku kunci. Aku terkejut karena mas Bram datang hanya memakai CD saja.
"Loh mas Bram! Ada apa mas? Mas Bram butuh sesuatu?" Tanyaku berbasa basi.
"Nggak kok fir!" Jawabnya.
Aku sangat gugup dan berkeringat. Dan tiba tiba mas Bram bisa membaca fikiranku. Karena aku menelan ludah ketika melihat tonjolan di CD nya.
"Ada apa fir? Kok gitu liatnya?" Tanyanya.
"Ehh! Gak kok mas!" Jawabku.
"Pasti kamu mau nyobain pentongan mas kan?" Tanya mas Bram menggoda.
"M-maksud m-mas Bram?" Tanyaku gugup.
"Udah lah fir! Jangan sok polos gitu, mas tau kok kalo sebenarnya kamu itu GAY, dan mas juga tau kalo kamu sering ngintipin mas pas lagi nyuci motor, mas juga tau kamu sering mengambil CD kotornya mas, dan parahnya lagi kamu pernah ngintipin mas pas lagi mandi". Ucap mas Bram.
Aku pun kalah telak. Dan aku diam mematung. Karena semua yang di ucapkan oleh Mas Bram benar semua. Akhirnya aku memutuskan untuk meminta maaf kepada mas Bram.
"Maafkan aku mas! Aku tahu aku salah, tolong jangan beritahu mbak Hana mas!" Aku memohon pada mas Bram.
"Baiklah! Mas bakal maafin kamu tapi dengan satu syarat!" Ucapnya.
"Apa mas?" Tanyaku
"Malam ini kamu harus jadi pemuas nafsu mas! Berhubung isteri mas tidak ada disini!" Jawabnya.
"Tapi mas!" Ucapku.
"Eitss! Gak ada tapi tapian! Kalau kamu menolak, mas bakal bocorin rahasia kamu ke semua orang" ancamnya.
Aku pun memikirkannya. Aku bingung harus bagaimana. Kalo dipikir pikir aku juga penasaran dengan mas Bram. Akhirnya aku putuskan untuk menerima tawarannya.
"Baiklah mas".
>>>>>
BERSAMBUNG
Jika rame peminat author lanjutin!!!
Bantu vote dan komen ya !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Tetangga
RandomFirman yang merupakan seorang mahasiswa jatuh cinta pada seorang pria beristeri bernama Bram yang merupakan tetangga kost nya. Bagaimana cerita nya, langsung aja baca ya. Cerita ini mengandung unsur LGBT. Jika ada yang tidak suka silahkan menjauh.