4. Kangen

7.8K 156 3
                                    

Pov. Firman

Satu Minggu sudah aku menjalani hubungan terlarang dengan mas Bram. Aku melayani nya layaknya seorang pasutri. Setiap hari aku selalu memasak untuknya, mencucikan baju nya, dan tidak lupa aku melayani kebutuhan nafsu birahinya.

Namun tibalah hari ini kepulangan mbak Hana dari kampung halamannya. Aku jadi sedih karena tidak bisa menghabiskan waktu lagi bersama mas Bram. Tapi apa boleh buat, mbak Hana adalah isterinya.

Mas Bram berpamitan padaku untuk menjemput mbak Hana di terminal. Aku pun mencium punggung tangannya mas Bram. Sudah seperti suami isteri aja aku, hehehe.

Setelah kurang lebih 20 menit berlalu. Akhirnya mas Bram datang bersama mbak Hana. Aku langsung menghampiri mereka, dan mencium punggung tangan mbak Hana.

"Apa kabar mbak?" Tanyaku.

"Baik fir! Kamu gimana kabarnya?" Tanya mbak Hana lagi.

"Oiya pasti suami mbak ngerepotin kamu ya?" Tanya mbak Hana lagi.

"Nggak kok mbak! Firman gak merasa di repotkan!" Jawabku.

Mas Bram yang mendengar itu seketika melirik ke arahku dan menjadi tersenyum nakal. Aku mengerti apa yang dia fikirkan. Namun aku langsung berpaling untuk menetralisir keadaan.

"Oiya! Makasih ya fir udah bantu mbak!" Ucap mbak Hana.

"Sama sama mbak!" Jawabku.

Aku pun segera berpamitan pada mas Bram dan juga mbak Hana untuk segera kembali ke kamar kost ku. Mereka pun mengizinkannya. Yaah.. mungkin mereka ingin melepas rindu setelah satu Minggu tidak bertemu.

****

Pada malam harinya aku tak bisa tidur. Aku terus membayangkan mas Bram, aku jadi gelisah memikirkan bahwa saat ini pasti mas Bram lagi sedang bersenang senang dengan mbak Hana karena sudah satu Minggu mereka tak ketemu.

Jam sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Aku masih saja terjaga, meski sudah aku paksakan untuk tidur, namun tetap tidak bisa.

Tiba tiba pintu kamarku ada yang sedang mengetuk. Karena penasaran, aku pun segera beranjak dari tempat tidur kemudian membuka pintu kamar kost ku.

Ketika pintu sudah dibuka aku terkejut, karena ternyata itu adalah mas Bram. Aku penasaran dengan apa yang dia lakukan. Kemudian aku segera bertanya padanya tentang apa maksud dan tujuannya itu.

"Loh mas Bram! Ada apa mas kesini malam malam?" Tanyaku.

Dia tidak menjawab, kemudian langsung menerobos masuk kedalam kamarku. Aku yang heran hanya bisa menggelengkan kepalaku. Kemudian aku langsung menutup pintu kamarku dan segera menghampirinya.

"Ada apa mas?'' tanyaku lagi.

"Nggak kok cuma kangen aja!" Jawabnya enteng.

"Lah! Kan kamar kita sebelahan mas, tiap hari ketemu" ucapku.

"Tapi ini beda sayang! Adik kecilku juga kangen sama kamu, dia minta di manjain". Ucapnya lagi.

"Kan udah ada mbak Hana mas!" Jawabku

"Dia udah tidur barusan aku ajak untuk bermain tapi dia nolak, capek banget katanya" ucap mas Bram lagi.

"Tapi mas!" Ucapku lagi.

Mas Bram tidak menjawab lagi. Kemudian dia langsung menyambar bibirku yang seksi dan mungil. Akhirnya aku dan mas Bram kembali bercinta. Entah berapa ronde kita bermain sampai subuh. Setelah selesai bermain tiba tiba mas Bram mencium perutku sambil mengelus elusnya.

"Cepat tumbuh ya sayang! Benihnya ayah!" Ucap mas Bram sambil mencium perutku.

"Jangan aneh aneh ya mas! Masa ada cowok hamil sih?" Ucapku.

Karena sangat lelah, dan aku takut sampai mbak Hana menyadari suaminya tak ada disampingnya. Aku pun segera menyuruh mas Bram untuk segera kembali ke kamar kost nya.

>>>>>

BERSAMBUNG

Suami TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang