14. Terbongkar

2K 56 2
                                    

POV. Firman

Mbak Hana yang mencari cari keberadaan suaminya tiba tiba berhenti di depan kamarku. Saat melihat sendal suaminya ada di depan kamarku dan disertai dengan suara desahan dari dalam.

Dia pun segera membuka pintu kamarku. Dan betapa terkejutnya dia setelah melihat kejadian didalam. Dimana aku dan juga suaminya sedang bergulat.

"Mas! Apa yang kalian lakukan!" Teriak mbak Hana.

Seketika kami berdua langsung terpental dan kaget setelah mendengar teriakkan mbak Hana. Mbak Hana menutup mulutnya saking kagetnya dengan apa yang dia saksikan. Dan tiba tiba air matanya jatuh tanpa perintah dari sang empu.

Mas Bram yang melihat kehadiran isterinya langsung bangun dan menghampirinya. Sedangkan aku hanya menunjukkan wajahku karena tak kuasa menahan malu.

"Maafin aku sayang! Aku bisa jelasin!" Ucap Mas Bram.

"Apalagi yang mau kamu jelasin mas! Semuanya udah jelas!" Ucap mbak Hana.

Setelah itu mbak Hana menghampiriku yang terdiam di atas kasur. Aku tak kuasa untuk menatap wajah mbak Hana. Aku hanya bisa menunduk. Setelah itu mbak Hana menjambak rambutku dan mendongakkan wajahku.

"Dan kamu Firman! Aku sudah baik padamu, aku sudah menganggap kamu sebagai adikku sendiri. Tapi inikah balasan yang kamu berikan! Jawab Firman! Apa maksud kamu melakukan semua ini hah! Dasar jalang!". Ucap Mbak Hana sambil membentak dengan nada tinggi.

Aku tidak bisa menjawab pertanyaan dari mbak Hana. Karena mulutku terasa kaku. Aku tak kuasa menahan malu. Aku hanya bisa menunduk dan menangis sesenggukan. Aku sangat menyesal, seandainya waktu dapat diputar aku tak ingin semua ini terjadi. Aku tak ingin mengkhianati kepercayaan mbak Hana. Namun semua sudah terlambat, nasi sudah menjadi bubur.

"Maafkan aku mbak!" Lirihku sesenggukan.

"Maaf kamu bilang?" Ucap mbak Hana dan langsung menamparku.

Plakkk...

Aku hanya diam, karena walaupun bagaimanapun itu semua salahku. Mbak Hana memang pantas untuk marah, apalagi membenciku. Hanya kata maaf yang keluar dari mulutku.

"Mulai sekarang kita bercerai mas"

Akhirnya mbak Hana membuat keputusan! Dia ingin bercerai dengan mas Bram. Aku yang mendengar seketika menjadi syok. Aku tak menyangka bahwa aku akan menjadi perusak rumah tangga orang lain.

"Sayang, ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Ini semua perbuatan Firman, dia yang menjebak ku dengan menggunakan obat perangsang di minumanku".

Kata kata mas Bram membuatku terkejut. Mas Bram sengaja memojokkan ku.

"Mas kamu tega menuduh aku seperti itu, dari awal kamu yang memulai semua ini". Ucapku.

"Diam kamu jalang" bentak mas Bram dan langsung menamparku.

Plakkk.....

"Cukup kalian berdua, aku tidak peduli alasan apa yang kalian utarakan. Aku hanya melihat dengan mata kepalaku sendiri semua yang terjadi. Keputusanku bulat untuk bercerai. Aku sangat menyesal karena tidak mendengarkan ucapan sahabatku, Pita. Karena saking percayanya aku pada kalian. Tapi tak mengapa! Sekarang aku terbebas dari perselingkuhan kalian". Ucap mbak Hana dan langsung pergi meninggalkan kami berdua.

Mas Bram dan juga aku telah membujuk mbak Hana untuk mencabut keputusannya. Namun keputusan mbak Hana sudah bulat. Aku rela untuk pergi dari kehidupan mas Bram dan mbak Hana, asal mereka berdua tidak jadi bercerai. Tapi kenyataannya semua hanyalah sia sia belaka karena mbak Hana sangat sakit hati dengan perbuatan kami.

Aku sangat sedih, terlebih lagi bayang bayang kebersamaan ku dengan mbak Hana selalu terlintas dalam pikiranku.

***

BERSAMBUNG

Maaf ya lama update...

Suami TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang