Pov. Firman
Hari ini adalah aniversery ulang tahun pernikahan mas Bram dan mbak Hana. Perayaan pernikahan mereka yang ke 3 tahun. Aku ikut serta dalam kebahagiaan mereka. Aku juga ikut andil dalam mempersiapkan pesta nya. Pesertanya cukup sederhana, hanya dihadiri oleh kerabat dan teman dekat.
"Selamat ya mas! Mbak!" Ucapku pada mas Bram dan mbak Hana.
"Terima kasih!" Ucap mereka berbarengan.
Aku pun memeluk mereka secara bergantian. Namun saat aku memeluk mas Bram, tiba tiba dia membisikkan sesuatu di telinga ku.
"Terima kasih banyak sayang! Mas tunggu ya kado istimewa dari kamu" ucap mas Bram lirih.
Aku jadi bergidik, kemudian aku langsung melepaskan pelukannya karena aku takut jadi pusat perhatian semua orang.
Setelah itu akhirnya dimulailah pesta dansa. Mas Bram dan mbak Hana berdansa sangat mesra. Aku yang melihat itu jadi cemburu.
"Duh.. kenapa hatiku sakit ya melihat mas Bram dan Mbak Hana sangat mesra. Nggak! Nggak! Nggak! Aku gak boleh egois, walau bagaimanapun mereka berdua adalah suami isteri". Bathinku.
Setelah pesta dansa selesai, tibalah acara potong kue, namun anehnya, pada saat potongan pertama, mas Bram malah menyuapi aku. Dan itu malah menjadi pusat perhatian semua orang. Semya orang nampak heran, seharusnya suapan pertama itu untuk mbak Hana. Namun mas Bram sangat pandai mengantisipasi keadaan. Dia pun menjelaskan maksudnya itu.
"Kalian semua pasti heran kan, kenapa suapan pertama ku berikan pada Firman! Itu semua karena aku dan juga Hana sudah menganggapnya keluarga. Dan dialah yang paling berjasa dalam perayaan pesta ini!" Ucap mas Bram menjelaskan.
Aku pun lega setelah mendengar penuturan dari mas Bram. Dan semua orang pun sudah mulai tenang.
***
Tepat pukul 12 malam, pesta sudah selesai. Semua orang telah pulang dan aku pun kembali ke kost. Namun saat ingin merebahkan tubuh ini, tiba tiba mas Bram mengetuk pintu kamarku.
Aku pun segera turun dan membuka pintu. Tiba tiba mas Bram langsung menerobos masuk kedalam. Dia menghampiriku dan menagih kado padaku.
"Ada apa mas?" Tanyaku.
"Mas kesini mau nagih kado!" Ucapnya.
"Tapi mas! Ini kan udah malam! Besok aja ga aku Carikan kado nya!" Jawabku
"Tapi mas gak mau kado itu!" Ucap mas Bram.
"Maksud mas Bram?" Tanyaku heran.
"Kamu pahamkan apa yang mas mau!" Ucap mas Bram.
Tanpa basa basi lagi mas Bram tiba tiba langsung menyambar bibirku dan melumatnya. Aku tak bisa berbuat apa apa lagi selain mengikuti permainannya. Kemudian dia menggigit pelan leherku. Aku jadi mendesah karenanya.
***
Pov. Author
Mbak Hana yang mencari cari keberadaan suaminya tiba tiba berhenti di depan kamar Firman. Saat melihat sendal suaminya ada di depan kamar Firman dan disertai dengan suara desahan dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Tetangga
RandomFirman yang merupakan seorang mahasiswa jatuh cinta pada seorang pria beristeri bernama Bram yang merupakan tetangga kost nya. Bagaimana cerita nya, langsung aja baca ya. Cerita ini mengandung unsur LGBT. Jika ada yang tidak suka silahkan menjauh.