POV. Author
Satu Minggu telah berlalu, akhirnya waktu yang dinanti oleh Hana telah tiba. Tapi tidak bagi Bram dan juga Firman. Yaa! Hari ini adalah sidang perceraian Hana dan Bram. Firman dan juga Bram telah berusaha untuk menghentikan itu, tapi mereka gagal. Hingga tibalah saat ini mereka di pengadilan.
"Mbak! Firman mohon mbak! Tolong pikirkan lagi keputusan mbak! Firman janji akan pergi selamanya dari kehidupan mbak Hana dan mas Bram, kalo perlu Firman akan mencium kaki mbak". Ucap Firman memohon.
Hana sama sekali tak menghiraukan ucapan Firman. Tatapannya fokus kedepan ke meja hijau sang hakim.
Sedangkan Bram hanya terdiam, mungkin dia telah lelah memohon pada Hana yang sama sekali tak menggubrisnya.
Hingga tibalah saatnya hakim memukul palu dengan mengetuk meja hijau. Dan sekarang keduanya telah resmi bercerai.
Setelah sidang selesai, Hana tak tinggal lama dan langsung pergi meninggalkan ruangan. Firman mencoba mendekati mas Bram berharap hubungan mereka masih utuh seperti semula.
"Mas.."
Tapi mas Bram langsung pergi meninggalkan Firman. Firman hanya menatap kepergian Hana dan Bram dengan beruraian air mata. Bukan hanya dia telah berhasil merusak hubungan rumah tangga Hana dan Bram hancur. Hati nya pun ikut hancur karena Bram sendiri tidak lagi menghiraukannya.
***
Satu Minggu tidak masuk kuliah, Firman pun memutuskan untuk masuk kuliah.
Sepanjang jalan banyak mahasiswa yang menatap jijik ke Firman. Berita viralnya tentang perselingkuhannya sudah menyebar di X. Meskipun begitu, Firman tetap tidak terlalu memedulikan omongan orang lain.
"Eh najis kali di kampus kita ada homo"
"Udah gitu jadi pelakor lagi"
"Dih, boti perusak rumah tangga orang lain seharusnya gak boleh berada di kampus ini"
"Benar kali, kita harus demo ke rektorat"
Firman tetap tidak memedulikan gosip orang lain, setiap hari dia tetap rutin masuk kuliah meski pandangan jijik orang lain ke dia.
Namun hari hari yang harus dihadapi Firman tidak hanya sampai disitu. Berita tentangnya sudah menyebar ke telinga rektorat. Hingga pihak rektorat mau tidak mau harus menuruti apa kata kemauan mahasiswa, yang berujung Firman di DO (dikeluarkan) dari kampus karena telah mencemarkan nama baik kampus.
Air mata Firman beruraian air mata mendengar isi pengumuman tersebut. Meski dia berusaha untuk menutup kuping dan telinga untuk tidak mendengarkan apa kata omongan orang lain. Dia masih di DO dari kampus.
***
Satu bulan berlalu dari kejadian.
Firman tetap berada di kost. Selama ini dia mencoba mengetuk pintu kost mas Bram namun mas Bram tidak pernah menemuinya lagi.
"Mas apa kamu benar benar semarah itu hingga kamu tidak mau menemuiku lagi". Ucap Firman.
Karena tidak tahan lagi atas penderitaan yang telah ia lalui di kota ini. Firman pun memutuskan untuk pulang kampung ke desa.
***
Tok... Tok... Tok...
Mas Bram membuka pintu, nampaklah seorang polisi di depan pintu.
"Apa benar ini dengan Bapak Bram" tanya polisi tersebut.
"Iya pak, ada apa ya" tanya mas Bram.
"Seseorang mengalami kecelakaan dan sebelum dia meninggal dia sempat menyebut nama bapak dan jenazahnya masih berada di rumah sakit". Ucap Pak Polisi.
"Kalau boleh tau siapa yang kecelakaan ya pak" tanya mas Bram.
"Namanya Firman dia di tabrak oleh sebuah mobil yang disetir oleh seorang wanita bernama Hana. Sekarang pelaku sudah kami amankan di kantor polisi".
Bak tersambar petir mendengarnya. Bram pun tersungkur terduduk di depan pintu dengan berlinangan air mata.
"Firman maafkan mas"
***
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Tetangga
RandomFirman yang merupakan seorang mahasiswa jatuh cinta pada seorang pria beristeri bernama Bram yang merupakan tetangga kost nya. Bagaimana cerita nya, langsung aja baca ya. Cerita ini mengandung unsur LGBT. Jika ada yang tidak suka silahkan menjauh.