11. Hotel

7.2K 129 6
                                    

Pov. Firman

Hari silih berganti, hubunganku dengan Mas Bram semakin harmonis. Aku berusaha untuk mengakhirinya, tapi mas Bram tetap membuatku jadi bertahan. Setiap hari dia selalu menyirami dan memberikan pupuk pada hubungan kami. Hingga akhirnya hubungan diantara kami semakin mekar berseri.

Hari ini mas Bram membawaku ke suatu tempat, tapi sebelumnya kedua mataku ditutup olehnya. Aku tak tahu dengan apa yang dia rencanakan. Hingga akhirnya kami sampai pada suatu tempat yaitu Hotel. Mas Bram mengajak check in di hotel.

"Kenapa mas Bram membawaku kesini" tanyaku heran.

"Aku mau kita bersenang senang sayang! Kamu mau kan" ucapnya memohon.

"Mmmm... Mulai deh nakalnya!" Ucapku tersenyum.

"Gimana? Mau kan sayang!" Ucapnya lagi.

Aku pun hanya menganggukkan kepalaku saja. Namun sebelum itu aku minta izin ke kamar mandi.  Setelah aku keluar dari kamar mandi, aku melihat mas Bram sudah melucuti semua pakaiannya. Mataku jadi terbelalak melihat semua itu. Kemudian aku menghampirinya. Setelah itu aku melepaskan pakaianku sendiri.

Mas Bram pun duduk di pinggiran ranjang hotel. Dia menyuruhku untuk menyepong kontolnya yang sudah mengeras dan tegang. Aku pun melakukannya dengan senang hati.

"Oouuuhhhh! Mantap sekali seponganmu baby" Desah mas Bram.

Aku yang mendengar itu menjadi tersanjung. Maka dari itu aku semakin giat menyepong kontolnya. Tidak lupa aku jilat palkonnya dan juga kedua lato latonya.

Setelah itu tiba tiba ada yang mendobrak pintu kamar hotel. Saat kami menoleh ternyata itu adalah Radit. Kedatangannya yang tiba tiba membuat aku dan juga mas Bram menghentikan aktivitas kami. Rupanya dari tadi dia mengikuti kami. Dia pun menghampiri kami dan mengancam kami. Setelah itu dia memberikan penawaran pada kami.

"Oh! Rupanya kalian sedang bermantap mantap ya!" Ucap Radit.

"Radit! Mau apa kamu kesini?" Tanyaku heran

"Ngapain kamu kesini bangsat?" Teriak mas Bram.

"Santai dulu bro! Gue kesini mau kasih kalian penawaran, gue tau kalo lu udah punya isteri dan lu selingkuh dari dia. Gimana kalo sampe isteri Lo tau kalo lu selingkuh dengan orang kepercayaannya!" Ucap Radit mengancam.

"Apa mau kamu dit?" Bentakku.

"Simpel! Cukup izinin gue gabung main bareng kalian! Kita bertiga threesome! Gimana?" Tawar Radit.

"Kurang ajar lu ya" bentak Mas Bram.

"Jadi gimana? Atau gue bocorkan perselingkuhan kalian pada isteri lu" ancam Radit.

Aku pun jadi terdiam sejenak, akhirnya aku mengambil keputusan. Dan aku menerima tawaran dari Radit.

"Baiklah, aku terima!" Ucapku menunduk.

"Tapi sayang!" Cegah mas Bram.

"Udah mas! Gapapa" kataku

Radit pun jadi tertawa menang setelah aku menyetujui penawaran darinya.

>>>>>>>

BERSAMBUNG

Suami TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang