10. Curiga

4.6K 91 1
                                    

Pov. Author

Keesokan harinya ada teman Hana yang sedang bermain di kost an nya. Namanya adalah Pita, dia adalah teman akrabnya. Bisa dibilang sohib atau besti atau apalah. Awalnya dia hanya bermain, lama kelamaan dia mulai membahas tentang kejadian semalam waktu di warung bakso. Ternyata Pita lah orangnya yang sedang menyaksikan Firman dan Bram yang lagi suap suapan di warung bakso itu.

"Han! Gue boleh ngomong sesuatu nggak?" Tanya Pita.

"Iya! Boleh dong besti!" Ucap Hana.

"Semalam gue liat suami lu lagi suap suapan dengan seorang cowok!" Ucap Pita.

"Oh itu, itu Firman!" Jawab Hana.

"Kok reaksi lu biasa aja sih Han?" Tanya Pita heran.

"Lah terus gue harus gimana? Dia itu adalah tetangga gue. Dan dia orangnya baik kok! Gue udah anggap dia adik gue sendiri. Lagian dia kan cowok, ngapain gue cemburu sama dia!" Ucap Hana.

"Han.. Han! Gini nih, punya besti kelewatan polosnya. Jaman sekarang, si tampan bukan milik si cantik, melainkan milik si tampan juga. Lagian gue liat mereka gak wajar sih, suap suapannya kelewatan mesra". Ucap Pita meyakinkan.

Setelah mendengar itu Hana jadi diam seribu bahasa. Dia mulai membayangkan dan meresapi perkataan Pita itu. Dia jadi bingung harus percaya pada siapa. Lalu kemudian dia mulai bicara lagi pada Pita.

"Gue ngerti Pit, sebagai seorang teman lu care banget sama gue, terima kasih banyak ya! Namun gue percaya bahwa suami gue dan juga Firman gak akan mengkhianatin kepercayaan gue. Btw terima kasih banyak ya besti.." ucap Hana sambil memeluk Pita.

"Hmmm... Baiklah Han! Kalo lu masih percaya sama suami dan juga tetangga lu itu." Ucap Pita membalas pelukan Hana.

Setelah cukup lama bermain pada sahabatnya itu, akhirnya Pita berpamitan pada Hana untuk segera pulang. Awalnya Hana melarangnya, namun Pita terus memaksa, akhirnya Hana mengizinkannya untuk pulang.

"Gue pamit pulang dulu ya Han!" Ucap Pita.

Loh! Kok buru buru sih besti. Padahal gue masih mau ngobrol ngobrol sama lu. Pulangnya ntar siang deh, tenang aja bakal gue anter kok". Ucap Hana.

"Sorry banget besti! Kapan kapan ya kita ngobrol lagi. Soalnya gue buru buru nih takut suami gue nyariin gue" ucap Pita.

"Hmmm... Baiklah besti" ucap Hana.

Mereka berdua pun berpelukan dan bercipika cipiki. Setelah itu Pita langsung pergi dari rumah Hana. Hana yang melihat kepergian sahabatnya itu, hanya bisa merenungkan perkataan dari Pita tadi. Dia jadi gelisah memikirkan semua itu.

>>>>>

BERSAMBUNG

Suami TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang