Chapter 5

84 18 0
                                    

Setelah hari itu aku selalu datang menemui kakashi untuk bermain, tentu itu dengan Sia yang datang menemani ku.

Ketika aku pertama kali pergi bermain, Sia sangat khawatir karena perilaku ku yang terlalu bersemangat.

Namun karena ayah ku tidak mengatakan apapun, serta mungkin Sia yang mengira bahwa terlalu membatasi anak anak dalam bermain itu juga tidak baik.

Dia akhirnya tidak menemani ku ke kakashi setelah beberapa hari berlalu.

Lalu untuk kakashi, aku selalu inggin tertawa saat dia membuat wajah kesal dan lelah.

Dalam beberapa titik, kakashi mengabaikan ku saat dia bertemu dengan ku, namun setelah beberapa saat aku menganggu nya.

Mau tidak mau, Kakashi akhirnya menangapi ku jika dia tidak inggin di ganggu, dan melihat itu aku merasa senang, karena hubungan ku dengan kakashi naik satu tingkat.

"Hey hey kakashi, kemana kita setelah ini."

Lalu hari ini, seperti biasa, aku mendatangi kakashi ke rumahnya, dan kami pergi keluar bersama.

Kakashi saat ini membawa bola di tangannya sepertinya dia akan pergi ke Taman.

"Aku akan bermain sepak bola dengan teman teman ku, Hari ini akan ada pertandingan dengan anak anak Kompleks perumahan lain."

"Oh… Begitukah Bolehkah aku ikut."

"Tentu saja tidak."

"Eh… kenapa."

"Karena kau wanita, jika kau terjatuh dan menangis nanti aku yang akan di marahi ayah ku."

Jika saja Kakashi melihat bahwa kekuatan ku sudah setingkat Jonin, Serta Umur mental ku yang sudah berumur 20 tahunan.

Dia tidak akan bisa mengatakan semudah itu.

Tapi aku juga tidak bisa mengatakan nya secara langsung karena dia tidak akan percaya.

Oleh karena itu, yang bisa aku lakukan saat ini hanyalah menganggu kakashi yang masih kecil ini.

"Eh.. aku inggin ikut."

"Tidak."

"Jahat… Tapi aku tetap inggin ikut."

"Sudah ku bilang, Tidak!"

Percakapan kami selalu seperti itu sampai kemudian kami sampai di taman, saat kami sampai terlihat anak anak kecil di taman sedang saling berbicara.

Mereka melihat kami datang, dan langsung mengerumuni ku seolah mereka adalah lebah yang menemukan nektar di bunga.

"Hey Ayumi, bagaimana kabar mu saat ini."

"Ayumi apakah kau mau permen ini."

"Apakah kau akan menonton kami bermain nanti."

Melihat anak anak itu berbicara dengan semangat, aku membuat senyum senang pada mereka.

Pada awalnya karena aku selalu bersama kakashi, mau tak mau aku menjadi mengenal mereka, dan menghadapi mereka entah mengapa itu membuat ku lelah.

Namun di samping itu juga itu membuat ku sedikit nostalgia dan sedikit trauma, karena di kehidupan sebelumnya situasi seperti ini juga terjadi pada ku.

Yah.. Karena wajah ku yang terlalu cantik.

Karena hal itu banyak yang mendekati ku, dan beberapa kejadian tertentu terjadi.

'Tapi yang berlalu biarlah berlalu.'

"Lalu Ayumi, pergi lah duduk di dudukan taman sana, sedangkan aku akan bermain dengan teman teman ku."

Setelah itu, aku mengikuti perkataan kakashi namun saat aku berjalan ke kursi umum, aku dapat melihat anak anak lain saling berbisik degan wajah merona saat melihat ku.

AyumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang