Chapter 8

85 18 0
                                    

Gelap…

Itu adalah yang aku lihat saat ini, aku tidak tahu mengapa aku bisa berada di disini, Di sini gelap dan dingin.

Aku tidak inggin berada di sini, siapapun tolong aku.

"Aku benci Ayah."

Saat aku memeluk ke dua lutut ku dengan tanag ku, teriakan tiba tiba saja terdengar entah dari mana.

Mendapati itu aku mulai melihat ke sekitar untuk mencari tahu asal suara dan saat itu.

Bagaian tertentu dari kegelapan ini tiba tiba saja terdistorsi dan sebuah Vidio yang seperti di putar dalam layar lebar dapat terlihat.

Di sana, aku dapat melihat seorang anak perempuan berambut hitam sedang cekcok dengan ayah nya.

Aku sangat mengenal kejadian itu karena perempuan yang ada di Vidio itu adalah diri ku.

"Aku tidak mau menikah, sudah berapa kali aku mengatakan nya pada ayah."

"Terus jika kau tidak menikah, kau mau jadi apa, apakah kau mau menjadi gelandangan yang meminta minta di bawah kolong jembatan."

"Aku tidak masalah, aku akan melakukan itu bahkan jika harus melakukan itu, Juga Bahkan ayah pun menikah dengan ibu tidak pada usia ku saat ini."

"Itu karena zaman mu berbeda dengan zaman ku dulu, kau tahu bahkan untuk makan dulu, aku harus mencari cari makanan basi di tempat sampah."

"Aku tidak masalah bahkan jika aku harus, aku akan melakukan hal yang di Lakukan ayah di masa lalu."

"ASELA….."

Saat itu Pria di depan ku di layar mengangkat tangan nya dan hendak menampar diri ku di layar, tapi tangan pria itu berhenti di udara.

Lalu bukanya takut, aku yang ada di vidio menatap ayah ku dengan tatapan tajam.

"Ayah berubah…"

Saat Tatapan tajam mereka satu sama lain, aku di vidio membuka mulut ku saat air mata dapat terlihat menetes dari mata nya.

Dengan tangan terkepal, dia mulai meneriaki ayahnya di depan nya.

"Ayah berubah, semenjak kematian ibu, ayah tidak seperti ayah yang dulu, aku benci ayah."

Setelah itu seperti yang ada di ingatan ku, aku langsung saja berbalik dan berlari keluar dari rumah.

Saat itu seharusnya aku telah kabur dari rumah ayah ku dan hidup secara terpisah, melihat pemandangan di layar, aku merasa aku sangat bodoh, dan jika waktu dapat di putar.

Aku akan menuruti perkataan ayah ku dan melakukan apapun yang dia inginkan.

"!"

Namun saat aku mengira vidio itu akan berhenti, tiba tiba saja aku masih dapat melihat vidio masih berjalan.

Meski aku tidak ada di sana, Aku dapat melihat ayah ku menutup matanya dengan tangan yang masih mengangkat, dan tiba tiba saja saat itu.

Sambil berlutut, dia tiba tiba saja membuat wajah kesakitan ketika dia memegangi jantung nya.

"Tunggu apa!! Apa yang sedang terjadi, aku tidak pernah ingat tentang ini."

Saat aku semakin melihat vidio itu, ayah ku semakin menunduk kebawah dan semakin ke bawah sebelum dia terjatuh di atas lantai.

Melihat itu entah sejak kapan, aku sudah berdiri dan berlari ke ayah ku, Tapi semakin aku mendekat, Vidio itu semakin menjauh dan semakin menjauh hingga akhirnya menghilang.

"Tidak.. tunggu apa yang yang sedang terjadi pada ayah ku.. Ayah … Ayah…"

Saat aku melihat layar itu telah menghilang, aku terus berlari namun entah berapa lama berlalu, karena kelelahan, aku terjatuh.

AyumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang