Chapter 18

56 12 2
                                    

Hari, di saat orang orang masih tertidur, aku saat ini berjalan jalan di desa konoha.

Melihat ke langit, matahari masih belum muncul, Namun cahaya nya, sudah tampak di antara awan awan di langit.

"Segar sekali."

Tak buruk juga, karena mimpi buruk terus menerus, aku selalu bangun sebelum fajar menyingsing.

Meski itu sedikit menyusahkan ku, namun merasakan udara sejuk setiap hari membuat ku merasa di remajakan kembali.

'Tunggu! aku kan masih anak anak dan belum remaja, bagaimana aku tahu perasaan seorang remaja.'

Yah, siapa tahu, mungkin itu masa remaja di kehidupan ku sebelumnya, Sekarang sebelum aku mengambil pakaian anbu milik ku, aku akan pergi latihan dulu.

Dengan itu, aku mulai segera pergi ke tempat pelatihan biasa nya.

***

Di tempat pelatihan, seperti biasa, aku mulai bermeditasi di batu besar di tepi danau.

Setelah itu, aku mulai berlatih ninjutsu, seperti yang biasa aku lakukan.

Yah ku pikir pelatihan hari ini sama seperti hari lain, namun ternyata terdapat seseorang yang tidak terduga datang, itu adalah simura Danzo.

"Tuan Danzo, apakah ada sesuatu hal yang anda perlukan di sini."

"Aku dengar kau akan memasuki ANBU."

Seperti biasa, dia langsung ke inti nya tampa basa basi, Jika begini apa yang harus aku lakukan, anda saja ada guru di sini.

"Ya tuan saya akan memasuki ANBU hari ini."

"Apa kau yakin, organisasi ku akan selalu terbuka untuk mu."

"Maaf tuan, tapi saya merasa tidak pantas memasuki organisasi anda."

"Tidak ayumi, kau pantas untuk memasuki organisasi ku, karena kau memiliki Kegelapan dalam diri mu."

"..."

Begitu kah, aku tidak merasa aku memiliki sesuatu seperti itu, tapi jika dia yang mengatakan itu, maka mungkin saja aku memang memiliki kegelapan itu.

"Maaf Tuan, namun saya tetap akan menolak."

Karena aku tahu kebusukannya, aku tentu saja akan menolak, siapa yang akan mau jika diri mereka akan di buang jika mereka sudah tidak berguna lagi.

Apalagi kemungkinan besar aku akan di cuci otak ketika aku ke sana.

"..."

Apa? mengapa dia diam, apakah aku melakukan kesalahan, atau kah dia memiliki sebuah sekema di kepalanya untuk membunuh ku.

"Baik lah."

Setelah lama dia terdiam, Danzo langsung berbalik dan pergi.

"Organisasi ku akan Selalu terbuka untuk mu jika kau berubah pikiran."

Dengan meninggalkan perkataan itu, dia segera pergi menuju gelapnya hutan yang masih belum terkena sinar matahari.

***

Setelah Danzo pergi tak jauh dari anak itu, dia membuka mulutnya dan seseorang kemudian muncul di sampingnya.

"Fu."

"Ya tuan."

"Aku akan menugaskan mu untuk mengawasi dia."

Seseorang yang memakai jubah hitam dan topeng hewan itu, mengangguk, dan setelah itu dia segera pergi.

Masih berjalan tampa melihat anak buahnya, Danzo kemudian sedikit mengerenyitkan matanya.

3 Tahun lalu, saat dia akan pergi ke markasnya setelah menemui sarutobi, dia melihat ayumi yang memiliki kekei genkai kristal yang sangat langkah.

AyumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang