Hawa menusuk musim dingin membuat Soo Hyun bergetar, uap terlihat menyeruak keluar dari lubang hidungnya, suhu udara memang benar-benar rendah malam ini. Dalam hati dia menggerutu karena tak tahan dengan hawa dingin yang membuat tulang ngilu.
Restoran A tempat janjia Soo Hyun sudah di depan mata, ia dengan cepat memacuh langkahnya sehingga terkesan berlari.
Begitu sampai didalam, Soo Hyun segera mencari keberadaan Seseorang. Lelaki dengan tubuh semampai, wajah yang terkesan imut itu melambai dari meja yang berada di dekat jendela.
"Ada apa Hongki?" Tanya Soo Hyun begitu sampai dimeja. Lelaki itu menyuruh Soo Hyun untuk segera duduk. Kemudian dengan cekatan menuakan makgeoli kedalam mangkuk.
"Katakan, aku tidak punya banyak waktu!" Pungkas Soo Hyun sambil melihat jamnya tanpa meminum Makgeoli yang dituangkan oleh rekannya.
Hongki meletakkan cumi-cumi kering di piring dengan kasar. Kemudian menatap Soo Hyun dengan tajam.
"Bagaimana dengan kabar naskah yang kau susun selama dua bulan itu?" Tanya Hongki dengan ekspresi datar.
Soo Hyun menghela nafas jengah, teringat dengan kejadian tadi siang membuatnya menjadi kesal.
"Di tolak." Jawab Soo Hyun dengan singkat. Terkesan cuek namun Hongki dapat melihat betapa kecewanya Soo Hyun yang kesulitan menggaet produser untuk melirik naskanya beberapa tahun ini. Bahkan drama yang berhasil di produksi hanya ada dua selama 5 tahun terakhir.
"Sudah kuduga," Ujar Hongki. Ia meringis sebelum kemudian terdiam.
"Eunsom.naskah buatannya akan di produksi lagi, NBC akan memproduksi drama miliknya besar-besaran tahun depan." Lanjut Hongki.
"Lantas hubungannya dengan ku apa?" Tanya Soo Hyun, melihat respon tidak peduli pria dihadapannya Hongki lagi-lagi ia menghela nafas.
"A Beauty Crocodile, itu judul dramanya." Hongki memajukan badannya untuk membisikkan judul drama itu. Wajah Cuek Soo Hyun kini hilang digantikan dengan tatapan penuh penasaran.
"Itu judul drama yang kau buat dua bulan yang lalu. Aku mengingatnya dengan jelas!" Pungkas Hongki sambil menganggukkan kepalanya beberapa kali lalu meminum Makgeolinya.
"Jadi maksudnya eunsom meniru naskah ku?"
"Tidak hanya itu. nama tokoh, latar belakang cerita, plot semuanya sama persis dengan punyamu. Ini bukan lagi meniru karya mu tapi mencurinya! Wah dia benar-benar mengerikan." Hongki menggelengkan kepalanya seolah tidak mengerti dengan tindakan Eunsom yang menurutnya keterlaluan.
Sementara Soo Hyun kini wajahnya memerah menahan kesal. Sungguh rasanya ia ingin berlari ke tempat Eunsom dan melayangkan bogem mentah pada saingannya itu. Bukan berarti dia termakan omongan Hongki yang tidak punya bukti kongkrit. Tetapi Jika wakil direktur NBC saja sudah berkata seperti itu tidak ada lagi yang perlu di jelaskan.
"Siapa PD yang akan menangani dramanya?" Tanya Soo Hyun sembari menahan kesalnya.
" hyunjae." Mata Soo Hyun segera menyorot tajam pada Hongki. Membuat lelaki berkebangsaan Jerman Korea itu berdehem pelan.
"Produsernya adalah Ahn Hyunjae."
"HAHAHAHA." Soo Hyun tertawa dengan keras namun sumbang. Mendengar siapa yang akan menjadi pelopor dalam produksi film ini adalah produser yang ditemuinya siang tadi, produser yang menolak naskah nya karena dianggap ketinggalan zaman dan terlalu klise itu kini akan memproduksi karya yang sama yang dicuri oleh Eunsom. Emosi Soo Hyun membuncang hingga membuatnya menggebrak meja dengan keras membuat botol Makgeoli jatuh ke lantai menimbulkan keributan. Sejumlah pelanggan kini mengarahkan pandangan mereka ke sumber suara. Membuat Hongki berdiri, lalu kemudian membungkuk meminta maaf atas keributan yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Language
FanfictionKim Jiwon gadis bisu yang mengejar mimpinya sebagai seorang presenter. bertemu dengan penulis drama terkenal Kim Soo Hyun yang tengah dilanda depresi mencari ide untuk menyusun naska drama. Kisah keduanya terjalin karena insiden tidak sengaja. Beni...