1♡⁾⁾

426 36 0
                                    


Sekarang keluarga Galandra sedang bahagia sekali , karena anggota keluarga yang sudah lama tidak disamping mereka , akhirnya kembali. Tentu juga denga si bungsu yang sangat excited,karena akhirnya ia bisa melihat kakaknya setelah 11 tahun tidak melihat nya. Jul akui ia sangat gugup juga ia takut kalau kakaknya tidak mengenalinya dan canggung.

"duh Jul nanti harus bagaimana menyambut mas Jeje, apakah mas masih mengingat Jul ?" monolog si bungsu. Karena sekarang ia dan ayah bundanya sedang menuju ke bandara untuk menjemput Jessan.

"Jul kenapa diam aja ? ,bukannya harusnya senang karena Mas Jejenya Jul pulang . " tanya ayah karena ia bingung dengan Jul , pasalnya saat dirumah Jul sangat excited kok sekarang malah diam dan melamun.

"Jul tidak apa apa yah ,Jul senang kok Mas Jeje kembali " Jul berusaha menyakinkan kedua orangtuanya kalau ia baik baik saja

~~~~~~~~~~~~~~~

Sampailah mereka di bandara, mereka harus menunggu setengah jam untuk pesawat mendarat sesuai jadwalnya. Iya mereka karena terlalu senang menjemput si sulung sampai datang lebih awal dari jadwal mendaratnya pesawat yang membawa Jessan.

Dari kejauhan Bunda melihat putra sulungnya itu tengah menengok kesana kemari yang diyakini sedang mencari mereka. Bunda melambaikan tangan agar Jessan tahu keberadaan keluarganya.

"mas Jessan ,kita disini "teriak bunda dengan semangat. Jessan pun langsung menghampiri keluarganya yang tidak pernah ia lihat secara langsung selama 11 tahun.

"Selamat siang semuanya" sapa Jessan dengan kaku karena sumpah ia merasa sangat canggung sekarang.

"aduh anak bunda udah jadi bujang aja ,padahal dulu masih piyik ,kok sekarang udah besar. Apalagi bahunya duh kaya keyboard aja." ujar bunda sambi membolak-balikan badan Jessan lalu memeluknya.

"anak ayah udah besar ya sekarang plus ganteng juga. Nenek sama kakek memang bisa diandalkan ternyata haha " ayah pun langsung memeluk anak sulungnya itu. Selanjutnya mata serigala Jessan menatap anak yang diam saja dengan mulut yang terbuka. apakah ini Jul adiknya ?

"dek disapa itu mas mu malah bengong" ucap bunda yang berhasil membuyarkan lamunan Jul.

"halo mas Jeje ,ini Jul " sapa Jul dengan malu malu dan jarinya memainkan ujung hoodienya.

"halo Jul " jawab Jessan seadanya. Ia bingung haruskah ia memeluk adiknya seperti yang dilakukan orang tuanya atau.....

Grep
Tiba tiba saja Jul memeluk Jessan. Jessan cukup terkejut dengan perlakuan adiknya itu. Terdengar suara Jul yang terendam oleh dada bidang Jessan.

"adek rindu sekali dengan mas. " tak lama setelah itu terdengar suara isakan kecil yang pasti berasal dari bayi besar ini.

Acara berpelukan sudah selesai , dan sekarang mereka sedang menuju ke rumah Galandra. Kursi depan mobil diisi oleh ayah dan bunda sedangkan kursi belakang diisi oleh sulung dan bungsu Galandra. Karena masih canggung akhirnya mereka cuma diam diaman saja. Jul bosan dengan keadaan ini , dia harus bisa akrab dengan mas nya ini. Apalagi mas bakal menetap disini untuk selamanya.

"Mas jeje" panggil Jul dengan suara lirih. Mendengar adiknya memanggil,Jessan menoleh dan menaikkan satu alis sebagai pertanda kalau ia sudah menaruh atensinya kepada si bungsu ini.

"emm Mas jeje nanti tidur dikamar adek karena kamar mas sedang direnovasi. Kalau mas tidak percaya,bisa tanya ke ayah bunda kok " ujar Jul dengan senyuman yang melebar yang menambah kesan imut pada dirinya itu.

"iya nanti saya tidur dikamar kamu " ternyata masnya kaku ya karena penggunaan saya kamu itu.

"mas jeje nanti ngelanjutin sekolah di sekolahnya Jul kan mas " tanya Jul dengan mata berbinar.

"iya sepertinya" sekarang atensi jessan sudah kembali ke tabletnya . Dan Jul yang sudah sangat bosan itu malah tertidur dengan kepala ditaruh ke bahu mas nya itu.

~~~~~~~~~~~~~~~

Akhirnya mereka sudah sampai ke rumah. Bunda yang sibuk membawa belanjanya yang dibantu para pembantu dirumahnya dan ayah yang sedang menurunkan koper Jessan itu.

"biar Jessan aja yah,yang bawa kopernya kedalam " tawar Jessan sambil tangannya ia bawa ke arah kopernya.

"nggak usah mas , biar ayah sama pak satpam aja yang bawa. Mas bangunin Jul aja ya " ujar ayah lalu membawa koper Jessan kedalam rumah.

"Jul bangun,ini udah sampe. Jul" ternyata adiknya masih sama seperti dulu , susah dibangunkan. Jessan masih berusaha dengan menepuk pipi gembul adiknya ini.

"enghh Aaahhh ,oh sudah sampai ternyata. Eh mas jeje maafin adek ya susah bangunnya " ucap Jul sambil menguap.





Tbc...
===============================================

Thank you buat yang udah baca cerita ini ya. Terimakasih udah ngehargain tulisan saya.
Dan terimakasih sudah menyempatkan membaca.

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak yaitu dengan klik Vote dan tinggalkan komen 💌💌

Semoga hari kalian menyenangkan 💝💝💝


Go Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang