9♡⁾⁾

248 20 0
                                    

Pukul 05.00

Sekarang Matahari menampakkan dirinya, guna menyinari dunia hari ini. Sinar indahnya yang mampu menghangatkan tubuh makhluk di bumi ini. Tanda sebagai dimulainya kegiatan untuk hari ini. Bunda Gina sudah bangun lalu beranjak ke dapur membantu Bibi Sri untuk menyiapkan sarapan keluarganya.

Begitu juga dengan Sulung Galandra yang sudah bersiap dengan seragam yang sudah melekat indah di tubuh yang memiliki bahu selebar papan keyboard itu.  Jessan sepertinya terlalu bersemangat untuk pergi ke sekolah. Berbeda dengan Si Bungsu Jul yang masih setia bersama selimut kesayangannya.

"Lo mas kok udah siap siap aja kamu, ini masih gelap lo mas " tanya bunda Gina dari dapur.

"nggak papa bun. Jessan takut telat nantinya. Emm ada yang perlu Jessan bantu bun ?" tawar Jessan kepada bunda. Karena dia bingung ingin melakukan apa.

"kamu bangunin adek aja mas. Agak sudah bangunin dia tapi mas " usul bunda kepada Jessan. Karena memang Jul itu sulit sekali untuk dibangunkan.

"baik bun" Jessan pun kembali ke lantai atas untuk membangunkan adiknya itu.

Tok tok

Jessan menunggu balasan dari dalam ,tapi ternyata tidak ada suara apapun.

"Jul bangun, Tok tok" benar kata bunda , Jul tetap saja tidak menyahut.

"Saya masuk ya Jul" Ijin Jessan sambil meraih gagang pintu Jul dan masuk ke kamar adik nya ini.

Didalamnya ada bayi sapi yang masih menutupi tubuhnya dengan selimut. Jessan pun mendekati Jul dan menepuk bahu Jul.

"Jul bangun ,nanti kita telat" ujar Jessan yang masih setia menepuk bahu Jul yang sekarang pindah menepuk pipi gembul yang seperti donat ini.

"enghh uahhgg, eh mas Jeje" Jul terkejut saat tahu yang membangunkannya ternyata Jessan.

"kamu mandi lalu siap siap untuk ke sekolah"perintah Jessan lalu meninggalkan Jul .

"wah ,adek lupa kalau mulai hari ini adek berangkat dengan mas hihi. Adek senang sekali, adek harus mandi nanti mas Jeje sama adek telat " Jul pun mandi lalu bersiap siap.

Mereka pun sarapan bersama lengkap dengan seluruh pakaian sesuai kegiatan mereka sehari-hari. Ayah Jaksa yang rapi dengan style kantorannya, Bunda Gina yang terlihat sangat anggun dengan dress yang ia pakai sekarang ini Dan tentunya dengan 2 anak Galandra yang sudah memakai seragam sekolahnya.

"mas di sekolah hati hati ya. Inikan hari pertama mas sekolah jadi dengerin saat ada yang memberikan penjelasan ke mas." pesan bunda ke sulungnya.

"iya bun" jawab Jessan.

"bunda titip adek juga ya mas disekolahan " titip bunda

"iya bun"

"nanti adek berangkat dengan mas kan ?" tanya Jul guna memastikan saja.

"iya mulai hari ini adek berangkat dan pulang dengan mas." Jelas sang kepala keluarga Galandra.

Keluarga Galandra sudah menyelesaikan acara sarapan bersama. Si sulung dan si bungsu sedang bersiap siap untuk berangkat sekolah. Mereka sedang berjalan menuju garasi untuk mengambil motor Jessan. Sepertinya Jessan melupakan sesuatu...

"Jul kamu tunggu disini dulu, Saya mau ambil sesuatu di kamar" Ucap Jessan lalu berlari kecil menuju kamarnya.

"loh mas kok balik ?"tanya Ayah yang sedang memasang dasinya.

"ada yang ketinggalan yah" jawab Jessan sambil berjalan.

Jessan pun turun membawa sebuah kain yang menutupi sesuatu. Yang membuat ayah Jaksa penasaran.

"kamu bawa apa mas ?" tanya ayah penasaran.

"ini buat Jul yah" Jessan pun berjalan menuju parkiran. Dia melihat Jul yang sedang menyapa anak anak ayam yang ada diperkarangan tetangga.

"hai ayam, adek hari ini sekolah dengan mas. Dan itu akan selamanya. Ayam sudah makan belum ? kalau adek sudah tadi sarapan dengan omelet telur. Nanti ayam minta dengan Pak Bejo ya ". ucap Jul kepada ayam milik tetangganya yaitu Pak Bejo. Sangking fokusnya dengan ayam ,Jul sampai tidak tau kehadiran Jessan yang mendengar percakapan Jul dengan ayam itu.

"Jul ini untuk kamu"Jessan pun menghentikan kegiatan Jul dengan ayam ,lalu menyodorkan sesuatu ke Jul.

"wah apa ini mas ? adek sedang tidak berulang tahun, kenapa mas memberi adek ini ? wah besar sekali " ujar Jul sambil menatap sesuatu pemberian Jessan ini.

"ini helm untukmu. Helm yang semalam terlalu besar di kepala kamu. Bahaya kalau helm kebesaran " Jelas Jessan sambil memakai helmnya.

"WAH terimakasiihh Mas Jeje, adek senang sekali hihi." ucap Jul kegirangan. Lalu membuka bungkusan itu.

"YAY WE BEAR BEARS, ihh lucu sekali . Adek suka sekali" kata Jul sambil tertawa yang lucu.

Jessan lalu mengambil helm Jul dan memakai kan ke kepala Jul. Wah ternyata helmnya pas di pakai Jul. Jul jadi tambah lucu setelah pakai helm ini. Jul jadi seperti bayi saja ini.

"wah adek lucu sekali hihi " ujar Jul lalu menaiki motor Jessan. Sekarang Jessan menyalakan motornya dan melaju ke sekolah.

"Jul pegang jaket saya ,takut jatuh nanti. Kaca helm nya diturunkan Jul" pesan Jessan dibalas dengan anggukan dari Jul.



Tbc...
===============================================

Thank you buat yang udah baca cerita ini ya. Terimakasih udah ngehargain tulisan saya.
Dan terimakasih sudah menyempatkan membaca.

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak yaitu dengan klik Vote dan tinggalkan komen 💌💌

Semoga hari kalian menyenangkan 💝💝💝

Go Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang