10♡⁾⁾

251 19 0
                                    


Jul dan Jessan sudah sampai sekolah mereka. Banyak para siswa yang menatap kearah Mereka.  Siapa laki laki yang bersama Jul itu?.

"banyak yang liatin adek dan mas hihi "ujar Jul setelah turun dari motor . Jessan hanya diam tidak menanggapi Jul ,ia malah sedang melepaskan helm yang masih melekat di kepala Jul.

" Jul bisa antarkan saya keruang guru ?" tanya Jessan karena ia memang belum tahu letak ruangan itu.

"siap mas Jeje , adek akan mengantar mas ke ruang Guru . Ayo mas " Jul pun menggandeng tangan Jessan lalu menarik.

Saat perjalanan mengantarkan Jessan keruangan guru. Tiba tiba saja ada yang memanggil Jul dari arah belakang. Yang membuat Jul dan Jessan menoleh ke sumber suara itu.

"Selamat pagi Jidan dan Niki" sapa Jul kepada dua sahabatnya.

"Selamat pagi Jul " jawab Jidan dan Niki bersamaan.

"ini siapa Jul yang sama lo ?" tanya Niki berbisik ke Jul.

"ini mas Jessan, masnya Jul." jelas Jul.

"mas Jeje kenalin ini Niki dan Jidan. Teman adek " ujar Jul kepada Jessan.

"salam kenal mas ,gue Jidan dan ini Niki kita temennya Jul" perkenalan dari Jidan yang dibalas anggukan dari Jessan.

"iya " jawab Jessan yang membuat Jidan dan Niki syok.

'buset irit banget ngomongnya ni orang '-Niki
'gue kenalan panjang lebar cuma dibales iya aja anjing'- Jidan.

"eh Jul lo mau kemana ? " tanya Niki untuk memecahkan suasana canggung ini.

"Jul ingin mengantarkan Mas Jeje ke ruang Guru ,Niki" jawab Jul.

"kita kan pagi ini piket Jul   ?" tanya Jidan

"ya ampun Jul lupa, duh bagaimana ini .Jul harus mengantarkan Mas jeje dulu tapi." panik Jul karena peraturan dikelasnya Jika tidak melaksanakan piket akan diberi hukuman oleh wali kelasnya.

"kamu pergi aja ,saya bisa sendiri kok Jul" ucap Jessan kepada Jul,karena Jul sangatlah panik sekarang ini.

"tidak bisa mas ,ruang gurunya masih agak jauh tau. Nanti mas Jeje nyadar" jelas Jul ke Jessan. Padahal Jessan kan bisa tanya siswa lain ,kenapa Jul sangat takut dia tidak akan menemukan ruang guru

"gini aja Mas Jessan dianter sama bang Hardi aja. Tuh bang Hardi " usul Jidan sambil menunjuk ke arah Hardi. Jidan itu tetangganya Hardi dari Jidan lahir ,jadinya mereka deket.

"wah pinter juga lo dan . Panggil sono" puji Niki untuk Jidan.

"WOY HARDI ,SINI BANG" teriak Jidan yang membuat siswa lainnya terkejut.

"wah suara Jidan keras sekali. Jul ingin coba" Saat Jul ingin coba , mulutnya langsung dibekap oleh Niki.

"jangan ditiru Jul, itu nggak baik. oke ?" ujar Niki sambil melepaskan bekapannya. Jessan hanya menatap keakraban Jul dan sahabatnya itu.

"HEH BOCAH,lo tu nggak ada sopan sopan nya sama yang tua ya. Teriak begitu kayak di kebon binatang tau gak lo ?" ucap Hardi sambil berjalan kearah mereka.

"ya maap bang. Takutnya lo nggak denger hehe" jawab Jidan sambil cengengesan dan mendapat jitakan dikepalanya.

"ngapain lo manggil gue ?" tanya Hardi alasan dirinya dipanggil oleh toa kecil ini.

"Jul mau minta tolong ke lo, buat anterin kakanya keruang guru bang. Gue, Jidan sama Jul mau piket dulu" kata Niki menjelaskan tujuannya.

"halah lo sama Jidan nggak mungkin piket kan , kalo Jul gue masih percaya" ujar Hardi yang langsung mendapatkan decakan kecil dari Niki dan Jidan.

Hardi itu sudah kenal dengan Niki dan Jul, karena mereka sering bermain ke rumah Jidan. Yang sering gaduh dirumah Jidan dan membuat Hardi pusing mendengarkannya. Sungguh seperti mendengarkan suara anak satu kelasnya.

"Bang Hardi mau tidak ?" tanya Jul dengan mata berbinar.

"iya iya gue mau. Kenalin nama gue Hardi" ujar Hardi sambil mengulurkan tangan sebagai tanda perkenalan.

"Jessan" jawab Jessan pendek sambil menerima uluran tangan Hardi.

"Mas Jeje adek ke kelas dulu ya . Maaf tidak bisa mengantarkan mas ke ruang guru" ujar Jul merasa bersalah.

"nggak papa Jul. Makasih ya " jawab Jessan sambil mengelus kepala Jul. Yang mengakibatkan senyuman gemas Jul terbit.

Jul,Jidan dan Niki pun berlari ke kelas mereka. Meninggalkan Jessan dan Hardi. Mereka pun berjalan menuju ruang guru yamg dituju Jessan.

"ini ruang gurunya,gue cabut dulu Jes" ucap Hardi lalu menepuk bahu Jessan.

"makasih" jawab Jessan singkat.

'singkat bener ni manusia atu'- batin Hardi.


Tbc...
===============================================

Thank you buat yang udah baca cerita ini ya. Terimakasih udah ngehargain tulisan saya.
Dan terimakasih sudah menyempatkan membaca.

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak yaitu dengan klik Vote dan tinggalkan komen 💌💌

Semoga hari kalian menyenangkan 💝💝💝

Go Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang