8♡⁾⁾

264 22 2
                                    


Jessan sudah memakirkan motornya ke garasi. Sekarang dia berniat untuk membersihkan diri. Saat berjalan ke kamar Jul ,bunda memanggilnya.

"Mas Jessan, makasih udah jemput adek tadi. Keliatannya adek seneng banget diajak mas makan di restoran." ujar bunda kepada anak sulungnya itu.

"eh iya bun sama sama " jawab Jessan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"o iya kamarmu udah selesai itu. Nanti malem kamu udah bisa tidur disana. Nanti bunda bantu pindahannya." kata bunda.

"iya bun ,setelah mandi nanti Jessan pindahkan barangnya ke kamar Jessan. Jessan ke atas dulu." Jessan pun pergi kamar Jul untuk menumpang mandi.

Saat akan masuk di melihat Jul yang sedang mengganti plester di kakinya sambil menutup matanya. Sepertinya Jul takut melihat lukanya. Jessan pun mendekati Jul dan membantu Jul mengganti plester nya.

"Makasih ya mas sudah ngajak adek makan di restoran tadi sama jalan jalan. Makasih sudah menraktir adek. Adek senang sekali bisa pergi dengan mas hari ini hihi." ucap Jul dengan diselingi ringisan kesakitan karena lukanya itu.

"iya" jawab Jessan singkat.

"saya juga mau bilang makasih sama kamu, karena udah mau berbagi tempat tidur sama saya 2 hari ini. Dan mulai malam ini saya udah pindah ke kamar saya sendiri." wah Jul terkejut karena ini pertama kalinya Mas Jeje berbicara kepadanya sepanjang ini. Tapi setelah menyadari kalimat yang dimaksud Jessan ,Jul jadi sedih.

"adek senang kok bisa tidur dengan mas . Baunya mas wangi adek suka. Nanti adek bantu mas buat pindahin barang ya" Jul berharap kalau Jessan mengizinkan dirinya untuk membantunya.

"tidak perlu saya bisa sendiri Jul" larang Jessan karena ia tahu Jul pasti lelah seharian ini. Apalagi menunggu Jessan yang telat menjemputnya tadi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sekarang waktunya makan malam bersama keluarga Galandra. Ayah Jaksa sudah pulang setelah seharian bekerja di kantor.

"Mas besok kamu udah mulai sekolah kan ?" tanya ayah Jaksa ke anak sulungnya .

"iya ayah " jawab Jessan seadanya.

"kamu berangkatnya naik motor saja ya. Biar adek bisa bonceng kamu" ucap ayah

"eh iya yah" jawab Jessan.

"kamu udah beli perlengkapan sekolahnya belum ?" sekarang giliran bunda yang bertanya.

"belum bun, Jessan tidak tau tempatnya "

"yaudah setelah makan malam kita pergi bersama ." saran ayah

"yey adek jalan jalan " pekik Jul kesenangan.

Mereka pun pergi ke Mall dekat rumah mereka. Keluarga Galandra sedang melihat lihat barang yang diperlukan untuk keperluan sekolah anaknya.

"mas sama adek sana kalo mau lihat lihat ,bunda mau temani ayah disini. Kasian kecapean ayah. Bunda titip adek ya mas" saran bunda . Ayah memang akhir akhir ini pulang telat karena banyak kerjaan di kantornya.

"baik bun" jawab Jessan .

Jessan dan Jul pun berjalan memutari Mall. Jul yang sangat senang bisa melihat hal hal yang menarik perhatiannya. Dan Jessan yang hanya mengamati adiknya itu. Takut Jul nanti nyasar.

"mas Jeje adek ingin membeli itu"
"mas kesana yuk "
"mas adek ingin kesana"
"mas itu lucu sekali"
dan lain lainnya.

Sekarang Jessan dan Jul sedang beristirahat. Karena kata Jul sudah sangat lelah. Jessan memandangi toko toko yang ada di depannya. Ada satu toko yang membuat Jessan mengingat sesuatu.

"Jul kamu disini aja, saya mau membeli sesuatu dulu. Jangan kemana mana " ucap Jessan kepada Jul.

"iya mas , adek disini terus" jawab Jul

Kemana Jessan pergi, sampai meninggalkan bayi besar itu sendiri. Ya Jessan pergi ke toko perlengkapan kendaraan , Jessan ingin membelikan Jul helm yang sesuai ukurannya. Jessan bingung helmnya yang mana untuk Jul.

Disana banyak sekali macam motif helm. Ah dia teringat kalo Jul suka dengan kartun we bear bears . Jadi dia menggambil helm bermotif beruang dan panda itu.

"sudah ini saja mas" tanya kasir toko itu

"sudah mbak ini saja" jawab Jessan dengan sopan.

"lucu sekali helm nya mas ,buat siapa emang kalo boleh tau " tanya kasir ,karena untuk siapa helm selucu ini. Apakah untuk pembeli didepannya ini , dia rasa tidak cocok untuk pembelinya itu.

"buat adik saya mbak, terimakasih mbk . Saya permisi"setelah menjawab Jessan pun kembali untuk menjemput adiknya. Takut hilang Julnya nanti.

Saat berjalan dengan tergesa gesa, karena takut adiknya hilang. Jessan lega saat melihat Jul masih ada ditempatnya, tapi ternyata bayi itu sudah mengantuk sekali. Matanya sudah setengah tertutup dan sesekali menguap. Karena dia lama jadi Julnya pun mengantuk.

"Jul, kita pulang. Bunda sama ayah udah nunggu" ajak Jessan yang diangguki Jul. Ia sudah tidak kuat untuk menanyakan kemana perginya Jessan barusan.

Merekapun sudah sampai rumah. Ayah dan bunda sudah turun membawa belanjaannya . Sekarang di mobil cuma ada Jessan dan Jul. Jessan tidak tega untuk membangunkan Jul . Jadi dia memutuskan untuk menggendong Jul dipunggungnya.

"mas bisa nggak gendong Jul sampe atas ?" tanya bunda khawatir. Jul itu memang lebih kecil dari Jessan, tapi kan Jul tetap berat.

" bisa kok bun, tenang aja. Jessan keatas ya bun mau istirahat" ujar Jessan lalu naik keatas menuju kamar Jul.

Akhirnya Jessan sudah sampai dikamar Jul ,ia menurunkan Jul pelan pelan takut kebangun nanti.

"engh...donat jangan lari. Adek kejar kamu" racau Jul yang mendapat kekehan dari Jessan. Jessan tidak habis pikir dengan adiknya itu ,bisa bisanya memimpikan donatnya yang sedang lari.

Jessan pun menuju pintu lalu keluar. Sebelum menutup pintu dia menatap tubuh Jul yang tertutupi selimut bermotif beruang itu.

"selamat malam a-ad-adek" lalu menutup pintu, mengakhiri cerita hari ini.





Tbc...
===============================================

Thank you buat yang udah baca cerita ini ya. Terimakasih udah ngehargain tulisan saya.
Dan terimakasih sudah menyempatkan membaca.

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak yaitu dengan klik Vote dan tinggalkan komen 💌💌

Semoga hari kalian menyenangkan 💝💝💝

Go Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang