24♡⁾⁾

197 16 0
                                    


Jul mengamati teman temannya dari pinggir lapangan. Ia sudah ijin ke guru mapel olahraga untuk tidak mengikuti mapel hari ini. Dan tentu diijinkan.

Jul sebenarnya ingin sekali bermain dengan teman temannya. Tapi ia sudah berjanji ke Bunda . Tak lama kemudian ada seseorang yang menghampirinya dengan buku yang banyak .

"Jul, ibu boleh minta tolong ke kamu?" tanya Ibu guru yang sedang kerepotan membawa buku buku ditangannya .

"em boleh buk" jawab jul sambil berdiri.

"tolong antarkan buku buku ini ke perpus ya. Ibu mau ke ruang kepsek dulu" jelas ibu guru itu sambil menyerahkan buku itu ke Jul dan meninggalkan Jul.

"eh berat sekali ini" ungkap Jul saat merasakan betapa beratnya buku ini.

Jul pun berjalan menuju perpustakaan sekolah, yang jaraknya cukup jauh dari tempat ia berpijak tadi. Jul cukup kesusahan membawa semua ini. Tenaganya belum kembali setelah sakit kemarin.

"ugh,Jul tidak bisa melihat bawah" jelas Jul yang berjalan dengan kesusahan. Takut menabrak orang atau tersandung.

"eh eh kok bukunya terbang " kaget Jul saat buku ditangannya berpindah.

"lo mas Jeje" ucap Jul kaget lantaran kehadiran Jessan didepannya yang membawakan buku buku itu.

"saya yang bawa bukunya" seru Jessan yang sudah berjalan meninggalkan Jul dibelakang.

"apakah tidak berat mas?. adek saja sampai keberatan"kata Jul sambil meregangkan otot tangannya yang sangat sakit.

"nggak. Ini ke perpustakaan kan ?"

"huum" jawab Jul.

Mereka pun sampai di perpustakaan . Jessan meletakkan buku buku itu ke meja dekat ruangan petugas perpustakaan.

"terimakasih Mas Jeje sudah membantu adek " ucap Jum sambil membungkukkan badannya sedikit.

"sama sama"jawab Jessan singkat. Jessan berniat untuk keluar dari perpustakaan,tapi ia urungkan saat melihat Jul berdiam diri saja.

"kenapa kok diam disitu ?"

"adek mau di sini saja. Adek bosan di lapangan sendirian"  balas Jul .

"yasudah saya temani kamu disini" tawar Jessan sambil berjalan ke arah meja dan kursi kosong diikuti Jul dibelakangnya.

"tidak usah mas. Mas tidak ada kelas ?" tanya Jul bingung.

"saya lagi kosong sampe istirahat nanti" jelas Jessan yang duduk di kursi depan Jul duduk. Jul hanya ber oh ria saja.

Jul pun menggambil buku yang ia ingin baca. Jul mengambil buku cerita yang menarik dimatanya. Jessan hanya diam mengamati Jul yang sedang fokus. Sesekali Jul akan mengikuti ekspresi yang dituliskan di buku itu. Dari mengerutkan kening, tersenyum tipis sampai terdengar kikikan gemas dari bayi sapi ini.

"oh iya ,adek punya kata kata baru lo mas hihihi" pamer Jul. Jessan hanya menaikkan alisnya seakan bertanya 'apa'

"adek tahu kata bangsat " Jawab Jul pamer.

Jessan sampai terkejut mendengar perkataan Jul. Apa tadi bangsat?. Kenapa saat Jul yang mengatakan berbeda vibes nya ya. Tidak cocok kata itu diucapkan oleh Jul dengan lembut.

"kamu tau kata itu dari siapa Jul?" tanya Jessan datar.

"adek tau dari Niki . Kata Jidan itu artinya hati hati atau apa ya adek lupa" jelas Jul Sambil menampilkan gestur berpikir.

"kamu jangan ngucapin kata itu lagi mulai sekarang. Ngerti ?"

"memang kenapa mas ?. "tanya Jul memiringkan kepalanya.

Go Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang