15♡⁾⁾

250 16 2
                                    


" Jul nggak papa? " tanya Jessan kepasa Jul.yamg masih menangis dipelukan Jidan.

"adek hiks tidak apa apa Mas" jawab Jul

"kita pulang yuk Jul, Bunda pasti nunggu Jul " ajak Jessan.

"i-iya mas. Jidan, Jul pulang dulu hiks ya. Terimakasih sudah menolong hiks Jul " ujar Jul melepaskan pelukannya dari Jidan.

"iya sama sama ,kalo ada apa apa chat Jidan aja ya" ucap Jidan sambil mengelus kepala Jul.

"makasih ya Jidan " ucap Jessan lalu pergi dari tempat itu.

Jul dan Jessan pun pergi ,dengan Jul yang berjalan didepan Jessan. Jessan melihat punggung yang lesu itu, biasanya punggung itu tegap senang. Jessan benar benar sakit melihat Jul seperti ini.

"hah haha hah Jidan ,itu Jul kenapa kok lesu gitu " tanya Hardi yang sedang menyesuaikan alur nafasnya. Hardi dan Jaza baru sampai ke taman belakang. Karena saat mengikuti Jessan ,mereka bertemu guru yang meminta bantuan ke mereka. Setelah selesai membantu,mereka bertemu Jul dan Jessan keluar dari taman belakang.

"Jul di bully" jawab Jidan sambil berdiri dari duduknya.

"APA"teriak Hardi dan Jaza bersama.

"buset keras banget bang"

"sama siapa,kok bisa sih " rentetan pertanyaan keluar dari mulut Hardi dan Jaza.

"satu satu tanyanya bang " ujar Jidan , Mereka pun mendengarkan cerita dari Jidan atas pembullyan Jul.

"gila bener tu Si anak ingusan"

"nggak disekolah tu mulut nya"

dan masih banyak umpatan yang dituju untuk Rehan dari Jaza dan Hardi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Putra Galandra sekarang sedang dalam perjalanan pulang, biasanya perjalanannya akan ditemani ocehan dari Jul. Tapi tidak dengan sekarang Julnya diam saja tidak mengeluarkan satu katapun. Jessan tau pasti Julnya ini masih takut dan terkejut. Jessan pun memberhentikan motornya ditepi jalan raya.

Jul yang menyadari kalau mereka berhenti pun bertanya ke Jessan. "Kok berhenti disini mas ?" tanya Jul lesu.

"Jul ingin donat tidak ?" tawa Jessan. Semoga saja Jul menerima tawarannya.

"tidak mas, Jul tidak lapar" jawab Jul. Jessan pun sedih saat Jul menolak makanan favoritnya.

"yasudah ayo pulang " mereka pun pulang tanpa berbicara apapun.

Di rumah

"kita pulang" ujar Jul dan Jessan. Sepertinya Bunda Gina belum pulang dari tokonya dan tentu ayah sedang melakukan perjalanan bisnis. " Adek ke kamar dulu" pamit Jul lalu naik ke lantai 2.

"lo Mas Jessan sudah pulang,dek Jul mana mas ?" tanya Bi Situ saat melihat Jessan sedang duduk di ruang tamu tanpa melihat adanya Jul.

"sudah bi, Jul di kamarnya" jawab Jessan sambil membenarkan posisi duduknya. "Oh tumben sekali, biasanya teriak dulu dek Jul" ucap Bi Siti lalu meninggalkan Jessan.  Saat duduk , Hp Jessan berbunyi menandakan kalau ada pesan masuk .

Tri ting...

Bunda

Mas udah pulang?//

sudah bun barusan//
kenapa bun ?//

Bunda mau bilang kalau
pulang telat//
Hari ini ada acara di toko//

Go Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang