19. Ingin, Tapi Tidak Bisa

304 48 38
                                    

Enjoy❤️❤️❤️

*****

"Ya ampun, Tar, itu udah kopi yang ke berapa gelas hari ini!?"

Mentari menyimpan gelas yang baru saja dia bawa di atas meja kerjanya, "Lagi agak mumet kepala gue, Kay. Kurang tidur malem."

"Ya tapi gak sebanyak itu juga, Tari. Bisa kambuh maag lo nanti."

"Aman. Tenang aja. Oh iya, bentar lagi gue mau keluar dulu. Lo sekalian mau nitip apa gak?" Sudah jadi rutinitas, kalau di antara mereka bepergian, pasti ada saling titip-menitip. Entah sekedar kopi di cafe atau camilan lainnya. Kadang bahkan makan siang kalau sedang malas keluar kantor saat jam istirahat.

"Nitip lo jangan minum lagi kopi!"

Mentari tertawa, "Gue gak janji ya." Dan Mentari pun tidak berniat menuruti permintaan Kay.

Sepulang kerja, Mentari bertemu dengan Tira di salah satu cafe langganan mereka. Sejak pertemuan di resto beberapa waktu lalu, ini adalah kali pertamanya Tira menghubungi Mentari lagi.

Katanya, dia mendatangi apart Mentari, namun mendapati tempat itu kosong tadi pagi. Dia juga mendapat info dari security soal kejadian buruk itu. Makanya Tira langsung mengajak Mentari bertemu. Tapi Mentari tidak mungkin mengajaknya ke rumah Raigan kan?

"Lo kayanya bener-bener udah gak nganggap gue temen lo lagi ya, Tar? Dimulai dari soal Lyony sama Aditya. Kenapa lo gak pernah bilang kalau kalian itu sahabatan!? Bahkan yang paling parah kejadian kemarin di apart lo. Lo gak ada hubungin gue sama sekali, Tari!"

Tira pasti semarah itu. "Sorry, Tir. Soal kejadian itu, gue beneran kalut. Jangankan lo, ortu gue pun gak gue kasih tau. Gue beneran gak mau bahas apalagi nginget-nginget lagi." Yang ini serius kok, bukan sekedar alasan Mentari.

"Terus lo tinggal dimana sekarang?"

"Di rumah Dika." Bohong lagi. Sejak kapan ya Mentari jadi pembohong kelas kakap begini?

"Terus soal Lyony sama Aditya gimana? Kenapa lo gak kasih tau gue?"

Nah. Untuk yang itu Mentari masih mencari alasan. Hal apa yang sekiranya bisa dia katakan?

"Karena Aditya itu cowok yang selama ini lo gagal move on-in kan?"

Mentari menatap Tira lekat, "Darimana lo ta-"

"Gue ini temennya Lyony juga, kalau lo lupa. Lyony sering ceritain soal sahabatnya waktu kuliah dulu, yang mana cewek yang pernah di sukain Aditya. Dan kemarin akhirnya gue tau, kalau cewek itu lo. Artinya, cowok yang lo ceritain ke gue juga Aditya kan? Dan cewek barunya itu Lyony?" Mentari diam. Semua yang dikatakan Tira memang benar adanya.

"Lo tega sih ngebiarin gue selama ini ngebadut gak tau apa-apa di antara kalian." Lanjut Tira.

"Sekali lagi maaf, Tir. Gue gak maksud bikin lo ngerasa kaya gitu. Tadinya gue cuma gak mau lo sampai keceplosan ke Aditya atau Lyony soal keberadaan gue kalau lo tau semuanya. Gue bener-bener gak siap buat ketemu mereka lagi, Tira. Makanya gue selalu nolak semua tawaran lo."

"Lo tau kalau mereka mau tunangan besok?"

Mentari mengangguk, "Lyony ngundang gue kemarin."

"Terus perasaan lo gimana, Tari? Dari awal lo tau mereka mau nikah, pasti sakit banget kan?"

"Gue gak apa-apa. Gue seneng kalau mereka bahagia. Boleh gue minta tolong, Tir?"

"Apa?"

"Jangan ceritain soal itu ke mereka, atau siapapun. Yang mereka tau, gue udah bahagia sama Alvin dan ngelupain Raigan, maksud gue Aditya."

Adlytari: Kisah Aditya, Lyony dan Mentari [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang