Chapter 2

3.9K 273 12
                                    

Kita adalah teman. Aku bertemu Suo saat berusia 5 tahun seorang anak laki-laki dari kota pindah ke lingkunganku.

"Halo,senang bertemu anda. Kami baru pindah dari tokyo."

Seorang wanita berambut panjang berwarna merah menekan bel pintu Rumah kami. Memperkenalkan diri sebagai tetangga baru.

Aku berdiri di samping ibuku yang menyapa wanita itu dan seoarang anak laki-laki yang memakai penutup mata di satu matanya bersembunyi di balik kaki wanita yang berbicara itu.

"Suo kemarilah. Kamu harus menyapa."

Anak laki-laki itu malu-malu saat pertama kali bertemu. dan akulah yang pertama menyapa dan mengulurkan tanganku.

"Halo. Senang bertemu denganmu. Aku Sakura."

Anak laki-laki itu berhenti menyembunyikan dirinya. dan dengan ragu menjabat tanganku.

"Aku Suo hayato."

Setelah hari itu. beberapa waktupun berlalu dan kami menjadi teman baik. kami selalu bermain bersama. Berada di sekolah yang sama dan kelas yang sama. Kami tidak pernah terpisahkan.

Aku sudah menganggap Suo seperti saudaraku. Dia lebih berharga dari apapun.

Tapi, saat ini,teman yang sudah kuanggap saudara itu malah mengunci dan mengikatku di gudang.

*****

"Fuck! Apa yang kau lakukan?!!"

Suo membanting tubuh sakura ke kasur yang ada di sana,menindihnya dengan tubuhnya dan mengikat tangan sakura ke atas.

"Kau tahu berapa lama aku menantikan hal ini. Hanya ada kau dan aku."

Suo berbicara sembari tanganya masuk meraba ke dalam pakaian Sakura. Tangan yang meraba itu naik dari dari atas perut menuju dada.

Sampai tanganya menemukan benjolan yang kaku. Suo mencubit puting sakura dan mendekatkan bibirnya menjilat puting yang satunya.

"Tidak!! Hentikan itu brengsek!!Agh... Jangan lakukan itu!!"

Sakura mengumpat dan mencoba membrontak kepada Suo yang mamainkan tubuhnya seenaknya.
Tapi tangan yang terikat membuatnya tidak bisa melakukan apapun.

"Nngh...Hentikan..."

Tubuh sakura bergetar dan merasakan geli yang aneh.
Putingnya menegang dan Suo terus menekannya dengan tanganya.

"Menurutmu berapa lama aku menatikan hal ini."

Suo melepaskan mulutnya yang sejak tadi melumati puting merah muda milik sakura,melepaskan celananya dan mengangkat kakinya.

"Tidak. Jangan." Mulut suo masuk melumat penis sakura yang sudah menegang akibat rangsangan yang tidak terduga.

"Hiiik..." Suo melumatnya dengan sangat ahli. Seolah ini bukanlah yang pertama kali baginya.

"Tidak. Hentikan. Ngh....Suo."

Cairan bening memenuhi mulutnya. Suo memuntahkan cairan itu ke tanganya dan memasukanya ke dalam lubang bagian belakang Sakura.
Menggantikannya dengan pelumas.

Dua jarinya masuk ke dalam lubang kecil berwarna pink milik sakura. Jari-jari itu membuka masuk dengan paksa membuat Sakura merasakan perasaan aneh yang merangsangnya.

"Jangan lakukan itu."

Meskipun sakura memohon kepada Suo untuk menghentikan aksinya. Suo tidak peduli dan hanya ingin memenuhi hasratnya.
Saat jari-jari itu masuk semakin dalam. Suo memaju mundurkan kedua jarinya itu beberapa kali membuat sakura mengeluarkan erangan dari mulutnya.

Bestie To Lovers [Suosaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang