S J C 3 : D U A P U L U H L I M A

143 7 4
                                    

Kini sudah pukul tiga sore, Sultan memutuskan untuk pulang ke rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini sudah pukul tiga sore, Sultan memutuskan untuk pulang ke rumah. Sementara Juniarta dan pegawai yang lain akan pulang jam lima sore nanti. Sekarang para pegawai masih berkerja. Terutama pegawai keamanan yang harus berkerja ekstra untuk mengamankan perusahaan dari pelaku ancaman yang belum diketahui identitasnya.

"Saya mau pulang sekarang, kalau kamu pulang juga tidak apa-apa," ucap Sultan seraya mengambil kopernya yang berisi dokumen.

"Saya tidak pulang sekarang Bos, nanti saja kalau sudah waktunya jam pulang," jawab Juniarta sambil mengangguk. Jas kantor pria itu terlihat sedikit berantakan, maklum karena berkerja dari pagi sampai sore hari.

"Ya sudah, kalau begitu saya pamit pulang dulu. Nanti jangan lupa kamu bereskan dokumen laporan itu dan simpan di lemari, ya." Sultan berkata sambil menunjuk tumpukan laporan di atas mejanya.

"Siap Bos." Juniarta mengangguk dengan tegas. "Hati-hati di jalan Bos."

"Iya." Sultan mengangguk singkat lalu melangkah ke luar ruangan. Masuk ke dalam lift kemudian turun ke lantai satu, dan melanjutkan langkahnya keluar gedung.

Sebelumnya Sultan sudah menelpon Pak Dodik, sekarang Pak Dodik menunggu di tempat parkir. Sultan segera masuk ke mobil dan meminta Pak Dodik untuk menjalankan mobilnya. Mobil yang dikendarai Pak Dodik melaju ke jalan raya, menuju rumah Sultan. Butuh waktu lima belas menit akhirnya mereka sampai di rumah.

Sultan turun dari mobil, bercengkrama sebentar dengan Pak Dodik, lalu masuk ke dalam rumah. Sambutan dari anak perempuannya membuat Sultan tersenyum. Tasya berlari mendekat dengan wajah riang. Sultan menggendong anak perempuannya itu lalu membawanya menuju kamar di lantai dua. Di kamar, ada Natan yang sedang bermain dan ditemani oleh mamanya.

Asih dan Mbak Riska sekarang sedang membereskan kamar anak. Tadi siang Tasya dan Natan bermain kejar-kejaran di kamar anak hingga membuat sprei kasur berantakan. Namun, asisten Narulita itu tak berani memarahi kedua anak majikannya karena mereka hanyalah pembantu.

"Mama ini mobilnya rusak," ucap Natan sambil memegang mainannya dengan tangan mungilnya. Ban mobil-mobilan itu lepas satu dan Natan tidak bisa memasangnya kembali, makanya dia bilang kalau mobilnya rusak, padahal tidak.

"Kalau rusak, taruh di keranjang Sayang," jawab Narulita sambil mengambil mobil itu lalu ia masukkan ke dalam keranjang mainan.

"Papa pulang," ucap Sultan sambil menurunkan Tasya di lantai.

"Eh Papa udah pulang." Narulita tersenyum lebar.

Natan berhenti bermain lalu menatap Sultan dan memanggilnya. "Papa, Papa."

"Kenapa Natan?" tanya Sultan seraya melepas sepatunya.

"Papa, tadi mobil Natan rusak. Terus ditaruh sama Mama di sini." Natan berbicara dengan nada khas anak kecil. Tangan kanan mungilnya menepuk-nepuk keranjang mainannya.

Sultan Jatuh Cinta 3 : Anak Kedua [Versi Baru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang