PART 22

246 25 5
                                    

Hari-hari berlalu, rumah tangga yang di jalani oleh ara, fiony dan Chika semakin harmonis,yah walaupun terkadang ara harus ada di tengah-tengah perdebatan antara Chika dan fiony,ia tetap bersyukur dengan kebahagiaan yang diberikan oleh Tuhan dan kedua istrinya.

Di tambah sekarang usia kehamilan Fiony dan Chika sudah masuk yang ke 8 bulan, hanya butuh waktu setidaknya satu bulan lagi untuk menyambut kedatangan malaikat kecil sebagai pelengkap keluarga mereka.

Karena itu sekarang ara lebih sering menghabiskan waktu bersama dengan fiony dan chika,tapi tidak dengan beberapa hari ini, dengan kondisi keuangan perusahaan semakin menurun, membuat ara harus menghabiskan waktunya bersama dengan kertas-kertas yang ada di kantor dari pagi hingga larut malam.

Seperti hari ini,ara baru saja menyelesaikan pekerjaan kantor. merenggangkan kedua tangannya yang terasa pegal karena seharian berkutik dengan komputer dan kertas-kertas yang menumpuk di meja kerjanya, kemudian ara merapikan barang-barang yang ada di meja dan memasukkan dua berkas dan ponselnya ke dalam tas.

"Akhirnya gue bisa pulang"kata ara kembali merenggangkan kedua tangannya, melirik ke arah sekitar ruang kerjanya yang cukup luas.

"Jam berapa sekarang ya....9 lewat 30"ucapnya seraya melihat ke arah jarum jam tangan yang ia gunakan.

Baru saja ara membuka pintu ruangan itu, seseorang sudah ada di depan pintu dengan tangan orang itu yang hendak mengetuk pintu.

"Ci gre,belum pulang ci?"tanya ara pada kakak sepupu istrinya itu.

"Lupa lagi nih pasti, kita kan udah janjian buat makan malem bareng ara,sama beberapa pegawai yang lain"ujar Gracia menghela nafasnya

Ara menggaruk kepalanya dan menunjukkan cengirannya pada Gracia."sorry ci,aku lupa"

"Iya, sekarang yuk berangkat, yang lain udah pada nungguin di bawah"ucap ara menarik tangan Ara.

Setelah beberapa langkah,mereka berdua masuk ke dalam lift.setelah sampai di lantai 1, mereka langsung keluar ke arah parkiran.di sana sudah banyak mobil dan motor beberapa pekerja yang akan ikut ke makan malam bersama hari ini.

Di dalam mobil,ara fokus menyetir mobil sembari menyahuti yang di bicarakan oleh Gracia.

"Tapi aku mau nanya serius deh sama kamu ra"kata Gracia menatap serius adik iparnya yang tengah menyetir mobil.

"Apa?,kalo soal ze aku lempar kamu dari mobil yah ci"balas ara sedikit melirik Gracia.

"Gak asik lo ra, sekedar nanya doang emang kenapa sih?"

"Kalo soal ze cigre  suka di luar nurul nanya nya,jadi aku males jawabnya"ucap Ara,ia memberhentikan mobilnya saat sampai di restoran Chaines.

"Gak ada restoran lain apa ci, selain resto Chaines"ucap ara menggerutu,seraya membukakan pintu mobil untuk Gracia.

"Yang lain mau makan makanan Chaines ara,jadi cici gak bisa nolak, lagian kamu juga ada keturunan China nya kan?"ujar Gracia menggandeng tangan ara masuk ke dalam restoran, begitupun dengan para pekerja yang ikut makan malam bersama hari ini.

"Mana ada,muka aku aja gak ada china-China nya"

"Itu mata kamu sipit,coba kamu senyum ra,pasti mata kamu kayak segaris doang"ucap Gracia tertawa kecil,ara menatap datar kakak iparnya itu.

SATU HATI SERIBU KASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang