Di dalam kamar mandi salah satu ruang istirahat khusus di kantor,di sana ara baru saja selesai mandi dan memakai pakaiannya.ia berdiri di depan kaca,Ara membuka kancing kerah kemeja nya menatap lehernya yang di penuhi dengan tanda kissmark.
Dia terpaksa menggunakan pakaian begitu lengkap dan mengancingkan seluruh kemeja dan blazer nya,agar lehernya tertutupi.
Beberapa menit kemudian,Ara keluar dari kamar mandi.di ruangan yang di khususkan untuk petinggi perusahaan beristirahat,dulu ruangan ini menjadi tempat khusus vino, setelah ia pensiun Chika lh yang menggantikan posisinya dan sekarang ruangan ini di khususkan untuk ara beristirahat.
Ara berjalan ke arah ranjang tidur,ia duduk di pinggir kasur ranjang itu. menghembuskan nafasnya,lalu menepuk-nepuk pelan pipi wanita yang tengah tertidur pulas di sana, wanita itu terusik dan mulai membuka matanya.
Gracia,dia lah wanita yang tertidur pulas di atas kasur dengan selimut yang menutupi tubuh polosnya.ara membantu Gracia untuk duduk dan bersandar.
"Raa..."kata Gracia menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya itu,ia menatap Ara yang sama sekali tidak bergeming.
"Ci gre bersihin diri dulu sana,bentar lagi kita ada rapat"ucap ara berusaha sesantai mungkin, padahal saat ini dia benar-benar berkeringat dingin.
"Tapi r–..."
"Tapi apa?,kak melodi sama udah tau yang kita lakuin di sini,ci gre cepet bersih-bersih deh sana"ucap ara memotong ucapan Gracia, dengan raut wajah kesalnya.
"K-kak melodi?,ra seriusan dia tau?, kok bisa ra"tanya Gracia bertubi-tubi, bisa habis dia jika kakaknya itu memberi hukuman padanya dan memberi tahu kekasihnya tentang semua ini.
"Seriusan aku gak bohong, sekarang kak melodi sama kak Jinan nunggu kita di meeting room"jawab ara berdiri,ia membuka lemari kecil yang ada di samping ranjang lalu mengambil sebuah kimono berwarna putih.
"Pake cepet,masih bisa jalan kan,kalo gak bisa aku gendong sini"ujar ara menyodorkan kimono tersebut kepada Gracia.
"Emang kamu kuat gendong aku?, entar tanga–"belum selesai Gracia berbicara,ara langsung menggendong ala bridal style tepatnya setelah ia membantu Gracia memakai kimono dengan cepat.
"Turuti aja apa yang aku bilang ci"kata ara berjalan masuk ke dalam kamar mandi,ia menurunkan Gracia di dalam bathtub lalu berjalan cepat keluar dari kamar mandi.
Gracia menatap punggung ara, bibirnya terangkat serta wajahnya yang memerah saat terlintas di dalam benaknya ketika ia dan ara melakukan hubungan tubuh.
Gracia sangat senang,tapi ia juga masih ingat jika yang ai dan ara lakukan itu adalah perbuatan yang sangat salah dan itu juga akan sangat berdampak dengan hubungannya dan ara kepada kekasih mereka berdua.
Di tambah lagi ara lah yang duluan mengambil keperawanan nya di bandingin Shani kekasihnya sendiri,ini adalah perbuatan yang salah namun Gracia masih ingin terjebak di posisi ini.kenapa tidak,ia merasa lebih bahagia saat berada di dekat ara adik iparnya sendiri itu.
Ara masuk ke dalam meeting room,di sana ia di sambut dengan wajah datar nan menyeramkan dari ke dua kakak iparnya tersebut.
"Duduk sini cepet"titah melodi,ara mengangguk patuh,ia duduk di kursi sebelah melodi.
"Udah mandi lo?, Gracia nya mana"tanya Jinan
"Udah,ci gre belum selesai "jawab ara cepat
Jinan mengangguk,ia menoleh ke arah melodi.
"Sejak kapan Lo berdua sebegitu deketnya?,pada gak inget pasangan masing-masing Lo berdua?"tanya melodi
"Sorry kak,gue sama ci gre it–"
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU HATI SERIBU KASIH
Romantizm"aku hanya bisa menjaga seseorang yang ku sayang dan aku cintai,tapi itu bukan hanya untuk satu orang namun lebih dari satu orang"