Part 26 (akhir dari segalanya)

246 25 2
                                    

Lima hari kemudian ~

Berada di sebuah cafe yang dekat dengan apartemen mewah,ara tengah duduk di salah satu kursi bersama dengan shani- istri Gracia.

"Jelasin semuanya, sedetail mungkin." Ucap Shani tegas menatap ara yang sedari tadi mengalihkan pandangan dari dirinya.

"Tapi ci Shani janji dulu sama aku,kalo Cici gak bakal kasih tau semua ini sama Chika dan fiony." Tutur Ara memohon pada Shani.

"Oke,tapi kamu gak boleh selingkuh lagi habis ini? Gimana bisa kan?"

"Iya-iya,aku janji."

Shani mengangguk,ia meneguk perlahan secangkir kopi. "Ayo jelasin?!"

"Hm,Ara sama ze itu udah temenan lama banget ci. Dari Ara masih sekolah kita udah deket banget,ze emang suka sama ara tapi ara gak suka kok sama dia." Jelas ara, menggaruk belakang kepalanya.

"Terus?"

"Aku sama kak Jinan,ci gre dan kak melodi itu buat rencana untuk ngambil kembali saham yang di ambil sama nlp-grup. Jadilah aku deketin ze biar dia mau balikin semua saham sama kita lagi."

"Udah berhasil dapet saham nya?"

"Udah dong,dari dua hari yang lalu malah kita udah dapet sahamnya kembali." Jawab Ara antusias.

"Terus ngapain kamu masih deket sama ze?!, ciuman lagi." Tanya Shani dengan kesal.

"Hehe,bonus aja ci itu buat ze." Jawab ara tersenyum menunjukkan deretan giginya.

"Astaga, kamu emang beneran jelmaan buaya ra." Ucap Shani memijat kepalanya.

"Hehe,aku minta maaf sekali lagi ya ci." Kata Ara menundukkan kepalanya sebentar.

"Ya,cici maafin kamu tapi kamu gak boleh ingkari janji kamu ya ra." Balas Shani menepuk pundak ara.

"Siap ci."



"Makasih ya ara udah mau jaga adik kita di sini, maaf ya udah ngerepotin kamu sama keluarga kamu." Ucap Melina-kakak kedua muthe yang hari ini baru saja datang ke Indonesia untuk menjemput muthe tinggal bersama dirinya.

"Enggak kok kak,aku seneng selama muthe tinggal sama aku." Balas ara tersenyum hangat pada kedua kakak muthe.

"Lo gak pernah macem-macem sama adik gue kan?, seinget gue kan lo sama muthe pernah pacaran dulu." Tanya Aiden- kakak pertama muthe.

"Eh, enggak...Gue gak pernah macem-macem sama muthe ko, sumpah tanya aja sama muthe." Jawab Ara gelagapan

"Jangan percaya ko,buaya kayak gini banyak bohongnya." Sahut Chika

"Setahu fio sih,Ara cuma pernah ciuman aja sama muthe." Timpal fiony dengan santainya pada Aiden.

"WAH,lo mau ngibuli gue ra?!"

"Enggak gitu ko!,ehm- ya kalo ciuman biasa lah ko. Itu juga pas kita masih pacaran aja, sekarang udah enggak pernah kok." Ucap ara menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.

"Transfer 100 juta baru bisa gue percaya omongan loh."

"Koko!,is jangan gitu. Kasian Kak aranya, mukanya sampe pucat gitu loh." Tegur muthe menarik Aiden menjauh dari Ara.

"Haha,muka kamu ra." Tawa Fiony melihat wajah ara yang begitu pucat.

"Minum dulu ra nih." Tutur Chika memberikan sebotol air mineral pada ara.

"Kamu emang yang paling bisa ngertiin aku chik." Balas ara mencium pipi Chika cepat.

"Manisnya mulut buaya satu ini."

SATU HATI SERIBU KASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang