Title :: Makam
Tags :: angst(?)
Character in this chapter ::
- Echi Ceress
- Rion Kenzo--|🥀|--
Malam ini terasa dingin bagi Echi. Gadis itu sedang duduk di depan makam sembari memeluk lututnya sendiri, menyembunyikan wajahnya di antara lutut kakinya.
"Mami.. Echi capek.. Echi ga kuat.. Echi masih butuh mami.."
Echi mendongakkan kepalanya, menatap tanah makam itu. Matanya berair, bersiap menangis untuk kesekian kalinya.
"Mami.. semenjak kejadian itu, kita ga ada yang bisa ketawa-ketawa bahagia lagi.. semuanya hilang gitu aja karena kepergian mami.."
Setelah mengatakan hal itu, perlahan air mata Echi turun membasahi pipi nya. Hujan pun juga perlahan ikut turun, hendak bergabung menyalurkan kesedihannya juga
"Semesta aja sedih mami tinggal pergi, apalagi Echi yang masih butuh sosok mami.."
Echi menunduk, tidak berniat berteduh sama sekali. Sampai tiba-tiba ada yang memegang pundak gadis itu.
Echi mendongak ke atas, merasakan hujan tidak lagi mengenai badannya, "Papi..?"
Rion menatap Echi sendu, ia memegang payung di atas Echi agar gadis itu tidak kehujanan.
"Pulang Chi." Rion membungkuk, memegang lengan Echi agar gadis itu mau berdiri.
Echi menggeleng cepat, "ga mau papi! Echi masih mau disini. Kalo Echi pulang, nanti mami akan sendirian.."
"Pulang, Echi. Dia udah ga ada, jangan ditungguin." Rion sedikit mempertegas suaranya agar gadis itu mau menurut. Tapi tetap saja, Echi tetap menolak dan menepis tangan Rion.
"Papi kalo mau pulang, pulang aja sendiri! Gausah bawa-bawa Echi!"
"Chi! Gue kasih waktu lo 15 menit disini, kalo belum dateng juga keparkiran, gue tarik masuk lo kedalam rumah, dikurung sekalian." Setelah mengatakan itu, Rion meletakkan payung yang dibawanya ke tanah dan pergi terlebih dahulu ke parkiran.
Echi memegang payung yang ditinggalkan Rion, lalu meletakkannya di atas makam itu.
"Papi aneh. Papi jahat. Dasar bapak-bapak jahat, bajingan, sialan! Andai aja papi bisa tahan emosinya waktu itu, mungkin mami sekarang lagi masak makanan buat Echi dan lainnya dirumah.."
Echi menghela nafasnya, lalu berdiri, "Echi pulang dulu mami, nanti kalo Echi ga pulang, Echi bakal dikurung papi dan Echi gabisa jengukin mami lagi, jadi Echi mau pulang dulu babayy.. Echi sayang mamii!"
Setelah itu Echi berlari pergi menuju parkiran, meninggalkan payung Rion di atas makam yang bertuliskan nama Caine Chana.
# END #
Omagawrrr, bagaimanaa wansut pertama inii? Apakah sangat krinjj?
Wansut nya pendek atau kependekan ini?
Don't forget to Vote and Coment nya yawrrr.
KAMU SEDANG MEMBACA
TNF oneshot
Random🤭🤟 jangan lupa vote dan komennya yawrr! warn-! - kata-kata kasar - typo - bxb/gxg/bxg - krinj, dll