11! Family

326 21 1
                                    

Title :: Hug

Tags :: -

Character in this chapter ::
- Gin Geheboy
- Key Selyo
- Caine Chana
- Rion Kenzo
- Echi Ceress

--|🫂|--

Hembusan angin laut terasa dingin bagi Key. Dia sedang berdiri di belakang rumah untuk menikmati keindahan bintang di malam hari. Rumah terasa sepi karena kebanyakan anggota sedang berada di luar kota atau berada di luar rumah.

Wanita dengan surai biru itu menghela nafas, lalu berjalan untuk menuju dapur. Menyiapkan seporsi makanan dan minuman untuk Gin.

Key memang sengaja tetap dirumah malam ini karena dia hendak menjaga kakak tertua  yang sedang sakit itu. Selain menjaga Gin, diri dan pikiran Key juga sedikit lelah. Masalah yang terus-menerus datang menghantam keluarga ini semakin banyak seiring berjalannya waktu.

Kaki Key berhenti di depan kamar Gin, "Gin, gue masuk ya."

Mendengar deheman dari dalam kamar kemudian Key masuk kedalam. Dia meletakkan makanan itu di meja kecil yang berada disebelah ranjang.

Key menatap tubuh dan tangan kakaknya yang dibaluti perban putih. Mereka sempat bentrok dengan anggota putih-putih kemarin. Namun hanya Gin saja yang terluka parah.

"Taro aja makanannya di situ Key, ntar gue makan sendiri aja." Ucap Gin yang berusaha duduk dibantu Key.

Key mendengus sebal, "tangan masih letoy begitu mau makan sendiri, udahlah gue suapin aja. Sekalian ganti perban."

Gin mengangguk menyetujui, "okedah, terserah."

Key lalu mengambil piring makanan itu dan perlahan menyuapi Gin.

"Kok sepi rumah?" Tanya Gin yang sedang mengunyah makanannya.

Key menggedikkan bahunya, "beberapa ada yang keluar kota buat urusan pekerjaan, sisanya gatau, paling juga UwU, Kanpol, bengkel atau ga di EMS."

Gin mengangguk paham, lalu kemudian tidak ada pembicaraan hingga makanan milik Gin habis.

Key lalu memberikan minum, dan berjalan untuk membuka kotak perban yang berada di laci.

Perempuan itu dengan telaten membuka perban milik Gin, lalu mengganti perbannya dengan perlahan dan hati-hati.

Saat sedang memgganti perban itu, tiba-tiba Gin membuka pembicaraan.

"Key, gue kek nya ga lama setelah sembuh ini bakal keluar negeri deh."

Key menghentikan gerakan nya sebentar, lalu dengan cepat menyelesaikan perban Gin.

"Kenapa?" Key duduk di tepi ranjang sambil menatap Gin.

Gin menggeleng pelan, tatapan matanya menjadi sendu untuk beberapa saat.

"Gue.. butuh sedikit healing.. tubuh dan pikiran gue udah di ambang batas.." jelas Gin sambil tersenyum tipis.

Key dengan cepat menggenggam tangan Gin, "jangan keluar negeri. Ntar kalo lo pergi, rumah yang ada makin sunyi. Gue rela-rela in ga keluar rumah biar bisa jaga lo biar cepet sembuh, tapi lo nya malah mau keluar negeri setelah sembuh?"

TNF oneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang