8. Bioskop

27 6 1
                                    

Dunia Wattpad
°

°

°
Selamat membaca😍

Menurut Gavino, ujian terbarat
dalam hidupnya itu salah satunya adalah dapetin hati Kanaya. Tapi dia mencoba bersabar, namanya juga cinta! ya butuh pengorbanan lah. Jadi anggep aja sekarang Gavino lagi berkorban untuk Kanaya.

Satu hal yang tidak pernah ia sangka dalam mendekati gadis itu adalah, dirinya punya saingan.

Gue pikir cuman gue doang yang seleranya cewek gak jelas kayak, Kanaya. Eh ternyata ada juga, toh,” begitulah ucap batin Gavino.

Dengan Atlan yang tiba-tiba datang ke warung Pak Toher, dan mengembalikan sepatu Kanaya yang hilang. Gavino asumsikan bahwa Atlan tengah mengibarkan bendera peperangan padanya.

Lagi sibuk-sibuknya mikirin Atlan, eh, Gavino malah dapet ujian nahan kesabaran pas Kanaya minta buat berhentiin motornya tadi saat lampu merah. Si gadis bilang kalau dia haus, dan bentar lagi bakalan mati kalau nggak cepetan dikasih air.

Alhasil Gavino langsung memberhentikan motornya didepan minimarket.

Meski dirinya tengah berada dikasir untuk membayar, pandangan cowok itu tidak lepas pada Kanaya yang saat ini tengah berada diluar minimarket. Gadis itu asik mengobrol dengan seoarang bapak-bapak disana.

“Mas, itu temennya?” tanya si mbak kasir, sambil menunjuk kearah Kanaya.

“Iya.”

“Orangnya emang gitu, ya?”

“Iya, kayaknya dia gampang akrab sama orang asing.”

Si mbak kasir meringis, dan terlihat agak ragu untuk mengatakan sesuatu.

“Bukan. Maksudnya udah biasa ngajak ngobrol orang gila, ya?”

“HAH?”
°

°

°
“HAHAHA ANYING!”

Gavino tertawa kencang disamping Kanaya yang saat ini tengah memasang wajah cemberut, setelah mendengar fakta bahwa bapak-bapak yang mengobrol dengannya tadi adalah orang gila.

“Ya mana gue tau kalo dia orgil?! lagian dia kan sama kayak lo, kak!”

Gavino meredakan tawanya, “Maksud?”

“Lo kelihatannya aja kayak orang waras, tapi kenyataannya lo lebih gak waras dari pada orang gak waras!”

“Lu ngomong apasih, nyet?!”

“Goblok lu! masak gitu aja gak ngerti?!”

“Yang penting gak pernah ngobrol sama orang gila!” setelah mengatakan itu, Gavino kembali tertawa.

“Mana obrolannya nyambung banget, lagi,” gerutu Kanaya.

“Itu namanya udah terverifikasi, cil.”

“MONYET LU!”

“Btw, nanti jadi nonton gak nih?” tanya Gavino sambil berusaha membuka tutup botol. Karna kebanyakan tertawa, sekarang  tangannya seolah letoy untuk membuka tutup botol itu.

Annoying GavinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang