15. Kotor

22 4 0
                                    

Dunia Wattpad


Selamat membaca😍

Sumpah deh, Gavino nggak mau nyuruh Kanaya manggil dia sayang lagi. Awalnya dia mikir, pacaran tuh emang panggilnya gitu kan? Sayang dan panggilan mesra lainnya. Terus dia juga pengen dong, di panggil sayang sama Kanaya. Cuma sekarang dia trauma, soalnya si cewek terus manggil dia begitu dimanapun dan kapanpun.

Bahkan saat di area sekolah, terus si Gavino yang baru keluar dari toilet. Wajah Kanaya tiba-tiba muncul dengan sengiran.

“Halo, sayang!”

“YA NGGAK TIAP SAAT JUGA MANGGIL GITU!!”

Perasaan yang dulu-dulu kalau cewek yang deket sama Gavino manggil dia sayang, dia seneng-seneng aja. Tapi kalau Kanaya yang manggil, Gavino jadi sawan.

“Dan lo ngapain di toilet cowok?!*

“Lebih tepatnya di depan toilet, kak!” koreksi Kanaya.

“Sama aja!”

“Ngapain lo disini?”

“Nungguin kakak sayang.”

Gavino bergidik ngeri. Bulu kuduk nya sampai berdiri semua. Dia kemudian menarik Kanaya menjauh dari sana.

“Panggil gue kak! kayak biasanya!”

Mereka berjalan beriringan menuju kelas Kanaya.

“Lah katanya mau dipanggil sayang! gimana, sih? plin plan.”

“Pokoknya panggil kak Gavino aja!”

“Lo banyak mau, ah!” sungut Kanaya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

“Yaudah, sekarang gantian. Lo mau apa? biar sama-sama banyak mau.”

Gavino tidak mendengar jawaban Kanaya, membuat si cowok menoleh lalu kaget saat melihat Kanaya tengah mendekatkan wajahnya. Nyaris membuat hidung keduanya menempel, namun Gavino langsung meraup wajah sang kekasih, lalu di dorong nya ke belakang.

Bisa gawat kalau mereka terkena skandal di sekolah.

“Kak!” pekik Kanaya, tidak terima selepas sedikit terhuyung ke belakang.

“Lo mau ngapain?!”

Kanaya yang tengah merapikan poninya lantas mendongak, “Peluk!”

“Di sini?”

Gadis itu menganguk. Lalu mulai merentangkan kedua tangannya.

“Nggak mau!” ketus Gavino, menjauhkan diri.

“Sebenernya gue mau! mau banget malahan. Tapi takut dikira mesum di area sekolah,” batin Gavino.

“Ih kenapa? mumpung nggak ada orang! Kanaya mau peluk Kak Gavin!”

“Cil! cowok tuh di jaga, bukan nya di rusak.”

“Bukannya Kakak udah rusak dari sananya ya?”

Lah bener, lagi. Tapi Gavino benar-benar tidak mau. Kanaya mendekat kearah tubuh Gavino yang menurutnya sangat wangi itu. Entah apah parfum yang di pakai oleh Gavino.

Cowok itu lantas menahan gerakan Kanaya, dengan meletakkan tangan di dahi si cewek.

“Di bilang gak mau, bocil!!”

“Aaa! gue suka wangi lo!”

“Besok gue kasih parfum gue. Gak perlu peluk-peluk segala.”

“Kak!”

Annoying GavinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang