20. Jamur titit

24 2 1
                                    

Sebelum betulan mengajak anak bima raya, Gavino perlu menemukan Keynan dan Atlan terlebih dahulu. Agar Atlan menjelaskan kondisinya dan asal mula perseturuan. Walaupun Gavino tau dia nggak mau menjelaskan. Pertama, dia takut miskomunikasi dan malah salah ngasih informasi. Kedua, dia nggak suka ngobrol banyak! apalagi sama Keynan.

Meskipun begitu, Gavino tetap datang ke cafe semesta. Cuman bagian nyimak aja. Lumayan dia dapet makanan gratis.

Sayang nya di tengah perbincangan dengan Atlan yang kelihatan lemas, letih, loyo itu. Ponsel Gavino bunyi, menandakan ada pesan masuk. Awalnya masih diacuhkan. Sampai Gavino membalikkan ponselnya, tapi malah membuat Atlan berdecak.

"Buka aja. Siapa tau cewek lu!"

"Ntar."

"Lah, tumben nggak gercep soal Kanaya? udah bosen?"

"COCOT LO! Nggak gitu ya!"

"Terus?"

"Gue sekalinya chat sama dia, nggak bakalan selesai satu dua menit. Bakalan lama!"

Keynan memperhatikan perbincangan keduanya. Sambil membatin siapa itu Kanaya. Kemudian ingat cewek yang kecebur got beberapa hari yang lalu. Tanpa sadar ia tertawa kecil.

"Aelah, lu kesini juga nggak ada kontribusi apapun. Orang cuman gue yang ngomong sama Keynan! Bilang aja cuman pengen makan gratis."

Lah, bener lagi! Gavino mau mengelak tapi itu kenyataan.

"Asem!"

Gavino itu sebenarnya anak orang berada, tapi ya gitu! kelihatan kayak orang susah. Apa-apa minta di traktir. Gak nyopet untung.

Dari pada dia terus berdebat dengan Atlan. Ia buka saja ponselnya, guna membaca chat dari sang kekasih.

Kanaya: Kak. Nanti gak usah mampir ke rumah gue ya

Gavino: Loh? kenapa? katanya mau di apelin terus di ajak malam minggu-an?

Kanaya: Gue lagi ada di rumah sakit

Gavino: LO KENAPA CIL? Rumah sakit mana?

Kanaya: Rs tadika mesra

Gavino: Aelah, yang bener lu!

Kanaya: Hehe. Rs sukacita

Kanaya: Nenen gue sakit

Kanaya: pulang nongkrongnya hati-hati ya, Bray

Gavino: Kok bisa sakit nenen nya? kebentrok pager rumah Pak Toher? gue nyusul!

Kanaya melotot melihat typo di pesan yang ia kirim.

Kanaya: NENEK MAKSUDNYA! NENEK!

Kanaya: Sorry typo, bang!

Sayangnya Gavino keburu mengantongi ponselnya. Lalu beranjak dari duduk dengan wajah panik.

"Heh. Mau kemana, Vin?" tanya Keynan.

"Nyusul Kanaya ke rumah sakit."

"Dia kenapa?!" Atlan tidak bisa menutupi wajah kaget dan khawatirnya. Sampai membuat Gavino memicingkan mata.

"Sakit."

"Sakit apa?"

"Nen—ngapain juga lo mau tahu?!" Sentak Gavino, kemudian pergi begitu saja. Meninggalkan Keynan yang saat ini tengah asik memakan Waffle lalu melirik Atlan yang terus menatap langkah kaki Gavino.

"Naksir ceweknya Gavino, Sob?"

"Nggak," jawab Atlan datar. Ia juga beranjak lalu berkata 'gue mau pulang'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Annoying GavinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang