13. HAMIL?!

21 4 0
                                    

Dunia Wattpad


Selamat membaca.

"Ya nggk lah! orang kita gak pernah main bola sampe gol. Si bocil aja nih omongannya ngaco!"

"Boong! pernah kok tan," ujar Kanaya. Gavino yang mendengar itu mencoba menahan diri untuk tak mencekek leher gadis itu.

Badan Bu Rani lemas, dan hampir ambruk, "Ya Allah, Gavino!"

"Lah, kok Gavin, Ma?"

"Kan kamu yang nge-ol-in!" pekik Bu Rani, dengan nada tinggi. Dia kemudian menatap Kanaya yang planga-plongo karena nggak paham kenapa pembahasannya jadi ke main bola.

Dia nggak bohong kok kalau pernah main bola bareng Gavino. Waktu itu pas hari minggu, si cowok ngajakin Kanaya main di lapangan.

"Cil?! yang bener ngomongnya!" bentak Gavino. Cowok itu memegangi kedua bahu Kanaya erat, membuat sang empu meringis kesakitan.

"JANGAN KASAR KAMU!!"

Tubuh Kanaya ditarik lalu didekap oleh Bu Rani. Nabila, kakak perempuan Gavino. Yang kamarnya berada di sebelah kamar Gavino-pun penasaran, ia mengintip dari ambang pintu.

"Udah berapa bulan Nak? bilang aja sama, Tante."

"..."

Bu Rani mengelus perut Kanaya. Yang emang udah rada buncit. Dan cukup meyakinkan kalau isinya bayi.

"Gila!! lo nge-gol-in bola ke anak orang, Vin?!" tanya Nabila.

"Kagak! Aelah!" Gavino frustasi. Dirinya beralih menatap Kanaya.

"HEH! LU JANGAN NGADI-NGADI DONG, CIL?! Kapan gue nge-gol-in bola sama lo?!"

"Lah, Waktu itu! di lapangan komplek!"

Mata Bu Rani melotot.

"Kamu begituan di tempat umum?!"

Gavino menghela napas panjang. Sekarang ia paham, main bola yang dirinya dan mamanya maksud itu berbeda dengan main bola di otak Kanaya.

"Bocil....yang itu namanya main bola basket," ujarnya dengan nada rendah dan lembut. Kini, Gavino betul-betul berada di ambang kesabarannya.

"Lah! emang kan? sejak tadi ngomongin bola tuh, bola apa ya?"

"Bola-Ah udah lah! yang penting kita nggak ngelakuin hal yang aneh-aneh ya, Ma! Dan lo juga kenapa ngomong diperut lo ada bayinya?!"

Gavino menceramahi kedua wanita didepannya sekaligus. Kayaknya dia mesti merekomendasikan pada Mama nya, yang perlu di ruqyah itu Kanaya! bukan dirinya!

"Ehe, bercanda. Maaf, Tante."

Bu Rani menghela napas lega. Sementara Nabila kembali ke kamarnya.

"Gak seru ah! kirain beneran hamil," cibir Nabila.

"ANAK SETAN!!" semprot Gavino.

Bu Rani melotot.

"Maksud kamu Mama setan nya?!"


Hari ini Gavino gak berangkat sekolah, pakai alasan sakit. Padahal gatel-gatelnya udah ilang loh! dianya aja yang males berangkat.

Tahu-tahu pas siang, saat Gavino lagi enak nongkrong di teras, sambil makan tahu bulat. Kanaya nelpon.

"KAKAK....HUAAA!!"

Annoying GavinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang