4. aku tidak tahu

103 20 4
                                    

"Kamu ada kelas lagi ngga siang nanti?"

Taehyung terdiam sebentar dan mengelengkan kepalanya, "Kenapa?"

Jisoo tersenyum kecil, "Kalau ngga ada, aku mau minta antar ke rumah. Tapi ngga papa! Aku pakai bus aja." ucapnya.

"Loh? Kak Dami lo itu ngga jemput apa? Biar gue telfonkan." Taehyung langsung membuka handphone nya.

Tapi Jisoo menghentikan pergerakan Taehyung, "Tunggu Tae! Aku tadi ngga sengaja lihat Ponsel kamu dan ada pesan masuk dari Kakak. Kata Kakak, Kakak bakalan pergi sama calon suaminya ke Bekasi buat ketemu dengan keluarga calonnya." ucap nya.

Taehyung menghela napas, "Kalau begitu lo sama gue aja tinggal beberapa hari."

Setelah berkata seperti itu, Taehyung langsung keluar dari Mobil. Jisoo langsung ikut juga dan mengejar Taehyung untuk kepastian pernyataan nya tadi.

"Tae! Aku bisa tinggal sendiri di rumah! Tae tunggu!" Jisoo berusaha mengejar langkah besar seorang Taehyung yang tinggi ini.

Taehyung cuman melambaikan tangan nya ke kanan ke kiri sebagai pernyataan kalau ia tidak setuju. Jisoo berdecak kesal dan langsung meninggalkan Taehyung begitu saja. Karena gedung mereka berbeda.






































































"Muka lo kayak pakaian baru diangkat, kusut banget. Kenapa sih?"

Seulgi meletakkan 2 gelas jus mangga di atas meja dan duduk di samping Jisoo. Mereka saat ini lagi di kantin Kampus yang cukup mewah dan makanan nya juga tidak kalah enak sama restoran. Bukan kampus sembarang ini.

"Ngga papa." jawab Jisoo dengan wajah datar.

Seulgi megendikkan bahu sambil meminum jusnya, "Gue kemarin telefon lo, tapi lo ngga angkat. Lo kemana?" tanyanya sambil memainkan ponsel.

"Aku kemarin hampir di culik." jawab Jisoo masih dengan wajah datar dan nada bicara juga datar, kayak lagi bete gitu.

Seulgi langsung kaget dan tersedak saat ia lagi minum, "Ha? Yang benar aja! Terus terus?" tangannya lagi dengan perasaan kagetnya.

Jisoo melirik Seulgi, "Untungnya semalam Taehyung nyelamatin aku sebelum di bawa kabur sama tu penculik dan ponsel aku malah di ambil sama dia." jawab Jisoo dengan wajah sedih kali ini.

"Sama si penculik?" tanya Seulgi untuk memastikan kembali.

Jisoo mengangguk kecil, "Kamu langsung blokir aja nomor aku yang itu. Takutnya nanti si penculik macam-macam sama kamu Gi." ucapnya sambil melirik hp Seulgi.

Seulgi mengangguk saja dan mereka diam-diaman dengan kesibukan mereka. Seulgi dengan Ponsel nya dan Jisoo dengan lamunan nya.

"Jis, lo kenal sama Park Jimin ngga sih?" tiba-tiba Seulgi bertanya.

Jisoo mengernyitkan dahinya, "Ha? Siapa emang nya?" tanyanya karena cukup asing dengan nama itu.

"Nih!" Seulgi menunjukkan chat seseorang yang tidak ia kenal ke Jisoo.

08********: Lo Seulgi kan?

08********: Gue Park Jimin

"Lah? Jangan-jangan penculik itu Gi!" ucap Jisoo dengan menunjuk chat itu.

Karena takut, Seulgi langsung memukul bahu Jisoo, "Ih! Jangan ngada-ngada deh Jis! Gue takut jadinya." ucapnya dengan wajah khawatir.

"Blokir aja." saran Jisoo langsung di tangkap baik oleh Seulgi.

She's My Beautiful GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang