Games

227 20 11
                                    

Setelah kepergian Xu kai dan Dylan, Xiaozhan kembali kemeja kerjanya, sedangkan Yibo dan Xiaobao masih fokus menyusun lego

"Uncle, aku bosan"

Wang yibo melirik kearah Xiaobao yang terlihat sudah tidak bersemangat

"mau bermain diluar ?" tanya Yibo

tentu saja langsung dibalas anggukan oleh Xiaobao

Wang Yibo tersenyum dan mengelus rambut anak kecil didepannya, kemudian ia berjalan kearah XiaoZhan

XiaoZhan yang merasakan seseorang berjalan kearahnya, mulai mengalihkan fokusnya dari layar komputer

"Zhan, apa aku boleh membawa Xiaobao bermain diluar"

"hah? kenapa ? "

"Papah, boleh ya?" entah sejak kapan Xiaobao sudah berdiri disamping kursi XiaoZhan

"Sayang, tunggu papah selesai kerja ya, nanti kita jalan-jalan keluar" ucap Xiaozhan berusaha memberi pengertian pada putranya

"Bagaimana kalau kamu ikut bersama kita, jadi kamu tidak perlu khawatir" Ucap yibo memberi saran

"ayo pah, sudah lama kita tidak bermain diluar, aku bosan setiap hari bermain sendirian didalam kantor" ucap Xiaobao sambil memanyunkan bibir bawahnya

XiaoZhan melepas kacamata yang bertengger dihidung mancungnya, kemudian menarik nafas

"baiklah, ayo kita pergi" mau tidak mau XiaoZhan menuruti kemauan putranya, bagaimanapun apa yang diucapkan Xiaobao ada benarnya, setiap hari ia hanya bermain sendirian didalam kantor, sesekali bermain bersama karyawannya yang orang dewasa, XiaoZhan terlalu menyibukan dirinya dengan pekerjaan

Meskipun wajah WangYibo terlihat datar, tapi dalam hatinya ia bersorak gembira

***

Mereka bertiga akhirnya berada diMall sebelah kantor XiaoZhan, hanya 5 menit berjalan kaki, XiaoZhan tidak mau pergi terlalu jauh, apalagi kalau harus satu mobil dengan Yibo, itulah sebabnya ia lebih memilih tempat terdekat

Tangan kiri Xiaobao menggandeng tangan Yibo dan tangan kanannya menggandeng tangan XiaoZhan, Xiaobao terlihat sangat bahagia

"Xiaobao kamu mau kemana nak" teriak XiaoZhan yang melihat putranya tiba-tiba melepas genggaman tangan dan berlari menuju salah satu toko mainan

XiaoZhan dan Wang Yibo berjalan cepat mengejar Xiaobao, tapi anak kecil itu berlari dengan cepat, karna suasana tokopun lumayan ramai, mereka berdua kehilangan jejak Xiaobao

"baobao, kamu dimana" XiaoZhan dan WangYibo berpencar mencari Xiaobao, mereka memasuki lorong yang dibatasi rak besi berisi mainan

"sshhootttt,duuaarrr" tiba-tiba saja Wang Yibo merasakan benda kecil mendarat dikepalanya, ia memegangi kepalanya dan melihat kebawah,ternyata bola kecil

"aaahhhhaahahaha, uncle you lose, aku berhasil menembak kepalamu, itu tandanya kamu sudah mati, you are the Zombie "

yaps, benar dugaan Yibo, itu ulah Xiaobao, dia terlihat memegangi pistol mainan yang berisi beberapa bola kecil

"Zombie, try to cath me or i will shoot you again" teriak Xiaobao kemudian menjulurkan lidahnya untuk meledek Yibo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Zombie, try to cath me or i will shoot you again" teriak Xiaobao kemudian menjulurkan lidahnya untuk meledek Yibo

jiwa kompetitif Wang Yibo pun bangkit, ia mengambil bola dilantai dan berlari mengejar Xiaobao, Wang Yibo melihat pistol yang sama dirak toko, ia mengambilnya dan mulai bermain tembak-tembakan didalam toko

Pengunjung didalam toko tidak terlihat terganggu sama sekali, mereka justru asik melihat dua orang ini bermain, sampai akhirnya "dduaar" bola meleset kesamping mengenai orang lain, yang ternyata adalah XiaoZhan

"Apa yang kalian lakukan" ucapnya dengan tenang

WangYibo berdiri tegak, begitupun dengan Xiaobao, ia berjalan mendekati Yibo, seolah minta perlindungan

"eeummm Zhan, ituuu" Yibo menggaruk lehernya yang tidak gatal, ia merasa ngeri dengan tatapan tajam XiaoZhan

"Xiaobao kemari" ucapnya

Xiaobao menengok kearah Yibo, bukannya berjalan, ia justru menggenggam erat tangan Yibo

selama ini Xiaobao selalu menuruti aturan, Xiaozhan mendidiknya menjadi pribadi yang elegan dan tenang, bukan berlari-lari didalam toko dan menembakan bola sembarangan seperti ini.

tapi bagaimanapun Xiaobao hanyalah anak kecil, diusianya yang sekarang, dia terlalu dipaksakan untuk menjadi dewasa, dia tidak menjadi dirinya sendiri.

Wang Yibo yang melihat Xiaobao ketakutan akhirnya mengeratkan genggaman tangannya, dan tersenyum berusaha menenangkan.

WangYibo berjalan kearah XiaoZhan sambil menggandeng tangan anak kecil disebelahnya

"Zhan, jangan memarahi Xiaobao, aku yang mengajaknya bermain" Ucap Yibo

Xiaozhan menarik Xiaobao untuk berada disampingnya , dan melepas genggaman tangan Yibo dengan putranya

"Jangan mengajari putraku untuk bertindak konyol seperti itu" ucapnya

"Zhan, apa maksudmu, Xiaobao masih kecil, bukankah wajar dia bermain seperti itu"

"Tuan Wang, saya tidak perlu saran apapun dari anda, saya punya cara tersendiri untuk mendidik anak saya" XiaoZhan kemudian mengambil mainan ditangan putranya dan memberikannya kepada Yibo "Saya permisi" ucapnya kemudian berjalan meninggalkan Yibo

"Zhan, tunggu dulu" Yibo berusaha menghentikan XiaoZhan, tapi ia sadar sekarang sedang menjadi pusat perhatian, akhirnya ia membiarkan XiaoZhan pergi, dan berjalan menuju kasir untuk membayar mainan yang tadi ia mainkan.

***

XiaoZhan sampai diruangannya

"Xiaobao, sekarang katakan, kenapa kamu tiba-tiba mengajak Uncle Yibo bermain"

Xiaobao berdiri didepan XiaoZhan dan menundukan kepalanya

"papah, maafkan aku" ucapnya dengan suara bergetar menahan tangis, karna ia tau jika ia menangis sekarang, XiaoZhan akan lebih memarahinya

"katakan, bagaimana kamu bisa secepat itu akrab dengan orang baru, dan bagaimana bisa kamu membuat keributan ditempat umum, apa papah pernah mengajarimu seperti itu?"

"Xiaobao, kamu mau menjawab atau tidak" ucapnya dengan nada sedikit ditinggikan

"because he is my daddy" air mata Xiaobao akhirnya pecah

XiaoZhan terdiam, sebenarnya ia sudah menduga itu, putranya adalah anak yang cerdas, sangat mudah bagi Xiaobao mengetahui siapa WangYibo, meskipun hanya satu kali melihat fotonya tapi ingatan putranya sangatlah kuat.

"ceklekkk" XiaoZhan dan Xiaobao menoleh kearah pintu, ternyata itu adalah Wang Yibo, entah sejak kapan ia berdiri didepan ruangan XiaoZhan

XiaoZhan dan Xiaobao mengusap air mata dipipinya "Tuan Wang, apa anda tidak diajarkan sopan santun, bisakah mengetuk pintu sebelum masuk keruangan orang lain" Ucap XiaoZhan dengan nada kesal

Wang Yibo berjalan masuk dengan menenteng paper bag berisi mainan

Tanpa peduli dengan tatapan sinis XiaoZhan, WangYibo terus berjalan mendekat

"Maaf sudah lancang, saya sudah mengetuk pintu beberapa kali, tapi tidak ada jawaban, karna mendengar Xiaobao menangis, saya hanya khawatir dan memberanikan diri untuk masuk" Wangyibo kemudian memeluk Xiaobao yang sedang menangis

"Tuan Wang, jika tidak ada keperluan lagi, silahkan anda keluar dari ruangan saya"

WangYibo kemudian melepaskan pelukan dan memberikan paper bag kepada Xiaobao

"Maaf saya hanya ingin memberikan ini" Ucapnya kemudian mengelus kepala Xiaobao "kalau begitu saya permisi, maaf sudah mengganggu" Wangyibo kemudian berjalan meninggalkan ruangan Xiaozhan.

The youth memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang