03

893 84 5
                                    

" jaem! " panggil teman sekelasnya.

" eh hai? Ada apa? " sapa jaemin yang akan memasuki ruang guru mengumpulkan tugasnya dan teman temannya.

" ikut gue sebentar, bisa?. Ga lama kok. " jaemin melirik jeno yang sudah melambai dibelakang teman sekelasnya tersebut.

Jaemin mengisyaratkan untuk jeno pergi duluan menemui haechan, renjun dan mark dikantin. Untung saja jeno mau. " sebentar, aku taruh tugas dulu ya taro.. "

Shotaro, teman sekelasnya mengangguk. Jaemin masuk ruang guru, setelah selesai ia menemui shotaro yang cemas didepan.

" sudah, ayo.. " shotaro mengajak jaemin duduk di taman bawah pohon sekolah.

Suasana aneh jaemin rasakan, seakan ada wanita yabg mendekapnya. Dadanya terasa sesak, tubuhnya merinding hebat, matanya berotasi putih. Shotaro yang selesai disuruh oleh temannya untuk mengerjai jaemin dan mengajaknya duduk dibangku taman misterius tersebut.

Tiba tiba tak ada tanda tanda hujan, langit bagi jaemin terasa gelap, angun berhembus kencang hingga menusuk kulitnya. " mampus! Siapa suruh bkhongin gue, mana ada dia bisa liat hantu! Mamam tuh hantu sekolah, yuk cabut! "

Jeno dan renjun yang merasakan perasaan aneh terhadap jaemin pun beranjak, membuat mark dan haechan merasa aneh.

" eh? Kenapa? "

Sesaat kemudian jeno dipanggil oleh ningning adik kelas, teman chenle dan jisung. Memberitahu jika jaemin tak sadarkan diri di dekat taman.

" anjing! " jeno berlari duluan meninggalkan mark, haechan dan renjun yang mematung.

" ning! Ada apa?! " mark yang mencoba bertanya pada ningning adik kelasnya.

" kak jaemin pingsan didekat taman dan pohon keramat kak. Mukanya pucat sekali. Tadi aku sueuh jisung sama chenle bawa ke UKS. "

Seketika mark, haechan dan renjun menyusul jeno yang tengah mencoba membuat nana siuman.

" bang.. kak nana kenapa? Tubuhnya dingin banget. "

" kok, kak nana bisa di pohon keramat taman belakang sekolah sih. Untung ningning yang lewat,kalau gaada gimana coba! "

Jeno menyuruh jisung dan chenle menjaga jaemin sebentar, sementara jeno menghampiri shotaro.

Jeno membuat perhitungan, sedangkan mark dan lainnta datang. " jeno mana? "

" nemuin kak shotaro, bang "

Mark menyusul jeno. Jika tak disusul mungkin anak orang sudah beda dunia.

Mark menahan jeno yang sudah memukuli shotaro hingga babak belur, iya mark sedikit terlambat. Dia sudah mendapati shotaro yang ketakutan dibawah dengan cengkraman baju nya oleh jeno.

" jen udah jeno! Biarin shotaro ngejelasin dulu, gue tau shotaro bukan tipikal anak kaya gitu kalau bukan ada yang nyuruh. "

Jeno melepaskan cengkraman banu shotaro, shotaro menahan tangisnya dan takutnya. Jeno terlalu buas menonjoknya, hingga menyebabkan bibir nya berdarah dan pipinya lebam.

" katakan! Siapa yang nyuruh lo ngajak jaemin ke tempat kosong keramat disekolah kita! Lo gatau akibatnya apa ha! Energi jaemin kekuras bego!. Nana mungkin anak yang iya iya aja kalo disuruh, tapi bukan berarti nyuruh nana ketempat yang bikin dia celaka! Mikir lo! Seandainya kelebihan yang dia punya gabakal nguras energinya terus bikin dia sakit? Kalao berujung kematian gimana!?. Lo ga tau hantu apa aja yang dia hadepin!. Dia lernah hampir diambil alih sama hantu yang kuat banget sampe dia hampir gabalik kedunia kita!. Kalau lo mau ngerasain, ayo tukeran deh lo sama pacar gue! Jangan bisanya lo ngerjain nana, liat ulah lo! Dia masih belum sadar! "

Ding Dong! ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang