08.

546 73 10
                                    

" maaf kami sudah bermaksimal mungkin, tapi ananda jaemin sepertinya mengalami koma- "

Ujar dokter yang menanganni renjun dan jaemin sedaritadi, renjun bisa siuman tetapi tidak dengan jaemin.

Doyoung merasa bersalah, dia seakan gagal melindungi adiknya kali ini. Bahkan janji yang ia ucapkan pada irene dulu untuk menjaga adiknya seakan sia sia.

Renjun yang masih lemas, menghampiri ruangan ICU. Disana dibalik kaca, teman yang ia temui di sekolah pertama hingga saat ini dan dianggap layaknya saudara sendiri atau adik tengah tak sadarkan diri.

Jeno yang seakan tak mau jaemin kenapa napa, dirinya juga tak percaya jika jaemin didalam sana.

Apa arwah adiknya sedang terbawa? Atau malah adiknya tak mau pulang karna lelah?.

Semalam adiknya juga bercerita, jika nana bertemu bunda.

" kakak tau tidak? Nana mimpi bunda tau.. "

Bayangan ucapan yang di ucapkan adiknya terngiang jelas, bundanya datang ke mimpi adiknya.

Dia mengusap air matanya kasar, lalu berlari keluar rumah sakit. " doy! Mau kemana! Doyoung!"

Teriakan johnny tak seakan tak didengar doyoung, jeno yang mendengar teriakan johnny memanggil calon kakak iparnya tersebut langsung berlari mengikuti doy dengan motornya.

***

Renjun duduk ditemani dengan haechan dan mark, " are u okey? " tanya mark.

" kemarin gue udah bopong nana kak! "

" okey.. jangan dipaksa dulu njun. " , renjun menatap mark. Menggandeng tangan kekasih sahabatnya itu keruangannya.

" eh! Pacar gue! " panggil.haechan dan terus mengikuti mereka berdua hingga ke rooftop rumah sakit.

Renjun juga menghubungi jungwoo kekasihnya, untuk membawakan lilin dan juga kalung peninggalan sang mama.

" kakak bawa kalung salib kakak? "

" y-ya... ada apa? " , haechan mengerenyit.

Sesaat itu jungwoo datang membawa lilin, renjun menyuruh jungwoo menghidupkan lilin tersebut.

" kalian berdua bisa tolong gue kan? " , jungwoo dan mark saling tatap. " m-maksudnya.. "

" bantu bawa jaemin kembali.. "

Keduanya melotot, lalu renjun yakinkan keduanya dan renjun akan membimbing.

Haechan duduk disampimg renjun, " kak.. pakai kalung injun! " jungwoo mengangguk.

Mereka saling berpegangan tangan dan secara cepat mark dan jungwoo sudah berada dirumah mereka.

" cuy! Buka mata lo! " ujar jungwoo pada mark yang masih merem.

" kalian bisa berjalan dan cari jaemin.. "

Suara renjun mendapat anggukan keduanya, mereka masuk ke alam yang mereka sendiri tak pernah masuk.

Tiba tiba saja rumah mereka yang mereka tempati berubah menjadi sekolah lama yang sudah terbengkalai dan suara jeritan serta tembakan.

" anjing! Tempat apaan sih! " jungwoo denga umpatannya.

" bang plis.. jaga omongan lo! " , mark berjalan terus dan tak lupa tangan jungwoo yang mengglendotinya.

Mark juga melihat banyak arwah anak anak dan orang dewasa dengan wajah hancur dan darah.

Mark dan jungwoo rasanya mual sekali, haechan yang menunggui badan ketiganya mendelik kala melihat wajah tak enak dari kekasihnya.

" gue bau ya? Sampe dia mual gitu? " ujarnya.

Ding Dong! ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang