Kamu adalah orang yang harus aku jauhi, walaupun hatiku terus berkata maju.
•
•
•
Namjoon menepikan mobilnya disebuah minimarket 24 jam yang terlihat sepi pengunjung. Dilihatnya pantulan dirinya sendiri di kaca spion sembari merapikan letak topi yang menutupi kepalanya.
"Kau sudah tampan Oppa!" kata Suzy dengan kekehan renyah.
Namjoon terdiam sejenak. Ada sesuatu yang tiba-tiba saja ingin meledak dari balik dadanya mendengar guyonan Suzy barusan. Saat ini keduanya tengah berada di minimarket 24 jam dekat dengan apartemen Bangtan. Setelah ajakan Namjoon tadi, keduanya langsung melesat ke apartemen. Namun, dipertengahan jalanan Seokjin yang sudah tiba lebih dahulu meminta Namjoon untuk membeli beberapa barang. Tentu saja pria itu tidak mengetahui jika Namjoon sedang bersama Suzy saat ini.
"Apa ini terlalu berlebihan, Zy?" tanya Namjoon menyipitkan mata seraya menunjuk masker wajah di dagunya.
Suzy menggeleng cepat, "Tidak!" jawabnya. "Artis besar sepertimu kan memang harus membuat penyamaran agar tidak terjadi scandal." tambah Suzy sedikit menekankan kalimat akhirnya sembari terkekeh.
Namjoon ikut menggelengkan kepalanya. Baru sama pria Kim itu hendak menimpali perkataan Suzy, wanita itu kembali berucap.
"Meskipun penyamaran Oppa terlihat sia-sia karena penampilan Oppa yang mencolok."
Kali ini Namjoon pun meringis. Wanita itu ada benarnya. Oleh Namjoon yang baru saja mengecat rambutnya berwarna terang seperti lampu taman.
"Cah, ayo turun. Seokjin Oppa pasti sudah menunggu bahan-bahan ini." ajak Suzy seraya hendak membuka pintu disebelahnya.
Namjoon mencerna perkataan wanita itu untuk sepersekian detik. Saat menyadari bahwa Suzy juga akan ikut berbelanja dengannya, Namjoon terlambat sebab pintu disebelah Suzy yang sudah terbuka.
"A-ani Zy-ah!"
Menolehkan kepalanya, Suzy menatap Namjoon sambil berkedip bingung. "Ya, Oppa?"
"M-maksudku kau juga akan turun?" tanya Namjoon.
Suzy mengangguk.
Membuat Namjoon menghela nafas dan segera mencondongkan tubuhnya ke arah Suzy. Tindakan Namjoon tersebut sontak membuat Suzy melotot seraya menahan nafas. Dari jarak mereka saat ini, Suzy dapat memperhatikan wajah Namjoon dengan seksama. Namjoon terlihat begitu cool dengan bulir keringat kecil memenuhi dahi serta pelipisnya. Hidung pria itu juga manis dengan bibir tebal yang terlihat kenyal.
Tunggu.
"Mengapa aku terdengar seperti wanita mesum saja?" Suzy membatin sambil menggelengkan kepalanya.
Saat tubuh Namjoon menjauh, telinga Suzy langsung menangkap bunyi 'klik' yang tidak terlalu keras.
"Kau ingin masuk seperti itu?" tanya Namjoon seraya menunjuk penampilan Suzy dengan gerakan mata yang naik turun.
Membuat Suzy ikut memperhatikan penampilannya, "Apa yang salah dengan pakaianku?" tanya Suzy balik dengan dahi berlipat setelah tidak menemukan keanehan.
Menghela, Namjoon justru mengacak singkat rambutnya yang tertutupi topi. Kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun lagi, pria itu kembali mencondongkan tubuh kekarnya. Namun, tidak seperti sebelumnya, kali ini Namjoon mencondongkan tubuhnya ke belakang.
Gerak pria itu pun diikuti oleh Suzy menggunakan netranya. Dapat Suzy lihat jika Namjoon baru saja menggapai sebuah paper bag dengan tulisan sebuah brand toko yang cukup terkenal.
"Pakai ini," kata Namjoon seraya menyodorkan paper bag tadi ke arah Suzy. "Kau juga harus melakukan penyamaran Zy-ah." tambah pria itu lagi ketika mendapati wajah kebingungan dari wanita cantik di depannya.
Mendengar jawaban Namjoon barusan Suzy pun langsung mengangguk paham. Tanpa disuruh untuk kedua kalinya, wanita itu sudah lebih dulu menatap ke dalam paper bag di atas pangkuannya tersebut. Dia mengeluarkan sebuah topi baseball berwarna hitam dengan ukiran sederhana di tengahnya. Memakainya di kepala, Suzy kembali mengambil sesuatu dari dalam paper bag tadi. Ada sebuah jaket kulit yang akan terlihat kebesaran jika ia memakainya.
"Oh, bau pria dewasa!" celetuk Suzy secara refleks ketika mendekatkan hidungnya ke jaket tadi.
Sontak mendengar hal itu Namjoon pun memelototi Suzy. Merasa tak terima jika dirinya baru saja dikatai oleh nation first love Korea itu.
"Aku belum memakainya!" protes Namjoon. "Lihat, hang tag nya saja masih bergantung di sana." lanjut Namjoon seraya mengerucutkan bibirnya.
Kiyowo!
"Kau lucu sekali Oppa. Aku hanya mengerjai mu saja," ucap Suzy seraya mengerling.
Namjoon masih mempertahankan wajah cemberutnya ketika Suzy dengan cepat memasangkan jaket miliknya ke tubuh ramping wanita itu. Benar saja, Suzy sekarang terlihat seperti kimbab saja dengan jaket kebesaran miliknya.
Merapikan letak topi di kepalanya, Suzy kemudian menatap Namjoon kembali. "Ayo Oppa." Ajaknya.
Kali ini Namjoon mengangguk. Setelah beberapa detik Suzy keluar dari pintunya, Namjoon pun mengikuti wanita itu untuk masuk ke dalam minimarket tersebut. Seperti biasa, Namjoon hanya melihat Bochul, penjaga di minimarket tersebut yang sedang berada dibalik meja kasir.
"Oppa!" panggil Suzy seraya melambai pelan. Mengisyaratkan pada Namjoon untuk segera mendekat.
Sayangnya, suara merdu Suzy barusan mengundang rasa penasaran Bochul yang sekarang tengah memanjangkan kepalanya ke rak di mana Suzy berada.
Namjoon mempercepat langkah menuju arah Suzy. Sesampainya ia di depan wanita itu, Namjoon langsung memegang pinggang Suzy dan mengajaknya untuk bergeser agar Bochul tidak bisa melihat mereka.
"Wae?" tanya Suzy tanpa suara.
Namjoon menggeleng. Setelah memastikan keadaan aman, pria Kim itu barulah menatap Suzy yang sekarang tengah berkedip polos.
"Tidak apa," katanya. "Apa yang sudah kamu dapatkan Zy-ah?" lanjut Namjoon.
Melupakan kebingungannya, Suzy pun menunjukkan barang yang tadi dia ambil disalah satu rak. "Bukankah Seokjin Oppa membutuhkan ini?" tanya Suzy.
Membaca deretan kata di botol yang berada pada Suzy itu, Namjoon pun mengangguk setelahnya. Kemudian dia langsung mengambil botol tersebut dari tangan Suzy. "Biar aku yang bayar. Kau tunggulah di mobil," kata Namjoon seraya mendorong pelan bahu Suzy.
Membuat wanita Bae itu mendengus lalu berbalik. Hampir saja tangan Namjoon menyentuh kepunyaan Suzy jika saja pria itu tidak langsung mengerem tangannya.
"Tidak! Aku akan berkeliling sebentar mencari minuman yang enak," ungkap Suzy seraya mengerling.
Setelahnya, wanita itu pun langsung berlalu meninggalkan Namjoon yang hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Mengesalkan!" umpat Namjoon.
Tapi dia terlihat imut dan cantik. Lanjut Namjoon dalam hati.
•••
Setelah membeli beberapa barang yang dibutuhkan, mobil Namjoon pun akhirnya memasuki kawasan basemen.
Suzy turun lebih dulu dan susul oleh Namjoon tak berselang lama.
"Ah, rasanya tidak sabar!" celetuk Suzy girang.
Sejak di mobil wanita itu sudah membayangkan sensasi daging bakar yang dibalut selada memasuki mulutnya.
Namjoon terkekeh, "Kau sesenang itu karena daging?" tebaknya benar.
Oleh Suzy yang mengangguk, ingin sekali Namjoon mengacak singkat surai wanita itu yang masih tertutupi topi miliknya. Namun, Namjoon harus berbesar hati sebab hal itu tidak bisa ia lakukan. Selain ingin menjaga debaran jantungnya dan kewarasan pikiran, tangan Namjoon saat ini juga terisi penuh oleh belanjaan mereka tadi.
Ah, jika dipikir-pikir kembali keduanya sudah seperti pasangan pengantin baru saja.
•••
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scandal (TaeZy Version)
RomanceKau dan aku akan terikat oleh waktu. - Kim Taehyung.