09

167 33 6
                                    


Beberapa orang menolakmu itu karena mereka tidak ingin memainkan perasaanmu. Jangan salah paham. Mereka hanya berusaha untuk jujur, bukan membencimu.

•••

Menoleh, Suzy menatap Namjoon saat wanita itu sudah berdiri persis di depan dorm Bangtan. Dengan senyum khas alanya, Suzy pun memberi isyarat pada pria Kim itu untuk segera menekan password di depan pintu agar mereka bisa masuk.

“Kau saja, Zy,” kata Namjoon mempersilahkan.

Sontak sepasang pupil milik wanita Bae itu membola. Akan tetapi, belum sempat dirinya membuka mulut hendak protes, Namjoon sudah lebih dulu mengangkat kedua belanjaan di tangannya. “Sangat sulit untuk menekannya secara bersamaan Zy-ah. Kau saja,” ucap Namjoon lagi.

“Tapi-”

“Tidak ada masalah Zy. Lagipula kau masih akan menjalani kontrak bersama uri Tae bukan?” potong lelaki Kim itu seraya mengerling.

Membuat Suzy seketika mendesah frustasi, entah mengapa suasana hatinya mendadak buruk setelah diingatkan kembali oleh Namjoon perihal kontrak tersebut.

“Waktu lama sekali!” batin Suzy.

Menyadari perubahan di raut wajah Suzy, Namjoon pun buru-buru menyebutkan password pintu dorm mereka.

“131306!”

“Hah?”

Sadar akan kecepatan bicaranya, Namjoon pun terkekeh. “Pass-”

Pintu di depan keduanya tiba-tiba terbuka lebar. Menampilkan wajah Seokjin yang tengah cemberut dengan celemek biru menggantung di leher berototnya. Jangan lupa spatula di tangan kanan pria itu.

Seksi

“Yaish! Mengapa kau lama seka-” Seokjin tak melanjutkan umpatannya saat yang dia lihat di depan pintu adalah bidadari. “Zy-ah!” sapa Seokjin dengan suara lembut yang dibuat-buat.

Membuat Namjoon ingin muntah saja saat mendengarnya.

“Annyeong Oppa!” Suzy balas menyapa seraya mengangkat satu tangannya yang bebas.

Saat itulah netra kelam Seokjin baru menyadari keberadaan Namjoon dibalik punggung Suzy yang kecil. “Kalian tak sengaja bertemu dibawah?” tanyanya menunjuk Namjoon menggunakan spatula.

Suzy ikut menatap ke arah Namjoon. Lalu wanita Bae itu pun terkekeh kecil dengan sebelah tangan menutup mulut. “Tidak Oppa,” jawabnya.

Alis Seokjin bertemu, “Lalu?”

“Kami berangkat bersama,” kata Namjoon menjawab.

Mendengar jawaban dari rekan setimnya itu, Seokjin tiba-tiba saja merasa aliran darahnya terhenti. Sebelah tangannya yang tak memegang spatula pun terangkat untuk memegangi belakang lehernya. Jika benar begitu, dirinya secara tak sengaja sudah memberi kesempatan Namjoon dan Suzy untuk berduaan. Membayangkan modus yang dilancarkan oleh Namjoon membuat Seokjin merasa kesal. Namun, dia tidak dapat melakukan apa-apa karena itu sudah terjadi.

“Kau kenapa, Oppa?”

Suzy maju satu langkah saat melihat wajah Seokjin yang terlihat pucat.

Buru-buru pria itu menggeleng, “T-tidak apa. Mungkin aku hanya merasa kelelahan,” kata Seokjin terkekeh kaku.

Menggelengkan kepalanya, Namjoon pun sengaja menaruh sebelah tangannya di pinggang Suzy. “Tidak usah dihiraukan Zy-ah. Ayo kita masuk saja.”

“Tapi-”

Love Scandal (TaeZy Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang