13

231 41 18
                                    


Jika Noona adalah zombie, aku rela digigit setiap hari olehmu.

•••

Memakai jaket abu-abu milik Taehyung yang ia dapat dari manager Oppa, Suzy kemudian memadukannya dengan Levis berwarna hitam. Dia tidak sempat berdandan heboh. Wajah cantiknya hanya dibubuhi BB cream saja. Sedangkan bibir ranumnya ia poles menggunakan lipstik cerah agar tidak terlalu pucat.

Tangan ramping Suzy merapikan anakan rambutnya sendiri. Oleh jaket Taehyung yang sangat longgar di tubuhnya, Suzy pun memilih untuk menyampirkan topi dari jaket tersebut menutupi kepalanya. Memastikan penampilannya sekali lagi pada center mirror, Suzy pun mengambil kacamata Bulgari miliknya dari dalam tas. Ia mengenakan kacamata tersebut dan kembali merogoh isi tasnya. Mencari keberadaan botol parfum yang sebelumnya sudah ia masukkan.

“Assa!”

Girang Suzy saat jemarinya berhasil mendapatkan botol tersebut. Menyemprotkan ke beberapa titik, Suzy pun kembali menyimpannya ke dalam tas. 

Manager Oppa yang sejak tadi memperhatikan tingkah Suzy yang tak biasa itu pun mengernyitkan dahi. Berulangkali pria itu terlihat ingin mengatakan sesuatu, namun, tidak jadi karena takut mood Suzy yang berubah.

Entahlah. Sejak hari di mana wanita itu meminta izin untuk pergi ke dorm Bangtan, dia sudah merasa Suzy berubah.

“Apa penampilanku sudah oke, Oppa?” tanya Suzy.

Matanya berkedip-kedip, membuat manager Oppa semakin dibuat bingung. Pasalnya Suzy tidak pernah menanyainya perihal penampilan. Wanita itu selalu percaya diri akan pesonanya sendiri. Lalu sekarang?

“K-kau tidak sedang sakit bukan, Ji?” tanya manager Oppa hati-hati.

Gantian Suzy yang tampak bingung. Dia menatap pria di depannya itu dengan kepala yang memiring, “Aku baik-baik saja. Ada apa?” tanyanya balik.

Manager Oppa cepat-cepat menggeleng. “Tidak apa! Sebaiknya kau segera turun. Sanghyun hyung sudah mengabari ku jika mereka sudah tiba dari tadi,” katanya dengan satu tarikan nafas.

Mengangguk, Suzy pun menurut. Setelah menutup pintu mobil dan mengisyaratkan pada managernya itu untuk segera pergi, Suzy melenggang santai memasuki cafe tempat janjian kencannya dengan Taehyung.

“Huh? Mengapa jantungku berdebar? Aku tidak sedang gugup bukan?” monolog Suzy.

Berulangkali wanita itu terlihat menarik dan menghembuskan nafasnya. Dia juga sempat memukul lambat dadanya sendiri. Namun, rasa berdebar itu tidak menghilang sama sekali. Melainkan semakin terasa sesak. Padahal wanita itu tidak sedang menggunakan masker.

“Aku seperti akan bertemu polisi saja!” celetuk Suzy menggeleng.

Dia sengaja berhenti sejenak di depan pintu masuk yang terlihat sedikit sepi. Setelah merasa jantungnya membaik barulah Suzy mengayunkan kakinya kembali.

Suzy dapat langsung mengenali Taehyung saat itu juga. Pria Kim yang lebih muda setahun darinya itu tampak menunduk seraya memainkan ponselnya. Suzy menebak jika saat ini Taehyung mungkin saja sedang berchatting ria dengan kekasih pirangnya. 

Cih!

“Mengapa aku kesal?” sungut Suzy memutar bola matanya.

“Ck. Bodoh! Tentu saja aku berhak merasa kesal. Dia kan sudah menyeret ku sampai sejauh ini!” gumam Suzy lagi.

Saat Suzy masih asik dengan dialognya, Taehyung sudah mengangkat kepalanya. Dia memperhatikan wanita itu dalam diam. Sejujurnya, Taehyung tidak sedang berkirim pesan atau apa pun. Pria itu terlalu gugup menunggu kedatangan Suzy sampai-sampai tak tahu harus melakukan apa. Yang Taehyung lakukan hanya menscroll layarnya naik turun tanpa tujuan.

Love Scandal (TaeZy Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang