12

169 35 1
                                    

“Kopi?”

Suzy menoleh ke samping dan melihat Jong Suk yang datang dengan dua cup kopi di tangannya. Dia baru saja selesai di make-up oleh MUA untuk projek drama baru mereka akhir tahun nanti. Pria Lee itu menyodorkan satu untuk Suzy yang langsung diterima wanita itu dengan senyum tipis.

“Terima kasih, Oppa,” katanya.

Jong Suk ikut tersenyum, kemudian mendudukkan diri disebelah Suzy. Sebelumnya, lelaki bermarga Lee itu sempat memberikan isyarat pada para staf di sana untuk meninggalkan mereka berdua.

“Enak,” komentar Suzy setelah tegukan pertama membasahi tenggorokannya.

Jong Suk tersenyum lagi. Dia memainkan tepian cangkirnya sembari berpikir jauh. “Bagaimana projek kencan mu, Zy?” tanya Jong Suk tiba-tiba. Mati-matian dia menahan diri agar tak melirik wanita disebelahnya itu. “Apa berjalan lancar?” lanjutnya.

Senyum segera menghilang di wajah cantik Suzy. Tak melirik Jong Suk, wanita itu pun langsung meminum cepat kopi miliknya. Sialnya hal itu malah membuat Suzy menjerit tertahan.

“Panas!” keluhnya seraya mengipasi lidahnya yang terbakar menggunakan sebelah tangan.

Suzy menaruh asal cangkirnya dan mulai berdiri dari duduknya.

Melihat tingkah Suzy itu pun membuat Jong Suk menjadi panik. Dia ikut menaruh cepat cangkir miliknya ke atas meja rias, lalu menahan pergelangan tangan Suzy agar tidak mengipasi lidahnya.

“Jangan bergerak. Biar aku lihat terlebih dahulu,” suruh Jong Suk.

Meringis, sesekali Suzy masih berusaha mengipasi lidahnya.

Jong Suk melepas pegangannya kala Suzy yang kembali duduk. Tatapan pria itu terlihat sangat khawatir. Menghela nafas sesaat, Jong Suk pun mulai menangkup wajah Suzy menggunakan kedua tangan.

“Seharusnya kau lebih hati-hati Zy-ah!” omel Jong Suk.

Suzy hanya diam. Seolah membiarkan pria di depannya itu memberi perintah untuk dirinya.

Jika diingat-ingat tentang kebodohannya tadi, Suzy hanya terkejut dengan pembahasan Jong Suk yang tiba-tiba.

“Keluarkan lidahmu.”

Tersentak, mata Suzy melotot. Jong Suk pasti bercanda bukan?

Namun, saat tak mendapati tawa di wajah tampan Jong Suk, Suzy pun hanya bisa menghela nafas. “Untuk apa?” tanyanya polos.

“Aku hanya ingin melihat separah apa lidahmu itu,” jawab Jong Suk santai.

Tidak ada emosi apa-apa yang terlihat di wajah tampan pria itu selain rasa cemas. Membuat Suzy pada akhirnya menuruti perkataan Jong Suk. Dia mulai menjulurkan lidahnya secara perlahan.

“Buka yang lebar, Zy. Biar aku obati,” Jong Suk berkata.

“Kau seperti anak kecil saja. Ceroboh.” lanjut pria itu menambahkan.

Menekuk wajahnya, Suzy pun ingin sekali berkata kasar. Hanya saja ia tidak bisa melakukan itu sebab lidahnya yang terasa kebas.

Matilah dia. Sebab setelah pemotretan untuk drama barunya bersama Jong Suk saat ini, Suzy masih harus melakukan syuting bersama Taehyung.

Netra kelam Jong Suk tidak bisa fokus sebab bibir Suzy. Berulangkali dia memejamkan mata agar tak melihat bibir merekah pujaan hatinya itu, berulangkali pula ia gagal. Seolah ada tarikan khusus yang membuat dirinya ingin menatap bibir Suzy dan melumat untuk dirinya sendiri.

Pasokan udara yang seakan menipis, tenggorokannya pun seakan tercekat. Buru-buru Jong Suk memalingkan wajahnya dan berdehem keras. Pria itu juga memundurkan duduknya seraya memukul pelan bidangnya sendiri. Jangan tanyanya kan bagaimana wajahnya saat ini. Oleh kulitnya yang putih, rona merah itu dengan cepat menjalar dari leher, pipi hingga telinganya.

Love Scandal (TaeZy Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang