𝓗𝓲𝓭𝓭𝓮𝓷 𝓕𝓮𝓮𝓵𝓲𝓷𝓰𝓼 || Kim Younghoon [✓]

𖥔 15 𖥔

𖥔✧⁠\⁠(⁠>⊹<⁠)⁠ﾉ⁠✧𖥔
•
•
•
•

Kring!!

"Ya hallo? Kenapa Rin?"

"Eh gak Won, gue cuma mau nanya tugas,"

"Oh. Tugas kita yang halaman 124 itu aja kok. Yang bagian A,"

"Ohh yaudah makasih,"

"Okee, sama-sama,"

"Btw, lo udah buat?"

"Udah, baru aja selesai,"

Dia baru saja pulang dari rumah Younghoon untuk memperdalami materi biologi dan tentunya meminta bantuan tugas itu ke Younghoon.

Untung Younghoon menurut saja karena Yeo Eun juga menyuruh Younghoon untuk mengajari Sowon. Sowon juga makan malam disana, disuruh oleh Yeo Eun juga.

"Oh, gitu,"

"Lo kenapa sih? Ngomong aja,"

"Emm.... Won?"

"Eung? Kenapa?"

"Gue mau nanya sesuatu,"

"Tanya apa? Bilang aja gak papa,"

"Soal Papa nya Younghoon,"

"Hm? Om Hakyeon? Kenapa?"

Mendengar arah obrolan Yerin kesana, Sowon langsung mengganti posisi nya. Yang sebelumnya ia sedang asik tidur-tiduran diatas kasur, segera berdiri dan menuju balkon.

Bahaya jika orang tua atau adik nya mendengar obrolan mereka berdua.

"Em.. ada apa dengan Papa nya Younghoon? Kok dia jarang pulang. Sampe waktu dia pulang, Younghoon kayak seneng banget,"

"Ohh perkara itu. Jadi gini, Papa nya Younghoon alias Om Hakyeon itu dokter hebat, Rin. Dia udah kerja dan nolong banyak orang di kota besar. Jadi karena pekerjaan nya itu, Om Haknyeon jarang pulang. Dia harus stand by di rumah sakit kalo-kalo ada pasien darurat.

Lagian lo tau kan cita-cita Younghoon tuh apa? Dia mau jadi dokter, kayak Om Haknyeon. Jadi dia selalu seneng dengerin cerita Om Hakyeon kalo nyangkut tentang masalah kedokteran.

Tapi...,"

"Tapi? Tapi kenapa Won?"

"Gue rada ragu Om Hakyeon udah ngizinin Younghoon. Waktu kecil, Younghoon udah sering bilang kalo mau jadi dokter kayak Om Hakyeon. Tapi Om Hakyeon selalu ngelarang sampe-sampe nganggap omongan Younghoon cuma sekedar candaan doang.

Padahal Younghoon serius ngomong itu. Jadinya sekarang di belajar soal Kedokteran nya diam-diam. Gue jadi takut kalo Om Hakyeon masih ngelarang Younghoon,"

"Oh, berat banget jadi Younghoon. Gue kasian, tapi gue juga tetep gak bisa bantu,"

"Sabar ya. Lagian Younghoon kadang-kadang gak suka dibantu, soalnya orangnya keras kepala,"

"Hm lo bener sih,"

"Eh, ngomong-ngomong. Lo udah ada perkembangan sama Younghoon?"

"Gak, tadi waktu Younghoon ngambek gue sempet ngomong sebentar sama dia,"

"Ha? Kapan lo keluar?"

"Tadi, waktu Pa—

"Ohh waktu pelajaran Pak Jisung! Lo disuruh ambil kertas kami di meja guru kan?"

"Eung! Ya gue mampir bentar ke lapangan basket. Disitu gue ngeliat dia lagi rebahan sambil main-mainin bola basket,"

"Lo denger dia ngomong apa gak?"