𝓗𝓲𝓭𝓭𝓮𝓷 𝓕𝓮𝓮𝓵𝓲𝓷𝓰𝓼 || Kim Younghoon [✓]

𖥔 25 𖥔

𖥔✧⁠\⁠(⁠>⊹<⁠)⁠ﾉ⁠✧𖥔
•
•
•
•

"Younghoon, ayo cepetan!!"

"Iyaa sabarr,"

"Ma, Younghoon berangkat,"

"Hati-hati!"

"Baik, Ma,"

Younghoon keluar dari rumahnya tergesa-gesa. Ia dengan cepat mengeluarkan sepeda nya.

"Lha lo gak bawa sepeda?" tanya Younghoon saat melihat Sowon berdiri santai.

"Gak, nebeng lo aja," ucapnya sambil menaiki sepeda bagian belakang Younghoon.

"Eeeh. Huft yaudah pegangan, lo jatuh bukan salah gue," ucap Younghoon pasrah.

"Sip,"

Mereka sedang berangkat menuju perlombaan Wonwoo. Ingat perlombaan programmer nya? Hari ini dilaksanakan dipusat kota.

Jaraknya tak jauh dari rumah mereka, jadi Younghoon dan Sowon pergi menggunakan sepeda.

"Iya iya. Lo kapan berangkat?"

"Gue? Mungkin rada telat? Bokap gue masih lama urusan disini,"

"Oh yaudah. Ntar kabarin aja kalo udah mau kesini,"

"Oke. Btw lo udah dijalan nih?"

"Iya, nih gue pergi sama Younghoon,"

"Oh. Gue tutup dulu ya, Bokap gue manggil,"

"Oh yaudah. Cepet kesini yaa,"

"Gue usahain. Bye,"

"Bye,"

"Sudah telponan nya, hm?" tanya Younghoon.

Meskipun tak ingin menguping, tentu saja ia mendengar semua percakapan ditelepon belakang nya itu.

"Udah. Ayo buruan, Hoon. Ntar acaranya mulai," ucap Sowon sambil menepuk-nepuk pundak Younghoon dari belakang.

"Astaga. Baru juga jam berapa? Mending pelan, ntar jatuh," ucap Younghoon. Ia mengecek jam tangan nya.

Ada sekitar dua puluh menit sebelum acara mulai. Itu masih cukup banyak.

"Ih udah buruan cepet," ucap Sowon.

"Ih bandel amat sih lo," meski kesal Younghoon menambah kecepatan sepedanya.

Tapi cukup sial, karena ternyata jalan didepan terdapat sebuah lubang yang cukup besar.

Bruk!

"Aww!"

"L-lo gak papa?" tanya Younghoon sedikit terbata-bata.

Mereka memang tak jatuh. Hanya saja, keadaan hampir jatuh itu membuat Sowon memeluk erat Younghoon karena Younghoon tiba-tiba mengerem cukup kuat.

Younghoon dibuat salah tingkah oleh 'aksi' itu.

"Huh ni lubang sejak kapan ada disini sih? Seumur hidup gue lewat nih jalan kagak ada dah," sungut Sowon kesal.

Ocehan Sowon seolah hilang tak terdengar oleh Younghoon yang masih terdiam. Pikirannya mulai memikirkan hal yang selalu ia bantah.

"Woy, gue ngajak ngomong!" ucap Sowon sambil memukul pelan kepala Younghoon.

"E-eh sorry, gue gak denger," ucap Younghoon kelabakan.

"Lo mikirin apa sih? Ini gue nanya masalah nih lubang," jelas Sowon sabar.

"Oh! Gue baru inget. Kemarin kata Papa banyak konstruksi bangunan disini. Jadi jalannya banyak ikut hancur," jelas Younghoon.