𖥔 23 𖥔

19 7 1
                                    

𖥔✧⁠\⁠(⁠>⊹<⁠)⁠ノ⁠✧𖥔



"Silahkan kalian pelajari dulu, Wonwoo ikut bapak sebentar," ucap Pak Key sebelum meninggalkan kelas.

Wonwoo segera menyusul Pak Key. Seisi kelas pun menjadi ramai karena materi yang diajarkan hampir setengahnya tak mengerti.

"Hoon, lo paham kan? Ajarin lagi dong," pinta Sangyeon. Ya teman basket Younghoon waktu awal. Dia jarang masuk ke sekolah karena harus berangkat mengikuti Ibunya yang bekerja diluar kota.

"Em gimana yaa? Gue pik—

"Ajarin! Ajarin! Ajarin!" pinta seisi kelas.

Bahkan murid-murid yang cukup terkenal dengan kepintaran nya seperti Kun dan Jaehwan juga meminta penjelasan dari Younghoon.

Karena merasa semua mengandalkannya, tak ada cara lain, Younghoon akhirnya menerimanya.

"Ya iya, gue ajarin lagi. Tapi gue ingetin, gue agak ketet kalo belajar, lo pada harus nurut semua," ucap Younghoon tegas.

Awalnya banyak siswa yang ragu. Pikir mereka untuk apa menuruti perintah Younghoon hanya untuk satu penjelasan materi sulit.

Namun akhirnya mereka langsung setuju karena sadar materi ini cukup penting untuk kelulusan mereka nanti.

"Yaa kami setuju," ucap Youngjae mewakili yang lain.

"Alah muka lo pada ragu semua. Gue gak minta aneh-aneh, cukup diem aja dikelas kagak usah banyak tingkahnya," ucap Younghoon membuat yang lain menghela nafas.

"Huhh selamat. Gue kira lo bakal minta aneh-aneh, Hoon," ucap Sana mengelus dadanya.

"Cih gue minta traktir lo sebulan mau?" ucap Younghoon jahil.

"Heh kagak-kagak! Curang lo," tolak Somin dengan cepat.

Ekspresi seisi kelas juga mulai menyeramkan, Younghoon cepat-cepat mengganti topik obrolan.

"Anj— serem banget muka kalian kalo bawa uang. Udah canda. Mulai dah, gue jelasin nih. Buka buku," ucap Younghoon sambil berdiri dan duduk dikursi guru layaknya seorang guru.

Jam terakhir seperti ini memang jarang ada guru yang masuk dan melakukan pengecekan. Sehingga mereka bisa dengan santai mendengarkan penjelasan Younghoon yang terkadang sama tegasnya dengan seorang guru asli.

"Permi— eh?" Wonwoo yang hendak masuk setelah kembali dari ruang guru terkejut melihat siapa yang berdiri menjelaskan didepan kelas.

"Heh itu, Nu masuk. Ganggu kelas aja," ucap Younghoon berakting layaknya guru yang tegas.

"Ee o-oke(?)" ucap Wonwoo sedikit bingung. Dengan bingung ia berjalan menuju tempat duduknya.

"Psst tuh bocah ngapain?" tanya Wonwoo ke Sowon didepannya dengan berbisik.

"Jadi guru gadungan. Dipinta sekelas," jelas Sowon yang juga ikut berbisik.

"Heh diem! Nu gue capek kalo ngulang terus," ucap Younghoon pada akhirnya.

Ya materi itu memang sangat susah. Younghoon sudah menjelaskan berulang kali, namun jumlah siswa yang paham masih belum sampai seluruh siswa dikelas.

Ia butuh istirahat setelah penjelasan panjang berulang itu.

"Ops sorry," ucap Wonwoo sambil kembali duduk. Sementara Sowon dan Yerin hanya menahan tawanya.

------

Kring!

"Wahh akhirnyaa!!!" Younghoon meluruskan kedua tangannya keatas dan menyandarkan kepalanya dikursi.

"Hoon, makasih. Gue dah paham sekarang," ucap Somin sambil menepuk pundak Younghoon sebelum meninggalkan kelas.

"Hoon makasihh!! Gue beliin roti deh besok," ucap Sana yang juga ikut meninggalkan kelas.

Ya kelas mulai sepi dan kebanyakan siswa mengucapkan terimakasih kepada Younghoon atas penjelasan berulang tadi.

"Gimana? Jadi guru enak?" tanya Wonwoo sambil merapikan barang-barang Younghoon. Ia kasihan melihat temannya itu.

"Gak! Ck gak mau lagi gue, capek!" tolak Younghoon cepat tanpa membuka kedua matanya.

"Gak papa, hadiah roti satu dari Sana," ucap Sowon mengundang tawa Wonwoo dan Yerin.

"Haha gak lucu," ucap Younghoon yang mulai bangun.

"Haha tapi pinter sih lo hampir sekelas paham, em lo ngulang berapa kali tuh?" tanya Wonwoo.

"Gak tau gak ngitung gue," ucap Younghoon.

"Duabelas kali," ucap Yerin. Ternyata ia menghitungnya sedari tadi.

"What? Dua belas kali itu gue jelasin?!" teriak Younghoon terkejut.

Yerin hanya mengangguk mendengar pertanyaan Younghoon. Bahkan Younghoon sendiri pun terkejut dengan ucapan Yerin.

Dua belas kali? Itu bahkan lebih dari penjelasan sehari seorang guru yang mengajar setiap kelas dengan materi yang sama, pikir Younghoon.

"Dah sekarang pulang gih, istirahat di rumah," ucap Wonwoo sambil berdiri.

Dengan lesu Younghoon berdiri dan berjalan.

"Heh yang jelasin dari tadi perasaan mulut deh, kok kaki lo kayak pegel habis lomba lari?" tanya Sowon heran.

"Nyalur pegel nya," jelas Younghoon lesu.

Kelelahan seperti itu membuatnya tak niat untuk menjahili Sowon ataupun membuat kejahilan seperti sebelumnya.

Sowon terlihat damai terbebas dari gangguan Younghoon untuk seharian ini. Ia hanya tersenyum sambil memperhatikan Younghoon yang kelelahan.

"Bebas ya? Gak dijahili?" tanya Wonwoo sedikit berbisik.

Younghoon dan Yerin telah berjalan beberapa langkah didepan Wonwoo dan Sowon karena Younghoon terlalu tak sabar untuk pulang.

"Hehe tau aja. Damai sih," ucap Sowon sambil tersenyum lebar.

"Seenak itu gak dijahili Younghoon?" tanya Wonwoo penasaran.

"Hm gitu deh. Dia itu beban banget kalo lagi jahil," ucap Sowon sambil sedikit tertawa. Sementara Wonwoo mengangguk dan tersenyum.

"Heh, Hoon hati-hati!" teriak Sowon sebelum berlari mengejar Younghoon. Hampir saja anak itu menabrak pohon karena terlalu lelah dan tak melihat jalan. Yerin bahkan kelelahan menuntun Younghoon.

Wonwoo memperhatikan mereka bertiga dari belakang. Ia tersenyum sedikit melihat tingkah laku teman-temannya.

"Won, lo masih gak sadar ya? Perasaan lo sendiri?" ucap Wonwoo pelan.

"Nu, bantuin gih. Nih bocah kayak zombie hidup tau gak!" teriak Sowon meminta bantuan. Huh dia sudah lelah menghadapi Younghoon.

"Iya gue dateng,"

Wonwoo segera berlari menyusul beberapa langkah. Ia langsung menopang tangan Younghoon.

"Em gue duluan ya. Hati-hati sama Younghoon," ucap Yerin saat sudah berhenti di lorong rumahnya.

"Iya siap. Lo juga hati-hati, udah malem nih," ucap Sowon yang dianggukkan Wonwoo.

"Siap, bye yaa," pamit Yerin.

"Bye," sahut mereka bertiga. Ya Younghoon memang masih bangun, hanya terlalu lesu untuk berjalan sendiri.

Yerin sudah berjalan menuju rumahnya. Bahkan bayangan nya tak terlihat lagi karena belokan didepan. Sowon dan Wonwoo melanjutkan langkah mereka membawa Younghoon pulang.

"Hoon, gak bisa jalan sendiri napa?" tanya Wonwoo yang mulai pegal melingkari tangan Younghoon dilehernya.

"Gak, pegel," jawab Younghoon lesu.

"Yeuu," ucap Wonwoo pasrah.

Sowon hanya tersenyum dan memperhatikan kedua temannya dari belakang.

"Akur banget temen gue," batin Sowon.





╰┈➤ To be continued

𝓗𝓲𝓭𝓭𝓮𝓷 𝓕𝓮𝓮𝓵𝓲𝓷𝓰𝓼 || Kim Younghoon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang