21.👻 Penyesalan

684 36 0
                                    

Seperti biasanya di hari Kamis, sekolah mulai ramai seperti biasanya di pagi hari

Sama hal nya di kelas, ruangan yang di khusus kan untuk para murid belajar, bangku bangku yang tersusun rapih mulai berisi tas tas pemiliknya yang sengaja di taruh di atas.

Setelah pembelajaran dimulai, semua murid itu di sibukkan berperang dengan buku, pulpen, dan juga pensil.

Tak lama kemudian,terdengar bunyi nyaring yang bernada telah menyadarkan mereka semua untuk tak berkutat lagi Karena istirahat sudah dimulai. Guru guru juga sudah keluar dari kelas meninggalkan para muridnya.

Mereka semua kembali di sibukkan dengan aktivitas beragam mereka. Ada yang kembali mengobrol, mengerjakan tugas yang belum selesai, bermake up, bercerita, makan, dan juga tidur.

Para murid yang sedang bercanda ria di kelas di kejutkan dengan teriakan di bawah lapangan sana. Mereka semua berlari ke jendela untuk melihat apa yang terjadi di luar.

Beberapa dari mereka pun akan kebawah untuk melihat apa yang terjadi secara jelas. Rasa penasaran mereka lebih besar ternyata di banding rasa takut akan guru guru yang mulai berdatangan ke sana karena mulai curiga

Sama hal nya pada Ariana dkk. Yang tadinya mereka di sibukkan dengan saling bercengkrama mengeluarkan candaan candaan. kini harus usai karena teriakan itu.

Mereka semua berlari ke bawah untuk melihat lebih jelas apa yang terjadi. Anehnya, saat mereka Berjalan ke bawah, Ariana seperti di beri jalan khusus untuk para murid agar ke lapangan lebih cepat. murid murid yang melihat Ariana datang, langsung bergeseran memberi jalan untuk Ariana dan Teman lainnya.

Jeffran, Raka, dan Jevan berjaga-jaga di depan takut ada sesuatu yang terjadi disana. Sedangkan Jihan menggenggam tangan Ariana kuat kuat takut sesuatu yang buruk akan terjadi.

Sesampainya disana, terlihat Arhan dkk tengah memperlihatkan sebuah spanduk besar yang bergambar wajah Ariana yang sedang tersenyum manis

Tio mengangkat tinggi tinggi mikropon nya dan meneriakkan sesuatu "ARIANA! SINI LIAT! KEBAWAH SEMUANYAA!"

Disamping Tio, terdapat Bima yang sedang duduk anteng di radio yang sedang bersuara keras.

Sementara itu Arhan dan lainnya tengah mengibarkan spanduk itu bersama-sama ke atas. Apa mereka suka dengan terik nya matahari ini?! Pikir murid keheranan melihat nya

Bisik bisik mulai terdengar, ada yang menyemangati mereka, ada yang tak suka dan balik kembali ke kelas, dan ada yang mulai bergibah pada teman temannya akan tindakan yang bisa di bilang nekat

Jeffran langsung berlari ke depan dan mencengkram erat kerah Arhan "maksud lo apa ya anjing?!!" Rahang Jeffran mengeras dengan tonjolan urat urat di leher nya. Dia menatap Arhan menyalang, seperti ingin memakan hewan buruan nya

"Lepasin bangsat!" Arhan mendorong perut Jeffran

"Jeffran!" Ariana menarik lengan Jeffran untuk bersembunyi di balik tubuh mungil nya

"Apaan si ni" Milea menatap sekeliling mereka yang mulai berdatangan murid

"Dasar gila" umpat Jihan seraya memijit pelipis nya

"Jirr inimah namanya nekat banget.. bukan effort namanya" Raka menggelengkan kepalanya tak percaya

"Tebak ketuanya siapa" Ziena memandang Arhan dengan tatapan yang di buat buat nya akan serem. Namun entah karena wajah nya terlalu baby face malah terkesan imut

Jeano yang tak sengaja melihat tatapan itu terkekeh kecil. Astaga.. Itu bukan tatapan elang, tapi tatapan bayi kelinci. Batin Jeano yang terhibur

"Lo mau nya apa sih? Turunin ga spanduk nya?" Ariana menatap lelah pada Arhan dkk secara bergantian

ANTAGONIS MODELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang