"Duhh.. Cemen banget ya gue" Cengir Ziena, dia mengelap sisa sisa air mata di pipinya.
"Kalo ada masalah cerita aja Zie.. Lo jelek banget kalo bohong. Biasanya lo cerita kalo Jeano cuma cuek terus juga dia bakalan main kasar kalo lo ada salah sama dia. Tapi ternyata kenyataannya lebih sakit" Jelas Ariana mengeratkan pelukannya
"Duh.. Jadi gaenak" Ziena tertawa miris dengan suara nya yang serak
"Kita sahabat. Masa lo gamau cerita?! Disini kita yang merasa bersalah Zie" Sedih Milea
"Iya iya" Ziena mengangguk dengan mempertahankan senyum manis nya
"Dulu, sejak kecil gue ga tau gimana rasa Cinta. Cinta orang tua ke anaknya pun gue ga tau rasanya gimana. Sejak kecil, gue emang di didik tegas, harus sempurna dalam bentuk fisik, batin, sama bakat." Ziena menjeda perkataannya. Dia tetap masih tersenyum manis seakan-akan menunjukkan bahwa dia baik baik saja
"Tolong jangan tertipu sama sikap orang tua gue kalo kalian berkunjung ke rumah. Mereka orang nya munafik banget, hahaha.. Di khayalak mereka baik baik, padahal aslinya.." Ziena tertawa sebentar sebelum melanjutkan perkataannya. tawa itu terasa sangat menyedihkan jika seseorang mendengar ceritanya
Inilah tipe orang yang tak disukai Ariana. Orang yang hanya memendam sendiri masalah nya yang berujung akan melukai dirinya sendiri di kemudian hari. Bersembunyi di balik banyak topeng membuat Ariana muak.
Apakah tak ada niat untuk berbagi sedikitpun? Walau tak dapat merubah apapun, tapi bisa kan membuat nya sedikit lega?! Tenang?! Aman ?!
"pas masuk sma, gue tau apa itu artinya Cinta karena liat Jeano pada pandangan pertama. Gue suka. Makannya gue sering caper ke Jeano ya karena gue baru aja ngerasain cinta. Gue setuju orang orang bilang kalo cinta itu buta. Tapi memang dulu gue gitu sangking bodoh nya"
"Dan saat orang tua gue tau, gue suka sama Jeano. Mereka seneng.. Tapi bukan seneng bahagia, mereka mah seneng karena ada yang bantu perusahaan mereka yang saat itu lagi kritis kritis nya. Mereka langsung bikin pertunangan yang di hadirin sama orang tua Jeano aja."
" saat itu lah gue di perlakuin kasar sama Jeano. Dan... Pas gue ngungkapin perasaan gue kalo gue gamau tunangan ini berlanjut, mereka marah besar. Orang tua gue mukul gue, mereka menghina kekurangan tentang gue, bahkan mereka bilang nyesel lahirin gue ke dunia"
"Dipikir gue mau apa lahir didunia kejam kayak gini?! Haha.. Lawak" Ziena tertawa keras. Tapi kemudian dia menghentikan tawanya saat mendengar isakan tangis di Milea
"Lo kenapa nangis Milea?!! Are you okay?" Khawatir Ziena
"YANG HARUS DI TANYAIN BEGITU ELU GOBLOK" marah Milea. Milea mengangkat garpunya tinggi tinggi menghadap Ziena.
"Lagi nangis masih aja marah marah" sulut Ziena
"Bacot" Milea melayangkan jari tengah nya. Dia kembali menunduk dan menangis lagi. Raka hanya bisa mengelus punggung Milea pelan
"Lain kali kalo ada masalah cerita. Cerita lo ini bisa di bilang berat.. Huftt" Jihan menatap kecewa pada Ziena
"Maaf" Ziena menunduk dan memainkan jarinya
"Jangan di ulangi lagi. Okay?" Ujar Ariana setelah melepaskan pelukannya
"Hu'um" Ziena menganggukkan kepalanya kecil
"Setelah mendengar cerita kamu itu, lebih baik patahin kaki ortumu ga sih??" Perkataan frontal itu di layangkan oleh Jeffran pada Ziena
Seketika semua orang menatap horror pada nya, termasuk Ziena yang sudah memasang wajah garang nya
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS MODEL
Short Story"Dasar ganla! Ganteng ganteng gila!!" "Orang gila mana yang nyiapin kuburan sendiri buat ceweknya?! ORANG DIA COWOK GUE!!" 👻👻 Anisa Salsabila Cecilia bintara, nama yang panjang baginya, tapi tentunya tak memberhentikan mimpinya sebagai model papan...