Jika diberi pertanyaan, enak gak sih ngekos itu? Andara Mayanaka akan dengan lantang menjawab, ENGGAK.
Mungkin bukan cuman Andara, semua orang di luar sana juga akan menjawab seperti itu. Lagipula, siapa yang suka jika harus tidur, makan, masak, mencuci dan lain-lainnya dengan mandiri?
Ayolah, Andara ini masih remaja 19 yang butuh perhatian dari orang tuanya. Tetapi kenyataannya dia dipaksa harus mandiri karena tuntutan pendidikan.
Ada satu, dua, dan banyak hal mengapa sosok Andara memutuskan untuk pindah dari kos yang sudah 1,5 tahun ini dia tempati. Salah satunya adalah sang pemilik kos yang cabul.
Meskipun bukan Andara yang secara langsung menerima perlakuan buruk itu, tetapi dia merasa tidak nyaman melihat beberapa teman kosnya diperlakukan tidak senonoh, terkadang dalam bentuk pegang-pegang, sangat MENJIJIKAN.
Hingga pada akhirnya Andara menemukan salah satu kos yang menurutnya nyaman dan sangat strategis dari tempatnya berkuliah. Baguskan? Betul bagus.
Yang tidak bagus adalah si sosok menyebalkan yang tiba-tiba datang tak diundang seperti Jelangkung. Sosok yang tiba-tiba dengan tingkah anehnya datang menagih uang kos, padahal baru satu hari Andara mendudukkan bokongnya di kasur empuk kos-kosan ini tiba-tiba dengan perlakuan tidak baiknya sosok itu mendobrak-dobrak pintu kamarnya dengan tidak santai.
Hingga tak lama dari itu Andara tau siapa sosok itu. Sosok bernama PANJI PURNOMO ANAK PEMILIK KOS YANG SANGAT-SANGAT MENYEBALKAN.
"Bayar uang kos lo, kalau enggak gak silahkan pergi dari sini!"
"Gila ya lo!"
"Lo kali yang gila!"
"Lah kocak! Gue aja baru sehari disini, lo harusnya yang pergi dari sini!"
Note's:
Hari semuanya!!!
Ini adalah cerita pertama aku, jadi aku mohon, harap dimaklumi jika ceritanya gajelas dan garing, sejujurnya aku juga gak begitu PD buat nge-publishnya, tapi kalau gak dicoba kapan kita bisa maju, iya kan?
Dan yang terakhir jangan lupa isi tellonymku ya? Please. Aku pengen banget interaksi sama kalian. Aku tunggu!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Pemilik Kos
Teen FictionBertemu manusia menyebalkan seperti Panji Purnomo memang sebuah kesialan untuk Andara Mayanaka, tetapi jika tidak bertemu sosok Panji mungkin dirinya tidak akan tahu dimana hatinya berlabuh pada akhirnya. "Bayar uang kos lo, kalau enggak silahkan pe...