BAB 7

333 7 1
                                        


"aduh "sambil meringis karan badannya sudah menyentuh lantai dengan sangat kuat.

"ups" sedikit menutup mulutnya

" sakit ya rasain lo, ayo ca kita pergi dari dua bekicot sawah ini" ucapnya dan berlalu pergi.

"Kamu ngak papa fi" Yuna yang kini berjongkok di hadapan mifi dengan raut wajah yang khawatir.

"Astaga mifi siku kamu berdarah, ayo bangun duduk di sini" sambil memapah tubuh mifi, dan di duduk kannya sahabatnya itu di kursi yang kosong

"Na gimana ini tugasnya, kita udah capek-capek ngerjain nya, malah berantakan kayak gini" sambil melihat tugasnya yang kini tercampur jus.

"Sudah jangan pikirkan tugas itu lebih baik kamu pikirkan luka kamu itu" sambil menunjuk siku mifi yang mengeluarkan darah

"Sebaik nya kita ke UKS sekarang kita obati luka mu itu dulu, takutnya nanti lukanya infeksi" beritahunya dan membawa mifi ke UKS.

**Kafe**

Kini mifi dan yuna tengah berada di suatu kafe mifi dan Yuna mengerjakan tugas kuliahnya yang tadi rusak akibat tumpahan jus.

Tiba-tiba ada yang menutup mata mifi

"Coba tebak ini siapa"sambil menutup mata mifi.

"Em siapa ya" sambil pura-pura berpikir

"Sepertinya dari suara dan tangan nya ini aku tau dh ini siapa"ucapnya sambil memegang tanga yang menutupi matanya.

"Siapa coba?" Tanyanya ulang

"Ini mah dari tangan dan suaranya mifi tebak ini pasti mas Arkan?, benarkan" tebaknya dan melepas kan tangan yang menutupi matanya dan membalik kan tubuhnya

"Kok kamu bisa tau sih" sambil sedikit mencubit hidung mifi

"Tau lah kan mifi udh kenal lama sama mas Arkan" ucapnya

"Udah kenal lam tapi belum sadar jugak sama kelakuannya" ucapan Yuna dengan suara kecil sehingga hal itu tidak dapat di dengar oleh Arkan dan mifi

"Boleh saya ikut gabung?" Sambil melihat mifi dan satu wanita yang duduk di depan mifi

Namun Yun yang melihat itu memutar bola matanya dengan malas.

"Duduk aja boleh kok mas, ya kan na" bertanya pada sahabatnya itu

"Em" ucapnya dengan malas

Kini mifi dan Yuna tengah mengerjakan tugas nya, namun mifi dari tadi tidak pokus akan hal itu iya kebanyakan bercanda dengan Arkan dan sesekali tertawa akan candaan Arkan kepadanya, hingga iya mengabaikan tugasnya.

"Fi lebih baik kita kerjakan tugasnya besok lagi saja, lagian kamu jugak tidak fokus dari tadi untuk mengerjakannya" sambil menatap sahabatnya itu.

"Maaf na, jika dari tadi aku kurang fokus, aku janji deh kali ini akan fokus ayok na kita kerjakan lagi"mintanya

"Sudah na sebaiknya besok saja, kalian lanjutkan saja obrolan kalian" dan berlalu pergi meninggal kan Yuna dan Arkan

"Maaf ya sayang gara-gara aku teman kamu jadi pergi"sambil melihat mifi

"Nggak papa mas nanti aku bujuk dia, dia kalok marah nggak bakal lama kok" sambil melihat kekasihnya itu

Sementara guz azim saat ini baru saja sampai di kafe yang menjadi tujuannya untuk meeting dengan klien .

Guz azim pun melangkah kan kakinya kearah klien nya, untuk melakukan meeting di kafe tersebut, disaat iya tengah asik membicarakan pekerjaannya, iya melihat sosok perempuan yang tidak asing di pandangannya, tengah bersama dengan sosok peria di salah satu meja kafe tersebut .

"GUZ KUTUB  PILIHAN ABI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang