"Sepertinya itu guz azim deh sedang apa dia di sini dan wanita itu sepertinya itu..." Ucap Yuna
"Yuna"panggil wanita paruh baya di samping yuna
"ada apa sih sayang kok ngeliatin orang sampai segitunya, kamu kenal sama orang itu..?" Sambil melihat kearah pandangan Yuna.
"Eh nggak kok buk, Yuna pikir tadi itu temen nya yuna, tapi kayaknya bukan deh buk"ucapnya namun masih penasaran dengan sosok wanita tersebut.
"Yasudah sebaiknya sekarang kita pulang, ini sudah malam, tidak baik berkendara terlalu malam" ucap ibu Yuna dan disetujui oleh Yuna dan ayah nya.
***
"Mifi kenapa mengambil sendok selama itu apa ada hal yang lain dibawah sana"tanya guz azim"Eh nggak kok mas 😁 "mifi hendak bangun dan
"💢 aau 😢" sambil meringis memegang kepalanya yang terpentok meja.
"Astaghfirullah mifi, kamu ngak papa 😟" tanya guz azim sambil memegang kepala mifi.
"Em ngak kok mas 😁 haya sedikit ngilu aja"ucapnya (sakitnya sih nggak seberapa tapi malunya, mana diliatin banyak orang lagi huwaa🙈 ) ucap mifi dalam hati
"Mifi kok melamun beneran ngak papa" tanya guz azim
"Eh nggak kok mas ngak papa 😁" ucapnya
"Yasudah kalok gitu makanan nya dilanjutkan nanti keburu dingin" ucap guz azim
Mifi dan guz azim melanjutkan makan malam mereka dan selepas itu mereka melangkahkan kaki untuk pulang.
"Beneran nggak papa kepalanya"tanya guz azim sekali lagi yang melihat mifi mengelus kepalanya
"Eng..."ucapan mifi dipotong oleh guz azim
"Sudah sini biar mas lihat" guz azim pun sedikit menyeka hijab di bagian kepala mifi dari arah depan dan sedikit memberi tekanan untuk memastikan sang empunya kepala tidak apa-apa.
"Au😟 " ucap mifi
"Maaf mas tidak sengaja, ini sedikit memar dan bengkak mifi, sekarang sebaiknya kita pulang dan mas obati biar bengkaknya tidak tambah parah" sambil memperbaiki hijab mifi dan mobil pun di jalankan menuju kediaman mereka.
***
Kini mifi dan guz azim sudah nyampai rumah dan seperti yang dikatakan guz azim tadi, iya akan mengobati kepala mifi yang memar dan bengkak"Mifi duduk lah disini"sambil menepuk sopa yang kosong di sebelahnya
Mifi pun melangkahkan kakinya menuju sopa yang di tunjuk guz azim dan duduk di sopa yang kosong itu
"Tunggu mas disini, mas akan mengambil kan air es untuk mengompres kepala kamu yang bengkak itu"guz azim pun hendak pergi dan
"Em emas, nggak usah dikompres, nanti bengkaknya jugak ilang kok, tidak perlu di kompre pakek air es" sambil menahan tangan guz azim agar iya tidak melangkah kan kakinya
"Sudah tunggu mas disini, mas tidak menerima penolakan" ucapnya dan berlalu pergi mengambil air es
***
Kini guz azim sudah kembali dan membawa air es di tangan nya"Mifi mas itu em " ucapnya ragu
" mas ingin mengompres kepala kamu apa hijabnya boleh dibuka" ucapnya ragu
" maap mas mifi tidak bisa melakukannya" sambil sedikit ragu untuk melihat guz azim
"Yasudah mas mengompresnya dari luar hijab saja, mas paham kok kamu pasti masih belum siap untuk melakukannya " dan dibalas anggukan oleh mifi

KAMU SEDANG MEMBACA
"GUZ KUTUB PILIHAN ABI"
RandomBaik mifi dan guz azim sudah memiliki dambatan hati masing-masing lantas bagaimana dengan hubungan yang sudah terjalin. Pernikahan adalah suatu ikatan yang sakral dimana di saksikan oleh sang pencipta secara langsung namun bagai mana jadinya jika du...