BAB10

281 5 0
                                        

Pagi ini mifi ada jaduwal perkuliahan, sehingga membuatnya pagi ini harus pulang ke kediaman suaminya, tidak lama mifi singgah dirumah iya langsung ke kampus.

Mifi yang kini tengah menelusuri halaman kampus, hari ini iya datang cukup pagi, sehingga dia dapat sedikit santai sebelum perkuliahan tiba.

kini mifi tengah duduk di salah satu bangku di lorong kampus itu,sambil menunggu yuna, mifi memainkan benda pipih ditangan nya.

"kalian apa-apaan sih" sambil meringis kesakitan karna didorong oleh zahra dan ca-ca.

"kalian kalok mau duduk ya duduk saja, tidak perlu sampai mendorong orang segala" kesalnya sambil merapikan bajunya yang kotor akibat terjatuh ke lantai.

"gitu doang jugak, lebay banget sih" ucap zahra.

" bukannya saya lebay kk, dan bukankah di sebelah sana ada kursi kosong jugak, kk bisa gunain kursi itu" sambil menunjuk kursi yang tidak jauh dari tempatnya.

"mau-mau saya dong, mau saya gunain kursi itu kek kursi ini, itu hak saya untuk memilih" ucapnya dengan nada nyolot.

"iya saya tau itu hak kk, tapikan kk bisa minta baik-baik tampa harus mendorong saya" ucapnya kesal.

"kamu nya aja yang lemah, didorong gitu aja jatuh" ucapnya.

"bukan be.." ucapannya terpotong

"oh kamu berani sama saya, belum tau dia siapa saya" ucapnya sambil berdiri dan mendekati mifi.

"kk apa-apaan sih, lepasin hijab mifi au😢 rambut mifi ikut kejam bak kk sakit😢" sambil meringis kesakitan.

"au😢 kenapa kamu dorong saya mifi apa salah saya" ucapnya pura pura sedih dan kesakitan.

Karna melihat guz azim yang tengah berjalan di lorong itu, sebelum guz azim melihat nya menarik hijab mifi iya pura-pura jatuh dan meringis kesakitan.

" Za kamu tidak apa-apa" ucap ca-ca yang pura-pura membantu zahra, seolah-olah mifi lah yang menyakiti zahra.

"ada apa ini dan kamu kenapa duduk dilantai?" ucap guz azim yang melihat Zahra tergeletak di lantai.

"di..dia pak, di dorong teman saya sampai jatuh" ucap ca-ca sambil menunjuk mifi.

Mifi yang mendengar hal itupun mengerutkan alisnya, bisa-bisanya mereka membalik kan pakta yang sebenarnya, guz azim pun yang mendengar hal itu mengerutkan alisnya sambil melihat mifi.

"apa-apaan sih kalian berdua, bukan nya ta..." lagi lagi mifi tidak dapat menyelesaikan ucapannya.

"au😢 pinggang ku" ucapnya yangkini tengah berdiri dan memegang pinggangnya.

"ya ampun za apa sangat sakit ? " ucap ca-ca yang kini ikut membumbui drama yang mereka buat.

"iya ca pinggang ku rasanya sangat sakit😢" ucapnya.

"kamu bawalah dia ke UKS, biarkan dia istirahat disana, itu akan membuat rasa nyerinya berkurang" ucap guz azim.

"baik pak" ucap ca-ca dan membawa Zahra ke UKS.

"rasain lo siap-siap saja menerima hukuman dari guz azim 😏 " ucapnya berbisik di telinga mifi ketika melewati mifi.

"huh" ucapnya sambil mengeluarkan nafas dengan kasar😔.

kini mifi hendak melangkah kan kakinya hendak pergi namu tiba-tiba guz azim meraih pergelangan tangannya.

"kamu mau keman?"

"GUZ KUTUB  PILIHAN ABI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang